Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bertarung!



Bertarung!

0Qi Ziheng sama sekali tidak mengerti. Dia jelas-jelas datang untuk mengajak Yun Hua makan, tapi kenapa dia mengikuti Yun Hua ke ruang kegiatan?     

Sampai di ruang kegiatan, Yun Hua langsung melepas sepatunya, melangkah di lantai kayu tanpa alas kaki, menggulung lengan bajunya dan mengikat rambutnya menjadi cepol. Setelah itu dia mengulurkan tangannya kepada Qi Ziheng, "Ayo."     

"Apa?" Qi Ziheng kebingungan.     

"Bertarung." Yun Hua sudah mulai melakukan pemanasan.     

Sudut bibir Qi Ziheng berkedut, "Bertarung?"     

"Ya, kenapa? Tidak berani?" Yun Hua mengangkat alisnya, "Kalau menang, aku akan makan denganmu, kalau kalah, kelak jangan lagi muncul di depanku!"     

Qi Ziheng menatap Yun Hua selama beberapa saat lalu menggeleng dan tersenyum, "Bagaimana mungkin aku bertarung denganmu? Bukankah itu sama saja aku menindas perempuan? Lagi pula, hanya dari ukuran badan kita saja… apa menurutmu kamu mempunyai peluang untuk menang?"     

"Ada peluang atau tidak baru bisa diketahui setelah bertarung!" Yun Hua tidak mau bicara omong kosong lagi, dia langsung menerjang.     

Beberapa waktu ini dia dan Shen Shiying belajar pertarungan jarak dekat dari Chu Yu.     

Bakat Shen Shiying benar-benar hebat, kelenturan tubuhnya sangat bagus. Dalam hal bertarung, Shen Shiying belajar lebih cepat darinya dan melakukan postur yang lebih akurat darinya!     

Tapi ada satu hal yang dia lebih baik dari Shen Shiying, yaitu tekad yang sangat kuat.     

Bahkan Chu Yu berkata, sendainya itu adalah pertarungan hidup dan mati yang sesungguhnya, Shen Shiying akan kalah dari Yun Hua.     

Yun Hua sudah menganggap Qi Ziheng di depannya sebagai karung pasir manusia yang datang menyerahkan diri. Dia lebih pendek dari Qi Ziheng, bobotnya juga jauh lebih ringan. Kekuatannya tidak bisa dibandingkan dengan Qi Ziheng. Tetapi yang diajarkan Chu Yu kepadanya dan Shen Shiying adalah teknik bertarung yang sangat praktis untuk perempuan.     

Meskipun lawan adalah pria yang lebih kuat dan lebih besar darinya, belum tentu perempuan tidak mempunyai kesempatan untuk mengalahkan yang kuat dengan kelemahannya!     

Terutama melawan orang seperti Qi Ziheng ini yang sama sekali tidak mempunyai dasar bertarung dan sama sekali tidak waspada…     

Ketika Qi Ziheng dijatuhkan ke tanah tiga kali berturut-turut oleh Yun Hua, Qi Ziheng pun roboh.     

Dia memelototi Yun Hua dengan agak malu, "Kamu benar-benar melakukannya!"     

Lutut Yun Hua berada di dada Qi Ziheng, tinjunya menekan tenggorokan Qi Ziheng.     

Chu Yu pernah berkata, tenggorokan adalah salah satu bagian terlemah dari tubuh manusia, kalau meninju tenggorokan seseorang dengan keras… orang itu akan kehilangan kemampuan bergerak dalam sekejap.     

Ketika wanita melawan pria yang lebih kuat dan besar darinya, meskipun mengetahui di mana bagian vital pria, tapi kebanyakan pria akan menaruh perhatian besar untuk melindungi bagian vital mereka. Saat ini wanita perlu mencari bagian vital lainnya, misalnya tenggorokan!     

Tinju Yun Hua menekan tenggorokan Qi Ziheng. Wajah Qi Ziheng sudah memerah, "Lepaskan aku dulu, bercanda juga ada batasnya!"     

Sudah ada orang lain yang memasuki ruang kegiatan! Ada orang yang melihat pemandangan yang sulit dipercaya itu!     

Tinju Yun Hua sudah menekan kuat-kuat Qi Ziheng, "Bercanda? Siapa yang bercanda denganmu? Qi Ziheng, aku sudah bilang jangan datang menggangguku lagi, aku tidak punya waktu untuk berurusan denganmu. Terserah kamu mau apa, kalau ada berikutnya lagi, kujamin aku akan memberimu sebuah pelajaran yang tak terlupakan seumur hidupmu!"     

"Yun Hua, kamu…"     

Buk!     

Baru saja Qi Ziheng berbicara, Yun Hua sudah melayangkan tinjunya dengan keras. Qi Ziheng hanya merasakan bahwa hidungnya seketika nyeri dan sakit. Dia bahkan merasa kalau hidungnya patah!     

Rasa sakit dari hidungnya yang dihantam membuat matanya seketika berlinang air mata. Reaksi fisiologis semacam ini sama sekali tidak dapat dikendalikan.     

Yun Hua melepaskannya, lalu berdiri dan menepuk-nepuk pakaiannya, "Qi Ziheng, kalau lain kali masih berani datang menggangguku lagi, aku berjanji akan memukulmu sampai kamu menangis!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.