Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kelas 2-15 yang Diasingkan



Kelas 2-15 yang Diasingkan

0Yun Hua merasa sangat tidak nyaman ditatap oleh begitu banyak mata.     

Akhirnya, Zhan Shibang yang tidak bisa menahan diri pun bertanya, "Ada apa sebenarnya? Ternyata total nilaimu 100 karena hanya ada nilai matematika. Lalu bagaimana dengan mata pelajaran lainnya? Semuanya nol? Apa-apaan itu?!"     

Yun Hua mengerucutkan bibirnya lalu tersenyum dan menggeleng, "Aku juga kurang tahu, kepala sekolah berkata akan meminta seseorang untuk memeriksanya."     

Zhan Shibang mengangkat bahunya, "Kelihatannya anggota komite studi dan perwakilan matematika kita harus dipilih kembali. Kamu ini benar-benar bukan anggota kelas 2-15 kami, sebaiknya cepatlah kembali ke kelas 2-1-mu."     

He Zhihang juga mengangguk, "Benar, memang bukan orang yang sejalan. Kami kelas 2-15 ini adalah kelompok siswa buruk yang diasingkan!"     

"Aduh, toh kita semua cukup mendapatkan ijazah SMP, masa kalian masih berharap untuk masuk ke SMA 1 atau SMA 5 di kota? Bercanda." Zhu Yiqun terkikik dengan stik pedas di mulutnya.     

Sekelompok orang itu pun segera mengerjakan urusan mereka, tidak ada yang berminat lagi dengan nilai Yun Hua. Toh dia ditakdirkan bukan menjadi bagian dari dunia mereka. Siswa berandalan dan siswa top, perbedaannya sangat jelas.     

Yun Hua tiba-tiba merasa hatinya sangat tidak nyaman.     

Tidak ada orang yang ingin diperlakukan secara berbeda.     

Sekarang semua siswa berandalan telah dimasukkan dalam satu kelas. Seperti yang tadi dikatakan oleh Zhan Shibang, sekolah bermaksud untuk mengasingkan mereka. Sekolah sama sekali tidak akan peduli dengan studi mereka, yang penting mereka tidak membuat masalah, tidak mengganggu dan mempersulit para siswa yang belajar dengan baik…     

Ini adalah jenis lain dari perundungan.     

Yun Hua sangat diam.     

Mata pelajaran kedua adalah bahasa dan sastra. Guru bahasa dan sastra, Xiao Guihua masuk dengan membawa buku pelajaran. Dia langsung berdiri di podium dan berkata, "Kalian kelompok siswa ini sebenarnya sama sekali tidak bisa disebut siswa. Kalian datang ke sekolah sepenuhnya bukan untuk belajar, menyusahkan orang tua kalian dan diri kalian sendiri. Kalian boleh melakukan apa saja yang kalian inginkan di mata pelajaranku, tapi ada satu syarat, tidak boleh berisik. Begini bagus untuk semuanya. Sudah, mulai belajar."     

Xiao Guihua langsung mengambil buku pelajaran dan membacanya satu kali… lalu selesai!     

Semua murid tidak peduli dan diam-diam berbuat sesuka hati mereka. Ada yang bermain bundar-silang di atas kotak-kotak, ada yang tidur, ada yang membaca novel yang dipinjam dari toko buku… tidak ada yang peduli apakah guru mengajar atau tidak.     

Raut wajah Yun Hua sangat muram.     

Murid boleh tidak peduli, tapi Xiao Guihua adalah guru. Dia ini jelas-jelas tidak peduli! Dia sama sekali tidak menganggap para siswa berandalan ini sebagai murid!     

Di mata Xiao Guihua, siswa-siswa berandalan dari kelas 2-15 ini mungkin bahkan tidak ingin diliriknya. Berbicara sedikit lebih banyak kepada mereka sepertinya menghina statusnya yang merupakan guru unggul di kota!     

Yun Hua tiba-tiba berdiri dan berkata dengan suara tinggi, "Guru Xiao, di pelajaran ini, Ah Chang membeli "Tiga Kitab Bersenandung", penulis mengatakan bahwa seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Bagaimana pemakaian kata gemetar ketakutan ini? Mengapa penulis berkata seperti itu?"     

Pertanyaan yang tiba-tiba diajukan oleh Yun Hua ini bukan hanya membuat Xiao Guihua si guru bahasa terkejut, seluruh siswa di kelas juga memandangnya sekali lagi!     

Eh, memang siswa top, bukan orang dari dunia yang sama dengan mereka yang adalah siswa berandalan. Kapan siswa berandalan peduli dengan guru yang mengajar atau tidak? Tidak mengajar lebih baik, tidak ada suara bising saat mereka bermain, mereka bisa bermain dengan nyaman.     

Xiao Guihua menatap Yun Hua sejenak lalu berkata dengan tidak sabar, "Bukankah tadi sudah dikatakan? Kamu sendiri yang tidak mendengarkan dan hanya tahu bertanya, apa tidak bisa memakai otakmu untuk memikirkannya?"     

Yun Hua tersenyum marah.     

Dia mengangguk-anggukkan kepala, "Tadi membaca teks satu kali, apakah itu cara mengajar Guru Xiao? Apakah level pengajaran guru-guru unggul di kota hanya membaca teks?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.