Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Adik Qin Qi



Adik Qin Qi

0Yun Hua mendongak, lalu tersenyum dan berkata, "Bagaimana kalau aku tidak ingin menjawabnya?"     

Qin Qi tampak agak tidak berdaya, dia pun tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, kalau tidak mau menjawab makan saja. Bagaimanapun juga, kali ini kamu menyelamatkan hidupku. Nyawaku tidak masalah, tapi bawahanku tidak boleh ikut terseret. Aku, Qin Qi, berterima kasih padamu."     

Yun Hua terkejut.     

Dia mengira Qin Qi akan mendesaknya, tapi tidak disangka dia akan semudah ini melepaskannya.     

Selain itu, Qin Qi juga benar-benar sangat berbeda dari bayangannya!     

Yun Hua agak canggung, "Aku juga mengetahuinya tanpa sengaja…"     

"Sudahlah, aku sudah bilang tidak akan bertanya, malah kamu sendiri yang mengatakannya." Qin Qi tertawa, "Sudah waktunya makanan dihidangkan. Kalau tidak keberatan, mulai sekarang panggil aku kakak, kamu adalah adikku."     

"Ini…"     

"Kenapa? Kamu tidak suka karena aku tidak berada di jalan yang benar?"     

"Tidak, hanya saja…"     

"Baguslah kalau begitu. Aku sudah menginstruksikan semua bawahanku, kelak kamu adalah adik Qin Qi. Semua orang di Kamar Dagang Xichuan akan memperlakukanmu sama seperti mereka memperlakukanku," kata Qin Qi.     

Yun Hua benar-benar tersanjung, dia bergegas melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, sungguh tidak perlu begini…"     

"Kamu sudah menyelamatkanku, menyelamatkan begitu banyak saudara-saudara di bawahku, menyelamatkan Kamar Dagang Xichuan. Dengan adanya kamu sebagai adikku ini adalah keuntungan bagiku." Qin Qi berkata sambil tersenyum, "Jangan menolak, kalau menolak lagi, kamu buka harga saja, tiga juta atau lima juta, anggap sebagai hadiah karena menyelamatkanku."     

"…"     

Akhirnya Yun Hua hanya bisa berkompromi dengan tidak berdaya.     

Pelayan sudah menghidangkan makanan. Yun Hua kurang pandai mengupas kepiting. Awalnya dia ingin memanggil pelayan untuk mengupaskannya, tapi Qin Qi sendiri memakai sarung tangan, mengambil kepiting, lalu mengupaskannya untuk Yun Hua.     

Yang membuat Yun Hua terkejut adalah, setelah Qin Qi mengeluarkan semua daging dan pasta kepiting, cangkang kepiting masih bisa disatukan dengan utuh!     

"Waktu aku berumur belasan tahun, aku melakukan pekerjaan ini di restoran tepi pantai. Setelah bertahun-tahun, keahlian itu masih tidak luntur." Qin Qi tersenyum dan meletakkan daging kepiting yang sudah dikupas ke depan Yun Hua.     

"Terima kasih." Yun Hua bergegas berkata.     

"Untuk apa sungkan dengan kakak?" Qin Qi melepaskan sarung tangannya, lalu mengambil semangkuk sup abalon untuk Yun Hua, "Ini untuk kecantikan, cobalah."     

…..     

Setelah makan, Yun Hua mau tidak mau harus mengakui bahwa Qin Qi adalah pria yang sangat menarik, sepenuhnya berbeda dengan para mafia berkalung emas yang ada dalam bayangannya…     

Setelah makan, Qin Qi menyuruh pria gemuk bertato mengantar Yun Hua dan Chu Yu pulang, namun Han Fangzhou tetap di sana.     

Qin Qi berdiri di depan pintu restoran sambil melambaikan tangan kepada Yun Hua dan menatap mobil yang pergi menjauh sambil tersenyum.     

Han Fangzhou berdiri di sampingnya.     

Setelah mobil Yun Hua pergi, barulah Qin Qi berkata dengan ringan, "Dia ditakdirkan menjadi Phoenix di cabang pohon Wutong, kecemerlangan di seluruh tubuhnya tidak dapat ditutupi. Dan kamu, kalau kamu tidak mencari cara lain, kelak kamu bahkan tidak punya kualifikasi untuk memandangnya, apalagi berdiri di sampingnya. Han Fangzhou, pikirkan baik-baik, kamu tidak akan menjadi Zhang Guobin lainnya. Aku adalah Qin Qi. Asal kamu mau, aku bisa membantumu untuk langsung naik ke atas!"     

"Yun Hua, 'kan? Kita tidak saling mengenal, nanti panggil saja aku Ah Wen." Pria gemuk bertato mengemudikan mobil sambil berbicara.     

"Kak Ah Wen." Yun Hua tersenyum.     

"Hei hei, aku tidak berani. Kak Qi mengakuimu sebagai adiknya, aku mana berani membiarkanmu memanggilku kakak? Aku akan dikuliti kalau sampai terdengar Kak Qi. Panggil aku Ah Wen!"     

Yun Hua tidak berdaya.     

"Ingat nomor teleponku, kelak kalau ada apa-apa, aku pasti akan langsung datang kapan saja saat kamu memanggilku, jangan khawatir!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.