Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Apa Kamu Yakin Sudah Menyerahkan Kertas Ujian?



Apa Kamu Yakin Sudah Menyerahkan Kertas Ujian?

0Begadang semalaman, ditambah dengan luka di sekujur tubuhnya, keesokan harinya wajah Yun Hua tampak seperti hantu perempuan.     

Shen Shiying sangat terkejut melihatnya seperti itu, "Huahua, apa kamu sakit? Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?"     

Yun Hua bergegas menggeleng, "Aku tidak apa-apa, semalam aku tidur kemalaman."     

Chu Yu mendengus dingin.     

Yun Hua cemberut, mereka bertiga pun pergi ke sekolah bersama-sama.     

Kakinya lemah seperti mie, seluruh tubuhnya terasa pegal, belum lagi efek obat infeksinya.     

Setelah sarapan, Chu Yu dan Shen Shiying bersikeras mengantar Yun Hua ke kelas 2-15, setelah itu baru mereka pergi.     

Ketika Yun Hua masuk, kelas 2-15 yang semula masih riuh seketika langsung tenang.     

"Semuanya jangan terburu-buru. Kita mulai rapat kelas dulu di jam pelajaran pertama. Sekarang kalian bebas melakukan apa saja." Yun Hua tersenyum, lalu menyapukan pandangannya ke seluruh kelas, "Semua perangkat kelas ikut denganku untuk menemui Guru Gu."     

Semua perangkat kelas ada kecuali ketua kelas, Han Fangzhou.     

"Abaikan saja dia, kita pergi duluan," kata Yun Hua.     

Zhan Shibang menatap semua orang yang tertegun lalu melambaikan tangan, "Mengapa diam saja? Apa kalian tidak mendengar apa yang dikatakan Kak Han kemarin? Mulai sekarang semuanya harus patuh kepada Yun Hua! Oh, harus panggil Kak Hua. Mulai sekarang semua dengarkan kata-kata Kak Hua!"     

Kepala Yun Hua penuh garis-garis hitam. Kak Hua? Kenapa tidak panggil Master Hua saja? Bukankah itu terdengar lebih mengesankan?!     

Selain itu, siswa di kelas ini hampir semua lebih tua darinya. Memanggilnya kakak, apa itu baik?     

Saat ini mereka masih belum terlalu akrab. Yun Hua juga tidak mengejek, dia membawa sejumlah perangkat kelas pergi menemui Gu Zhun.     

Gu Zhun tidak seperti wali kelas lain yang berada di kantor. Guru pendidikan jasmani tidak mempunyai kantor. Saat ini dia berada di ruang peralatan olah raga.     

"Mengapa semuanya datang ke sini?" Gu Zhun memandang Yun Hua, "Kemarin kamu sudah berlari sebanyak itu, tidak apa-apa, 'kan?"     

Yun Hua menggeleng-gelengkan kepala, "Guru Gu, aku membawa perangkat kelas datang karena ingin kita semua bersama-sama mendiskusikan masa depan kelas 2-15!"     

Gu Zhun tersenyum, "Aku hanya guru pendidikan jasmani."     

"Tapi Anda juga wali kelas 2015." Yun Hua langsung berkata, "Dan lagi kemarin sudah dikatakan, kalau aku memang, semua orang di kelas 2-15 harus mematuhiku. Anda adalah wali kelas 2-15, tentu saja juga anggota kelas 2-15, benar bukan?"     

Gu Zhun terkejut sesaat lalu langsung tertawa dan mengangguk, "Baiklah, kamu berikan instruksi."     

Yun Hua menarik napas dalam dan langsung berkata, "Pondasi keseluruhan kelas 2-15 terlalu buruk, bahasa dan sastra, matematika dan bahasa Inggris perlu perbaikan dari kelas satu SMP. Fisika baru dipelajari di kelas dua, cukup dipelajari dari awal saja. Masing-masing perwakilan mata pelajaran bertanggung jawab untuk memilah-milah pelajaran yang lama dan mempersiapkan pelajaran baru, saling membantu."     

"Guru Gu, Anda bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan sekolah. Kami belajar mandiri dan hanya akan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh sekolah, abaikan yang lain. Jangan biarkan sekolah mencampuri kami dengan berbagai alasan!"     

...     

Bel mulai pelajaran pertama berbunyi. Han Fangzhou datang terlambat.     

Yun Hua melirik Han Fangzhou dan langsung berkata, "Sekarang akan diumumkan tata tertib kelas kita nanti. Pertama, besok semua orang mulai belajar mandiri di pagi hari. Pukul 5:30 tiba di sekolah, pukul 5:40 tepat berkumpul di lapangan, jogging dua putaran, kemudian mulai belajar mandiri pagi. Kedua, tidak boleh terlambat masuk kelas, terlambat satu menit dihukum lari satu putaran. Ketiga, semua orang setiap hari harus menyelesaikan tugas belajar. Yang tidak selesai akan dihukum sesuai persentase, hukumannya tetap lari keliling! Tapi setelah selesai, boleh melakukan apa pun yang diinginkan, boleh pergi lebih awal…"     

Kedengarannya sangat ketat, tapi tidak ada yang tahu bagaimana hasilnya.     

Apakah seperti ini benar-benar bisa mengubah kelas 2-15? Tidak ada yang yakin.     

Pada saat ini, wali angkatan kelas dua datang dan memanggil Yun Hua keluar kelas.     

"Masalah nilaimu sudah diperiksa. Kamu tidak mendapat nilai dalam tiga mata pelajaran lainnya karena kertas ujiannya tidak ada. Tentu saja tidak ada nilainya. Apa kamu benar-benar mengikuti ujian tiga mata pelajaran itu? Apa kamu yakin sudah menyerahkan kertas ujian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.