Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Keberuntungan Terbesar



Keberuntungan Terbesar

0Chu Yu melirik Yun Hua, "Sebaiknya kamu tidak mempunyai pikiran semacam itu!"     

Yun Hua cemberut dan tidak mengatakan apa-apa.     

Dalam situasi tanpa status, posisi dan uang, untuk menghadapi bajingan-bajingan yang kejam, cara apa lagi yang bisa digunakan selain memakai kekerasan untuk melawan kekerasan?     

Sama sekali tidak ada cara lain!     

Tapi sekarang ada koneksi Bo Siqing, Yun Hua tidak akan begitu keras kepala mengesampingkan Bo Siqing dan bertindak sendiri.     

Yun Hua memandang Shen Shiying, "Bagaimana kalau kamu pindah ke SMA Nanxi? Satu kelas dengan Chu Yu! Cuma di sana mungkin agak jauh dari rumahmu… tapi, coba kamu lihat apa perlu meminta bibi pindah rumah juga? Pindah ke dekat sini! Kebetulan juga bisa ganti suasana!"     

Shen Shiying merasa sedikit tidak enak, "Apakah tidak terlalu menyusahkan?"     

"Tidak." Yun Hua tersenyum, "Hal ini sangat sulit bagi kami, namun sangat mudah bagi sebagian orang. Kalau kamu pindah ke sini, kita juga bisa saling menjaga!"     

"Terima kasih, Yun Hua." Shen Shiying merapatkan bibirnya dan berkata dengan serius, "Bertemu denganmu mungkin adalah keberuntungan terbesar selama hidupku ini!"     

Yun Hua tertawa, "Aku juga sama, harus cukup beruntung baru bisa bertemu denganmu!"     

Dia membutuhkan cukup keberuntungan untuk hidup kembali dan bertemu dengan orang-orang di sekitarnya ini, Bo Siqing, Chu Yu, Shen Shiying…     

Shen Shiying berhasil pindah sekolah. Hanya butuh dua hari yang singkat untuk menyelesaikan semua prosedur.     

Yang lebih ajaib lagi, ketika Shen Shiying mengurus prosedur pemindahan sekolah, kepala sekolah SMA 5, wali kelas 1-5, juga semua teman sekelas yang pernah menindas Shen Shiying berdiri mengantri dan meminta maaf kepada Shen Shiying satu demi satu.     

Bukan hanya Shen Shiying yang terkejut, seluruh siswa di sekolah juga terkejut!     

Shen Shiying tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mengurus prosedur pindah sekolah lalu pergi.     

Dia sama sekali tidak ingin menerima permintaan maaf orang-orang itu. Luka batin dan trauma yang mereka berikan kepadanya tidak dapat dihilangkan hanya dengan beberapa kata permintaan maaf palsu saja. Dia pernah berkali-kali berpikir untuk mati!     

Dia tidak bisa melepaskan dan tidak bisa memaafkan semua rasa sakit itu. Dia tidak ingin membalas, tapi seumur hidupnya dia juga tidak ingin bersinggungan dengan orang-orang itu lagi.     

Shen Shiying juga pindah rumah ke kompleks tempat tinggal Yun Hua. Rumah yang mereka sewa di lantai satu. Pasangan yang tinggal di sana pergi ke tempat putra mereka di luar negeri, rumah mereka pun kosong. Pasangan tua itu sangat akrab dengan Jiang Huanqing. Maka begitu Jiang Huanqing bicara, kedua orang tua itu pun setuju untuk menyewakan rumah mereka kepada Shen Shiying dan ibunya, Zhou Hailan.     

Zhou Hailan adalah tipe orang yang sangat lembut, temperamennya sangat baik, sangat cocok dengan Jiang Huanqing.     

Kedua ibu itu sedang berdiskusi untuk membuka kedai kecil! Kehidupan harus selalu semakin baik.     

...     

Dalam sekejap hari Jumat tiba. Di SMP Nanxi, semuanya harus mengikuti tes penempatan.     

Beberapa hari ini Xiao Ruyue izin dan tidak datang ke sekolah, pada hari ujian barulah dia datang.     

Namun foto-foto vulgarnya telah menyebar ke semua orang di sekolah. Melihat Xiao Ruyue, semua orang mulai berbisik-bisik.     

Mata Xiao Ruyue sangat merah. Dia menunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bersiap untuk ujian.     

Pagi hari ujian bahasa dan matematika, sore hari ujian bahasa Inggris dan fisika.     

Yun Hua tidak pernah santai dalam belajar. Dengan pikiran dan disiplin diri orang dewasa, ditambah dengan metode belajar yang paling cocok, meskipun soal dalam ujian penempatan ini agak sulit, tapi bagi Yun Hua itu sama sekali tidak masalah!     

Jumat sore setelah selesai ujian mata pelajaran terakhir, Yun Hua menyerahkan kertas ujiannya lalu pergi ke samping lapangan untuk menunggu Chu Yu dan Shen Shiying.     

Entah sejak kapan Xiao Ruyue telah mengikutinya. Begitu melihat Yun Hua, dia langsung menangis, "Huahua, maaf, aku sudah tahu salah, maafkan aku, ya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.