Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Setelah Ini, Kelas 2-15 Patuh pada Yun Hua!



Setelah Ini, Kelas 2-15 Patuh pada Yun Hua!

0Xia Qingyu kelihatannya kecil dan kurus. Meskipun ditunjuk menjadi perwakilan bahasa dan sastra oleh Gu Zhun, tapi dia sepertinya benar-benar tidak mempunyai eksistensi.     

Bahkan Yun Hua pun sangat terkejut. Empat putaran adalah 3200 meter, sekarang sudah putaran kelima, namun Xia Qingyu masih bertahan!     

Melihat Xia Qingyu, Yun Hua pun tahu bahwa dia telah melakukannya dengan benar.     

Sangat lelah, benar-benar sangat lelah.     

Putaran keenam.     

Putaran ketujuh.     

Putaran kedelapan…     

Xia Qingyu akhirnya juga tertinggal, dia membungkuk sendirian sambil terengah-engah.     

Saat ini hanya tersisa tiga orang.     

Yun Hua, Han Fangzhou, Zhan Shibang!     

Yun Hua hanya merasa kedua kakinya seperti dituangi timah. Setiap kali mengangkat kaki, rasanya seperti ada beban berat yang diikatkan di sana. Belum lagi api yang membara di paru-parunya. Dia jelas tahu kalau lari jarak jauh tidak boleh bernapas dengan mulut terbuka, tapi kali ini kalau tidak membuka mulut untuk bernapas, dia merasa dirinya benar-benar akan mati lemas!     

Setiap kali menarik napas, dia merasa saluran pernapasan dan paru-parunya sakit setengah mati.     

Namun Yun Hua masih bertahan!     

Pada putaran kesembilan, Zhan Shibang juga tertinggal. Dia langsung terjatuh di tanah karena kelelahan. Gu Zhun bergegas memberikan instruksi kepada teman-teman sekelas untuk membantu Zhan Shibang berdiri dan memapahnya untuk berjalan perlahan-lahan.     

Semula murid-murid kelas 2-15 terlihat santai seperti sedang bermain. Sekarang, melihat dua orang di lapangan yang sudah basah kuyup namun masih terus berlari di lintasan, semua orang terdiam!     

Pandangan semua orang fokus kepada dua orang itu.     

Sudah putaran kesepuluh. Setelah putaran ini selesai, maka jaraknya sudah 10.000 meter!     

10.000 meter!     

Saat ini waktunya kelas selesai. Murid dari kelas inti dan kelas biasa juga datang untuk menonton. Satu per satu mencari tahu apa yang sedang mereka lakukan. Tapi siswa kelas 2-15 yang biasanya suka berceloteh saat ini semuanya diam!     

Seluruh pikiran mereka terpusat pada kedua orang di lintasan lari!     

Putaran kesebelas, benar-benar sangat lelah.     

Yun Hua merasa kakinya tidak bisa diangkat lagi, ayunan lengannya semakin lama semakin mengecil, namun napasnya semakin lama semakin cepat. Tenggorokannya sakit sekali, paru-parunya seperti ditusuk jarum…     

Dia tidak melihat Han Fangzhao yang berada tidak jauh di sampingnya, tidak melihat murid kelas 2-15 yang berdiri di titik awal. Dia menggertakkan giginya dan terus berlari ke depan selangkah demi selangkah, meskipun kecepatannya saat ini sudah tidak lebih cepat daripada orang yang berjalan normal!     

15 putaran, 12000 meter.     

Yun Hua terjatuh!     

Di momen Yun Hua terjatuh, jantung setiap murid kelas 2-15 seketika melompat, bahkan ada beberapa murid yang tidak tahan dan berlari ke tempat Yun Hua terjatuh!     

Namun sebelum mereka berlari datang, Yun Hua sudah memaksakan dirinya untuk berdiri!     

Terus berlari!     

Dia tidak akan kalah.     

Dia tidak akan mengakui kekalahan!     

Potongan daging baru pada lututnya yang waktu itu terjatuh sekali lagi bersentuhan dengan lintasan lari yang kasar. Darah mengalir dari lukanya dan turun mengelilingi betisnya.     

Namun Yun Hua sama sekali tidak merasakan sakit. Ketika seseorang sampai pada titik lelah yang ekstrim, mereka tidak akan merasakan sakit. Rasa sakit di lukanya sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan rasa kurang oksigen pada paru-parunya. Dia jelas-jelas membuka lebar mulutnya dan bernapas cepat, namun Yun Hua tetap merasa sesak…     

Sekali lagi dia melewati Han Fangzhou!     

Setelah dia melewati Han Fangzhou sejauh sepuluh meter lebih, Han Fang Zhou berhenti.     

"Cukup, berhentilah. Aku mengaku kalah!" Han Fangzhou mengepalkan tinjunya, "Aku sudah tidak bisa berlari lagi!"     

Yun Hua perlahan berhenti, lalu menoleh dan menatap Han Fangzhou, "Kamu tidak perlu mengalah."     

Suara Han Fangzhou sangat dingin, "Jangan narsis, untuk apa aku mengalah padamu?! Apa kamu tidak lihat kakiku gemetar? Aku tidak ingin menjadi bodoh seperti si gendut dan Taotao. Meskipun aku kalah, aku harus kalah dengan berdiri!"     

Yun Hua mengatupkan bibirnya rapat-rapat lalu melirik Han Fangzhou dan tidak berbicara lagi. Dia dan Han Fangzhou berjalan selangkah demi selangkah ke titik awal.     

Gu Zhun dengan wajah khawatir sudah membawa semua murid kelas 2-15 untuk menyusul mereka.     

"Tidak apa-apa? Ada yang sakit? Minumlah air, minum sedikit-sedikit, jangan terburu-buru…" Gu Zhun sangat cemas.     

Tiba-tiba lari jarak jauh seperti ini tanpa melalui pelatihan profesional, ada kemungkinan dapat menyebabkan kematian mendadak karena serangan jantung!     

Han Fangzhou menyapukan pandangannya ke semua murid kelas 2-15. Suaranya rendah dan serak namun sangat serius, "Aku kalah, kelas 2-15 kalah. Setelah ini, selama masih di kelas 2-15, semua orang harus mematuhi Yun Hua! Kalau ada yang menentang, berarti menentang aku, Han Fangzhou! Yang ingin pergi, sekarang segera pergi. Setelah lewat hari ini… siapa yang berani membuat masalah dengan Yun Hua, aku, Han Fangzhou, adalah orang pertama yang tidak akan mengampuninya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.