Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ratu



Ratu

0"Aku tahu, aku tahu perasaan semacam ini. Dikucilkan dan ditelantarkan oleh seluruh dunia… Aku benar-benar mengerti!" Yun Hua memeluk Shen Shiying erat-erat, "Kelak ada aku, aku akan menjadi temanmu! Aku akan melawan semua kegelapan bersamamu. Jika di atas kepala kita semuanya adalah awan gelap, maka kita akan menyingkirkan awan gelap itu sendiri dan mencari sinar matahari!"     

Jiang Huanqing datang membawa makanan yang baru dimasak. Melihat Yun Hua dan Shen Shiying yang berpelukan, dia agak kaget. Namun dia tidak mengatakan apa-apa, dengan tersenyum dia mengajak Chu Yu datang untuk makan bersama. Ketiga anak itu belum makan.     

Sore itu, mereka bertiga bolos kelas.     

Jiang Huanqing juga tidak mengatakan apa-apa. Kalau sudah bolos ya bolos saja, tidak perlu khawatir.     

Jiang Huanqing keluar untuk membeli sayuran. Shen Shiying menatap Yun Hua dengan sedikit khawatir, "Kamu jangan datang ke sekolahku lagi. Dua gadis yang baju dan rambutnya kamu potong hari ini, keluarga mereka sangat hebat. Aku takut mereka akan mengincarmu. Aku akan mengurus urusanku sendiri saja! Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa!"     

Tapi Yun hua menarik napas dalam-dalam dan tersenyum, "Jangan khawatir, hari ini aku sangat impulsif, tapi aku juga punya cara untuk menyelesaikannya!"     

Shen Shiying menatap Yun Hua dengan mata melebar.     

Alasan mengapa Shen Shiying tidak melawan adalah, yang pertama, karena kalau melawan dia akan dipukuli dengan lebih keras, yang kedua, dia takut setelah dia melawan, itu akan mendatangkan balas dendam yang lebih parah, bahkan bisa mengancam ibunya!     

Perlu diketahui bahwa kemampuan Shen Shiying sebenarnya tidak selemah itu. Dia dulu sering dibawa oleh ayahnya yang adalah seorang petugas keamanan untuk jogging, bahkan belajar beberapa keterampilan bela diri dengan ayahnya.     

Dia hanya tidak ingin mendatangkan masalah untuk ibunya, cukup dia saja yang dihina.     

Sedangkan identitas Yun Hua kelihatannya juga sangat sederhana, tidak punya latar belakang apa-apa, bagaimana dia akan menyelesaikannya?     

Shen Shiying sangat khawatir.     

Yun Hua mengerucutkan bibirnya dan berpikir sejenak, lalu dia memandang Chu Yu, "Sebelum Bo Siqing pergi, dia memberikan sebuah nomor. Dia bilang aku boleh mencarinya kalau ada sesuatu."     

Yun Hua mengatakan nomor itu kepada Chu Yu.     

Setelah mendengarnya, Chu Yu mengedipkan matanya dan langsung berkata, "Aku belum pernah melihat nomor ini, mestinya bukan milik tim kami. Aku bisa memeriksa nomor siapa itu. Tapi karena bos yang memberikannya kepadamu, maka pasti terpercaya!"     

"Tidak perlu memeriksanya." Yun Hua bergegas berkata, "Seperti itu terlalu tidak sopan, aku akan langsung meneleponnya saja."     

Chu Yu menatap Yun Hua dan bertanya dengan sedikit penasaran, "Kalau tidak ada nomor yang diberikan oleh bos ini, bagaimana rencanamu untuk menanganinya?"     

Yun Hua mengerucutkan bibirnya, lalu tiba-tiba tersenyum, "Kupikir kamu tidak terlalu ingin tahu."     

"Aku ingin tahu." Chu Yu berkata dengan jujur.     

Yun Hua terbatuk pelan, "Kalau begitu, mungkin harus memakai sedikit cara yang tidak biasa, bahkan mungkin…"     

Chu Yu seketika mengerutkan keningnya, "Tidak boleh! Selamanya tidak boleh punya pikiran semacam itu!"     

Yun Hua terkejut, "Kenapa? Tapi kamu harus tahu, dalam banyak hal akal sehat tidak bisa digunakan."     

Chu Yu menatap Yun Hua dengan sangat serius, "Bos memberitahuku dengan keras untuk mengawasimu dengan ketat! Kamu jangan harap bisa melakukan apa pun!"     

Yun Hua menggerak-gerakkan sudut bibirnya, "Tadi itu hanya perkiraan, oke? Kamu yang bertanya apa yang akan kulakukan kalau tidak ada Bo Siqing. Kalau tidak ada dia, koneksi itu tidak terjangkau oleh orang biasa. Aku hanya bisa menggunakan beberapa cara yang sedikit tidak biasa."     

"Sekarang ada bos!" Chu Yu berkata, "Ada bos, kamu bisa memakai semua koneksi bos sepuasnya!"     

Yun Hua tidak bisa berkata-kata, wajahnya tampak polos, "Aku memang bermaksud memakai koneksinya. Kamu yang bertanya, aku sudah bilang kamu tidak akan mau mengetahuinya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.