Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bunuh Tunas Kecurangan



Bunuh Tunas Kecurangan

0Hari Senin lagi.     

Pagi hari, Yun Hua dan Chu Yu pergi bersama ke sekolah sambil berlari-lari kecil. Jumat ini akan ada ujian bulanan, waktu untuk menguji hasil pembelajaran kelas 2-15 telah tiba!     

Seluruh kelas 2-15 sangat termotivasi, anggota komite budaya, Luo Xixi, juga hebat. Sekarang setiap hari seusai pelajaran dia akan ke depan pintu kelas 2-1 untuk menghadang Li Qianmo.     

Saat ini dia juga jadi tebal muka. Dia bukan lagi gadis kecil minder yang tidak berani mengangkat kepalanya saat menghadapi Li Qianmo yang merupakan peringkat ketiga sekolah itu.     

Saat kelas selesai, dia langsung membawa Li Qianmo ke kelas 2-15. Tentu saja akan ada siswa lain yang menawarkan dan menyiapkan makan siang, buah-buahan, yoghurt, minuman dan lain-lain…     

Makan dan minum enak dulu, kemudian… hehe!     

Yang mendapat serangan brutal bukan hanya Li Qianmo seorang, juga ada siswi senior kelas 3 SMP, Ye Qingmeng. Hanya saja Senior Ye Qingmeng datang sendiri ke kelas mereka.     

Juga ada rumor yang berkata bahwa Ye Qingmeng akan langsung datang ke kelas 2-15 asal ada waktu luang. Dia bekerja keras tanpa mengeluh, sebenarnya karena dia menyukai Han Fangzhou.     

Katanya pernah sekali Senior Ye Qingmeng diganggu oleh beberapa berandalan saat sedang mencari beberapa data di warnet, Han Fangzhou adalah pahlawan yang menyelamatkan si gadis cantik…     

Dan saat ini, si gadis cantik berinisiatif datang untuk membalas budi.     

Hanya saja karena wajah dingin Han Fangzhou, maka murid-murid kelas 2-15 bergosip secara diam-diam. Tidak ada satu pun yang berani berbicara di depan Han Fangzhou.     

Menghadapi pakar gosip kecil, Zhan Shibang, Yun Hua benar-benar takjub. Dia menepuk-nepuk bahu Zhan Shibang, "Sudah menyusahkanmu, kalau kelak kamu bekerja sebagai intelijen, pasti sangat hebat!"     

Saat ini singkirkan dulu gosip. Ada yang bersedia membantu kelas 2-15 adalah sesuatu yang bagus. Bagaimanapun juga, peningkatan kelas 2-15 membutuhkan kekuatan dari banyak orang, kerja keras dari satu atau dua orang saja sangat tidak cukup!     

…..     

Setelah selesai pelajaran kedua, Yun Hua memutuskan untuk mencari Gu Zhun.     

Gu Zhun, sang wali kelas ini sangat tidak mempunyai eksistensi. Tapi dia sangat berpikiran terbuka. Itu sudah sangat cukup. Dia tidak akan sembarangan mencampuri rencana belajar yang ditentukan sendiri oleh murid-murid kelas 2-15.     

Yang lebih membuat Yun Hua gembira adalah, entah dengan cara apa Gu Zhun berhasil mendapatkan rencana pelajaran milik guru dari kelas dua inti dari SMP yang berafiliasi dengan Universitas Provinsi Jiang, juga ada lembar ujian bulanan, ujian tengah semester dan ujian akhir semester selama bertahun-tahun milik kelas dua SMP yang berafiliasi dengan Universitas Provinsi Jiang. Bahkan ada buku les untuk siswa dan daftar buku untuk bacaan ekstrakurikuler!     

Semua ini tidak bisa didapatkan oleh kebanyakan orang.     

Tidak peduli dengan cara apa Gu Zhun mendapatkannya, Yun Hua sangat berterima kasih kepadanya!     

Kali ini dia mencari Gu Zhun untuk ujian hari Jumat.     

Hari Jumat ada ujian bulanan seluruh sekolah, sementara bulan depan adalah ujian tengah semester.     

Awalnya, ujian bulanan boleh tidak perlu terlalu dipedulikan, tapi Yun Hua mau tidak mau harus memikirkan lebih awal soal yang mungkin akan keluar pada ujian bulanan.     

Dia mempunyai keyakinan, hasil ujian kelas 2-15 kali ini yang meliputi pelajaran fisika dan matematika, sekalipun tidak bisa dibandingkan dengan kelas 2-1, tapi tetap akan membuat 11 kelas biasa lainnya malu saat dibandingkan!     

Saat benar-benar berhasil dalam ujian, apa yang akan dipikirkan oleh pimpinan sekolah? Apa yang akan dipikirkan oleh wali kelas lainnya?     

Apakah ada orang yang mempercayai hasil dari kelas 2-15?     

Kelas berisi siswa lemah yang bahkan tidak mempunyai guru bisa mendapatkan hasil ujian sebagus itu? Mana mungkin?     

