Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Begitu Melihatmu Langsung Mengantuk



Begitu Melihatmu Langsung Mengantuk

0Setelah menindas Zhu Yiqun, Zhan Shibang merasa segar.     

Tapi giliran pelajaran bahasa Inggris, Zhan Shibang pun berlutut.     

"Kenapa ada these dan those? Aku… aku tidak sengaja salah tulis!" Zhan Shibang agak merasa gentar.     

Zhu Yiqun mendengus, "Sudahlah, salah tulis apanya? Soal pilihan ganda A dan B, hebat kalau kamu bisa salah tulis dari A ke B."     

"Ehem… aku juga salah pada soal in, on, at. Apa menurutmu Kak Hua akan sangat marah?" Zhan Shibang bertanya kepada Zhu Yiqun dengan suara pelan.     

Zhu Yiqun mendengus, "Hal yang begitu mudah, kamu bisa menghafalnya dengan susah payah, ck."     

"Aku salah… Babi Mati, oh bukan, Kak Babi, Kak Babi tolong, jelaskan padaku sekali lagi, aku berjanji akan menyalinnya, lalu menaruhnya di saku dan menghafalnya setiap hari. Kujamin berikutnya tidak akan salah!" Zhan Shibang menarik Zhu Yiqun sambil memohon-mohon.     

Zhu Yiqun seketika merasa segar, kawan baik memang ada untuk ditindas!     

Seperti biasanya, ujian bulanan tidak menguji biologi dan politik, tapi hanya bahasa Mandarin, matematika dan bahasa Inggris serta fisika. Jadi ujian bulanan simulasi yang diadakan Yun Hua di kelas 2-15 juga hanya untuk empat mata pelajaran itu.     

Hari Kamis dan Jumat, dalam dua hari penuh, ujian selesai dilakukan, di saat yang sama juga sudah selesai dikoreksi.     

Nilainya lebih bagus dari perkiraan Yun Hua!     

Terutama matematika, tidak ada masalah dalam mempelajari pelajaran kelas satu dan pelajaran jilid pertama kelas dua. Para siswa bisa menguasainya dengan baik!     

Minggu depan adalah ujian bulanan yang diselenggarakan oleh sekolah. Yun Hua juga tidak mempunyai apa pun untuk dikatakan. Dia memeriksa poin yang kurang dan mengulas kembali bagian yang lemah.     

…..     

Jumat sore setelah pelajaran, Yun Hua membereskan barang-barangnya. Awalnya dia sudah bersepakat akan naik mobil ke ibu kota provinsi lalu naik taksi ke rumah sakit lembaga penelitian, tapi hasilnya, ketika dia dan Chu Yu turun, sudah ada sebuah kendaraan off-road yang diparkir di luar.     

Yun Hua segera melihat ke arah Chu Yu, Chu Yu langsung menggeleng, "Bukan aku yang mengaturnya, mestinya…"     

"Maksudmu Kak Bo?"     

"Seharusnya memang dia." Sudut bibir Chu Yu berkedut. Dia lalu menatap Yun Hua tanpa mengatakan apa-apa. Tidakkah itu terlalu jelas?     

Yun Hua sebenarnya tidak berpikir sebanyak itu. Kakak Bo Siqing, bukankah berarti Kak Bo?     

Melihat mereka berdua berjalan datang, sopir yang bertanggung jawab untuk mengemudikan mobil segera turun dan memberi hormat kepada mereka berdua, "Tuan Muda Bo memintaku untuk datang menjemput kalian!"     

"…"     

Melewati jalan pintas berkecepatan tinggi dan langsung menuju ke rumah sakit lembaga penelitian lebih menghemat separuh waktu perjalanan daripada pergi dulu ke ibu kota provinsi baru ke rumah sakit lembaga penelitian.     

Mereka berangkat sekitar pukul tujuh, saat tiba di rumah sakit lembaga penelitian, waktu baru menunjukkan pukul sepuluh lebih.     

Tujuh hari telah berlalu, Bo Siqing masih berada di ruang ICU steril.     

Tapi kondisinya sudah jauh membaik.     

"Kondisinya selama seminggu ini sangat bagus, besok sudah bisa dipindah ke kamar biasa." Dokter berkata, "Bagaimanapun dia masih muda, dasar fisiknya bagus, setelah melewati tahap yang fatal, cedera yang lain pulih dengan cepat."     

Yun Hua berdiri di luar ruang ICU sambil menatap Bo Siqing yang terbaring di ranjang melalui kaca, suasana hatinya sangat tenang.     

Bo Siqing sudah bertahan hidup, kelahiran Yun Hua kembali tampaknya tidak mendatangkan malapetaka baginya.     

"Yun Hua, Tuan Muda Kedua berkata ketika kamu datang, kamu boleh masuk untuk melihatnya." Dokter berkata dengan suara pelan.     

Yun Hua mengedip-ngedipkan matanya. Akhirnya dia mengangguk, lalu memakai baju steril dan masuk ke kamar perawatan.     

Bo Siqing yang ada di atas ranjang pasien membuka matanya. Dia mengalami banyak patah tulang di sekujur tubuhnya, juga ada luka di perut dan kepalanya. Biasanya dia hanya bisa berbaring, bahkan membalikkan tubuh pun tidak bisa.     

Melihat Yun Hua yang masuk dengan memakai baju steril, mata Bo Siqing yang merah tiba-tiba berbinar, suaranya juga terdengar parau, "Akhirnya kamu datang! Aku sudah menunggumu berhari-hari!"     

Bo Siqing jadi jauh lebih kurus, wajahnya yang memang sudah tajam dan jelas itu sekarang tampak semakin seperti habis diiris oleh kapak dan pisau. Karena terlalu kurus, matanya terlihat sangat besar, namun terlihat merah dipenuhi urat darah.     

"Kamu sudah tidak tidur berapa hari?" Yun Hua tidak tahan dan bertanya.     

Sebelum Yun Hua menyelesaikan perkataannya, Bo Siqing menguap, "Ngantuk sekali, duduklah dulu sebentar, aku akan tidur sebentar. Bangunkan aku setengah jam lagi…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.