Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Mimpi atau Kenyataan?



Mimpi atau Kenyataan?

0Yun Hua tinggal selama tiga hari di rumah sakit.     

Ketika dia menelepon Jiang Huanqing, Jiang Huanqing tetap menyadari ada yang tidak beres!     

Dia pun segera mendesak Yun Hua untuk menjelaskannya, kemudian bergegas datang ke rumah sakit.     

Kebetulan perawat akan mengganti perban di tangan Yun Hua. Melihat luka di telapak tangan putrinya, wajah Jiang Huanqing menjadi pucat, seluruh tubuhnya juga gemetar!     

Dia memegangi dadanya sambil bernapas terengah-engah.     

Yun Hua sangat cemas dan bergegas berkata, "Ma, benar-benar tidak apa-apa. Semuanya adalah luka luar, kelihatannya agak mengerikan, tapi dokter berkata akan sembuh dengan cepat!"     

Jiang Huanqing memejamkan matanya rapat-rapat. Saat membukanya kembali, dia sudah tenang.     

Dia menatap Yun Hua sambil menggertakkan gigi, "Jangan bicarakan lukamu dulu. Katakan dulu apa yang sebenarnya terjadi denganmu beberapa hari ini! Sifatmu berubah drastis. Huahua, katakan dengan jujur kepada Mama, ada apa sebenarnya denganmu?"     

Mata Jiang Huanqing menatap lurus kepada Yun Hua, "Huahua, kamu adalah putriku, kamu pikir Mama tidak dapat melihat perubahanmu? Kalau… kalau bukan karena bisa memastikan 100% bahwa kamu adalah Huahua, aku bahkan akan mengira kalau kamu adalah orang lain yang mempunyai wajah sama dengan putriku!"     

Yun Hua terkejut.     

Apakah perubahan pada dirinya terlalu jelas?     

Dia benar-benar bodoh.     

Di depannya ini adalah ibunya, mana ada ibu yang tidak menyadari perubahan putrinya? Apalagi perubahan yang sebesar ini!     

Dia sengaja membuat ibunya mengetahui perselingkuhan Yun Congjun dengan Xiao Qiuci. Dia juga begitu proaktif membuat rencana agar ibunya dan Yun Congjun bercerai, bahkan… bahkan dia juga menolak janji pernikahan dengan Keluarga Qi…     

Perubahan sebesar ini, Jiang Huanqing juga tidak buta!     

Yun Hua terdiam sepenuhnya.     

Setelah perawat selesai mengganti obatnya, barulah Yun Hua memandang Jiang Huanqing sambil menggigit bibirnya, "Ma, kemarilah, aku akan mengatakannya perlahan-lahan kepadamu."     

Jiang Huanqing datang sambil mengerucutkan bibirnya, dia kemudian meraih lengan putrinya dan menatapnya dengan serius.     

Setelah Yun Hua menarik napas dalam-dalam, dia pun berkata dengan suara rendah, "Mama, aku tidak tahu apakah aku sedang bermimpi atau sesuatu yang lain. Aku memimpikan banyak hal yang menakutkan…"     

Yun Hua menceritakan secara garis besar bagaimana Xiao Ruyue dan ibunya menjebaknya, serta bagaimana Xiao Qiuci dan Yun Congjung yang sengaja berkomplot untuk merancang perselingkuhan Jiang Huanqing agar dia bisa diceraikan dan diusir tanpa membawa apa pun…     

Juga kemudian bagaimana Yun Hua dijebak sampai reputasinya hancur, juga bagaimana dia dicelakai dengan dipatahkan kakinya pada malam sebelum final kompetisi nasional, serta bagaimana Xiao Ruyue yang kemudian dengan tanpa ragu memenjarakan Yun Hua demi mengambil segala miliknya.     

Lalu pada akhirnya, Yun Hua yang sudah tidak ada harganya lagi itu dibuang ke rumah sakit jiwa tempat Jiang Huanqing berada…     

Yun Hua menangis tanpa suara.     

"Mama, ketika aku bangun, aku mendapati bahwa diriku masih begitu mudah, mendapati bahwa Mama dan papa belum bercerai, mendapati bahwa reputasiku masih belum hancur…"     

Seluruh tubuh Yun Hua gemetar tanpa henti, "Mama, aku tidak tahu apakah sebenarnya aku sedang bermimpi, atau benar-benar hidup kembali… tapi aku tahu, aku tidak boleh membiarkan mereka berhasil seperti dalam mimpiku! Aku tidak boleh membiarkan Mama dikirim ke rumah sakit jiwa lagi, aku juga tidak mau jatuh ke titik semacam itu…"     

Jiang Huanqing sangat terkejut!     

Dia yang juga merasa sedih itu memeluk putrinya dengan tidak percaya.     

"Huahua, jangan takut, jangan takut, semuanya mimpi, hanya sebuah mimpi!" Jiang Huanqing memeluk Yun Hua yang gemetaran, hatinya sangat sakit.     

Dia bertanya dengan penuh simpati, "Lalu lukamu ini, juga… ada hubungannya dengan Xiao Ruyue?"     

Yun Hua mengangguk, mendengus, lalu berkata dengan suara pelan, "Beberapa hari setelah sekolah dimulai, aku menerima pesan dari Qi Ziheng di ponselku yang berkata kalau dia mau menguji apakah aku layak atau tidak menjadi tunangannya.. Di dalam mimpi seperti ini, aku pergi ke Taman Persik, tapi yang menungguku bukan Qi Ziheng, melainkan penghinaan dari Han Jundong, Han Lulu dan sekelompok teman sekolah… Di dalam mimpi, aku kemudian mengetahui bahwa semua itu adalah perbuatan Xiao Ruyue! Tetapi di kenyataan, itu benar-benar terjadi! Aku tidak bisa pergi ke Taman Persik, sama sekali tidak bisa. Tapi aku juga sangat marah, jadi aku… memakai trik ini untuk dirinya sendiri…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.