Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Han Lulu!



Han Lulu!

0Telepon sudah ditutup, tapi Yun Hua tidak bisa tidur.     

Dia sudah keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah. Kemarin Bo Siqing yang mengantarnya pulang.     

Selagi Jiang Huanqing tidak ada, Bo Siqing memberi Yun Hua sebuah ponsel Nokia N73. Pada dasarnya ponsel ini bisa dianggap sebagai beberapa ponsel pertama yang diluncurkan di tahun 2006, juga merupakan karya kebanggaan Nokia.     

Meski kalau dibandingkan dengan smart phone yang keluar setelahnya ponsel seperti ini benar-benar tidak berguna, tetapi pada tahun 2006, ini benar-benar salah satu ponsel kualitas paling tinggi!     

Ketika Bo Siqing memberinya ponsel, Yun Hua masih tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya kepada Bo Siqing, apakah dia mengambil ponselnya yang jatuh di Taman Persik itu.     

Dengan wajah polos Bo Siqing berkata kalau dia tidak melihatnya, Yun Hua pun hanya bisa menatapnya dengan putus asa.     

Kemarin waktu ada, Bo Siqing tidak mengatakan apa-apa. Sekarang tengah malam tiba-tiba dia berkata akan pergi dan hanya sempat menelepon…     

Yun Hua benar-benar sangat khawatir.     

...     

Saat ini sudah masa libur Hari Nasional. Luka di kaki Yun Hua sudah mengering, begitu pula luka pada telapak tangan dan lengannya. Dokter berkata agar tidak terkena air dan benda kotor, sebaiknya perbannya dilepas, dengan begitu akan sembuh dengan cepat.     

Tentu saja Yun Hua juga ingin cepat sembuh. Simpanan draf novelnya sudah habis, kemarin sudah berhenti diperbarui!     

Tapi setelah perbannya dilepas, luka di telapak tangan dan jarinya benar-benar…     

Mama berkata kalau dia keluar membeli sayuran. Yun Hua masuk ke akun QQ miliknya.     

Begitu masuk, datang lagi bombardir dari Tangtang: [Huasheng, apakah terjadi sesuatu? Mengapa berhenti memperbarui?]     

Sejumlah besar pesan, Yun Hua tidak berdaya.     

Dia menuliskan nomor ponselnya dengan jari kelingking.     

Dua menit kemudian, datang telepon dari Tangtang!     

"Aku benar-benar minta maaf, tanganku terluka, sama sekali tidak bisa mengetik, juga tidak ada draf lagi. Tolong bantu aku merilis pengumuman, libur satu minggu…"     

Setelah berulang kali meyakinkan Tangtang bahwa dia baik-baik saja, akhirnya Yun Hua menutup telepon.     

Tangannya terluka, dia pun tidak bisa melakukan apa-apa. Dan juga karena Bo Siqing pergi untuk bertugas, pikiran Yun Hua pun kacau. Apa pun yang dilakukannya tidak ada yang benar.     

Dia pun menonton televisi dan mendengarkan lagu.     

Sebelum dia menyentuh mouse untuk membuka saluran, dari luar terdengar suara pertengkaran.     

Yun Hua bergegas berdiri, tangannya sudah memegang sebotol semprotan anti serigala.     

Luka di lututnya besar. Setelah sedikit mengering, bagian kulit itu pun mengencang. Yun Hua takut membuatnya robek hingga berdarah, jadi jalannya pun agak kaku.     

Saat dia keluar, ibunya, Jiang Huanqing sedang menenteng keranjang sayuran dan memasuki pintu sambil mendorong orang di luar, "Kalian masih punya muka untuk datang?! Aku telah mengenal kalian sepasang ibu dan anak selama bertahun-tahun, sekarang aku baru mengetahui betapa tidak tahu malu dan betapa kejamnya kalian!"     

"Bibi Jiang, mengapa kamu berkata seperti itu? Dalam masalah kali ini, Huahua yang menjebakku! Aku sama sekali tidak mengirim rekaman seperti itu ke studio penyiaran sekolah, tapi studio mengatakan kalau aku yang mengirim rekaman itu! Sekarang Han Jundong disebutkan, sekolah langsung mengeluarkannya! Han Lulu sangat membenciku!"     

Xiao Ruyue berkata sambil menangis, "Aku tahu Huahua membenciku, tapi aku tidak mengira kalau dia akan memperlakukanku seperti ini. Sekarang Han Lulu setiap hari membawa sekelompok orang untuk menghadangku di mana-mana… Begitu melihatku dia akan maju dan mau memukulku… Bibi, kumohon kepadamu, kumohon padamu untuk meminta Huahua berbicara kepada Han Lulu, rekaman itu benar-benar bukan perbuatanku!"     

Yun Hua bingung mendengarnya, rekaman apa?     

"Huahua, Huahua, bantu aku, Han Lulu benar-benar ingin membunuhku!" Xiao Ruyue menerjang masuk dan hendak memeluk Yun Hua.     

Di tangan Yun Hua tidak ada perban, dan kakinya juga tidak bisa berdiri dengan stabil!     

Jiang Huanqing sangat ketakutan, dia pun meraih lobak putih dari keranjang sayuran dan melemparkannya ke arah Xiao Ruyue!     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.