Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

"Kalau hanya sebagai hobi, tingkat kemampuanmu sekarang sudah sangat bagus! Tapi kalau ingin menjadi atlet profesional, kemampuanmu masih jauh."     

Yun Hua menarik napas dalam, lalu berkata dengan sangat serius dan bersungguh-sungguh, "Pelatih Fan, aku yakin kalau aku ingin menjadi seorang atlet renang profesional. Meskipun aku tidak mungkin memfokuskan seluruh energi dan kehidupanku untuk berenang, tapi aku pasti akan melakukan yang terbaik untuk menjadi atlet renang terbaik!"     

Fan Mengying menatapnya sejenak sebelum berkata, "Tahukah kamu, dengan kamu berkata seperti itu aku dapat benar-benar tidak menginginkanmu lagi? Mayoritas atlet profesional akan menempatkan seluruh fokus energi dan kehidupan mereka pada karier, dengan begitu barulah mereka dapat meraih kesuksesan. Sedangkan kamu, kamu berkata kalau kamu tidak akan memfokuskan seluruh energi dan kehidupanmu untuk berenang?"     

Wajah Yun Hua agak memucat, tapi dia tetap bersikeras untuk berkata, "Benar, Pelatih Fan, aku tidak akan membohongi Anda. Tapi impianku adalah menjadi juara olimpiade! Aku akan bekerja keras tanpa kenal lelah untuk tujuan ini!"     

Fan Mengying yang tadinya terus berwajah cemberut pun tersenyum, "Kamu ini, semangatmu benar-benar tidak kecil. Ini pertama kalinya aku melihat seorang anggota tim kecil yang bahkan tidak mempunyai kualifikasi atlet tingkat dua, tapi berkata ingin memenangkan olimpiade."     

Yun Hua ikut tersenyum, "Kalau begitu biarkan aku menjadi yang pertama!"     

Fan Mengying terdiam selama beberapa saat, tidak ingin berkomitmen, "Aku akan melakukan yang terbaik untuk membimbingmu, tapi untuk dapat sampai ke tahap yang kamu inginkan, semuanya tergantung dirimu sendiri!"     

"Aku mengerti, Pelatih Fan!"     

Fan Mengying membimbing Yun Hua selama dua jam, sore itu juga dia pergi. Tapi dia berkata kalau dia akan datang untuk menonton kompetisi renang tingkat sekolah menengah di Kota Jiangxi!     

Yun Hua sangat gembira! Senang setengah mati!     

Minggu depan dia harus fokus latihan. Sepanjang hari Minggu Yun Hua berada di rumah untuk menulis draf novel. Dia telah menentukannya dengan editor, novelnya akan dikomersialkan pada hari Jumat!     

Nanti saat dikomersialkan dia harus memperbarui 10.000 kata, juga harus mengikuti kompetisi. Yun Hua benar-benar tidak punya waktu luang untuk menulis, maka dia hanya bisa menyimpan lebih banyak draf sekarang.     

Ketika dia tiba di sekolah hari Senin, hal pertama yang dilakukannya adalah pergi ke papan buletin dan melihat tabel pembagian kelas.     

Sudah ada banyak orang yang berdesak-desakan di sana.     

Sebelum Yun Hua masuk ke dalam kerumunan, Ling Xiaoxiao yang baru saja keluar dari sana langsung berkata begitu melihat Yun Hua, "Yun Hua, kamu masuk ke kelas 15! Empat mata pelajaran, mengapa kamu hanya mendapat 100 poin dalam ujian? Peringkat kedua terakhir dari seluruh tingkat ini!"     

Kata-kata Ling Xiaoxiao membuat Yun Hua terkejut.     

Nilai penuh untuk empat mata pelajaran adalah 400 poin, dia mendapat nilai 100? Bagaimana mungkin?!     

Bukannya dia mengatakan akan mendapatkan nilai penuh pada semua mata pelajaran, tapi dia memiliki keyakinan untuk mendapat nilai sempurna dalam mata pelajaran matematika, fisika, dan bahasa Inggris. Dia telah memeriksanya dengan serius, tidak ada yang salah! Adapun bahasa, seharusnya juga tidak kurang dari 90 poin.     

Alis Yun Hua berkerut sangat kencang.     

"Aku tidak membohongimu. Kalau tidak percaya lihat saja sendiri, langsung lihat ke daftar nama kelas 15 yang paling akhir. Di belakang nama adalah peringkat dan nilai," kata Ling Xiaoxiao.     

Yun Hua benar-benar tidak percaya, dia pun masuk ke dalam kerumunan untuk melihatnya.     

Benar saja, di daftar terakhir pojok kanan bawah, kelas 2-15, nama kedua dari bawah adalah dia, Yun Hua! Nilainya 100, peringkat 768. Di belakangnya adalah peringkat 769, yang terakhir di seluruh sekolah, nilai keempat mata pelajarannya adalah 98 poin.     

"Ada apa sebenarnya denganmu, Yun Hua?" Ling Xiaoxiao bertanya, "Bagaimanapun tidak mungkin sampai mendapat nilai seperti ini. Nilaiku bahkan 300 lebih. Oh ya, apakah Xiao Ruyue? Pasti dia! Ibunya adalah wali kelas yang bertanggung jawab memeriksa ujian! Pasti ini ulah mereka!"     

Yun Hua tidak berbicara.     

Pada saat itu, siaran sekolah berbunyi: [Silakan semua siswa kembali ke kelas masing-masing sesuai daftar pembagian kelas, kuulangi sekali lagi…]