Tapi ada satu macam kemungkinan, yaitu seluruh kelas berbuat curang!     

Lagi pula di kelas 2-15 ada Yun Hua dan Pei Zixuan, peringkat satu dan dua tingkat ini. Mereka berdua langsung mengumumkan jawabannya, seluruh kelas menyontek, maka hasilnya tentu saja akan bagus!     

Yun Hua tidak takut kalau dia sendiri yang disalahpahami, tapi dia tidak ingin membiarkan kerja keras yang dilakukan seluruh siswa di kelas dalam waktu yang begitu lama ini ditolak oleh satu kata curang!     

Jadi, Yun Hua mau mencari Gu Zhun untuk memintanya berkomunikasi dengan sekolah. Yang terbaik adalah meminta sekolah mengirim beberapa guru untuk mengawasi ujian.     

Dengan begini, tidak ada yang bisa berkata apa-apa saat hasil akhir keluar!     

Yun Hua ingin membuat murid kelas 2-15 menikmati kegembiraan mendapatkan nilai bagus melalui kerja keras mereka sendiri!     

Dengan begini, mereka akan lebih termotivasi di masa depan!     

Gu Zhun biasanya berada di ruang peralatan olahraga.     

Sedangkan ruang peralatan olahraga terletak di sebuah gedung terpisah di sudut barat laut lapangan. Kalau tidak ada kelas pendidikan jasmani dan bukan waktunya pulang sekolah, biasanya di ruang peralatan olahraga tidak ada orang.     

Ketika Yun Hua ke sana, dia tidak melihat Gu Zhun.     

Dia pun mengirim pesan singkat kepada Gu Zhun.     

Gu Zhun dengan cepat membalas pesannya, "Dua hari yang lalu aku mengambil cuti karena ada urusan keluarga, sore ini baru bisa ke sekolah. Nanti aku akan mencarimu di kelas."     

Setelah membaca pesan itu, Yun Hua bermaksud kembali ke kelas. Dia hendak mengambil jalan pintas. Ketika melewati jalan setapak di samping ruang peralatan olahraga, Yun Hua mendengar suara tawa dan tangis dari dalam.     

"Wah, Xiao Ruyue, bukankah kamu selalu berpura-pura polos? Berpura-pura setengah mati di depan anak laki-laki. Benar juga, menjadi simpanan adalan tradisi keluargamu, 'kan? Bukankah semua wanita simpanan sangat pandai berpura-pura? Kamu sama dengan ibumu, spesialis merebut pacar orang, dasar jalang!"     

"Ah, aku sangat marah, kemarin aku sedang berdiskusi dengan Sun Liang, dia tiba-tiba datang dan meminjam pena dari Sun Liang. Waktu Sun Liang memberikan pena padanya, dia sengaja menyentuh tangan Sun Liang. Tersipu-sipu sampai membuatku jijik setengah mati!"     

"Cih, hanya menyentuh tangannya saja. Tahukah kamu apa yang kulihat hari Jumat lalu? Waktu pelajaran pendidikan jasmani, dia memakai T-shirt ketat. Saat main game dia sengaja menempel ke Li Qianmo. Bodoh, Li Qianmo adalah kutu buku, meski dia sengaja menggosoknya, Li Qianmo juga tidak akan merasakan apa pun!"     

"Coba kalian tebak, apa yang kulihat?" Seorang gadis dengan kedua tangan memeluk dadanya bersandar di dinding sambil tersenyum sinis, "Dia pergi ke kantor He Ming, hampir saja duduk di pelukan He Ming… Semua orang tahu sampah seperti apa He Ming. Dia sangat mesum, gadis lain bahkan tidak bisa menghindar, tapi dia malah berinisiatif untuk mendekat…"     

"Ah, memang, jalang tetaplah jalang. Perilakunya sama seperti ibunya, menjijikkan sekali…"     

"Omong kosong kalian banyak sekali, aku memanggil kalian datang untuk memberinya pelajaran. Biarkan jalang ini tahu apa akibatnya menjadi perempuan jalang!"     

Ini adalah suara Han Lulu.     

Han Lulu sudah lama putus sekolah, kapan dia datang lagi ke sekolah?     

"Jangan, jangan, kumohon pada kalian jangan begini, ya…" Xiao Ruyue menangis hingga tenggorokannya serak, "Lulu, Lulu, aku salah, tapi rekaman itu benar-benar bukan aku yang membuatnya…"     

"Tutup mulutmu!" Han Lulu menggertakkan giginya dengan benci ketika mendengar skandal itu, "Mulutmu memang lebih busuk! Kalau bukan kamu lalu siapa lagi? Kamu membuat orang tuaku bercerai, ibu dan bibiku menjadi bermusuhan, seluruh keluargaku berantakan… Xiao Ruyue, aku mau membalasnya sedikit demi sedikit! Aku lebih menderita daripada mati, aku juga mau kamu lebih menderita daripada mati!"     

"Jangan…" Xiao Ruyue menangis keras.     

Yun Hua berdiri di depan gang dengan tinju terkepal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.