Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kakak Beradik Keluarga Bo Yang Aneh



Kakak Beradik Keluarga Bo Yang Aneh

Mata Yun Hua melebar. Dia melihat Jing Xiu berjalan masuk dengan seorang gadis yang kelihatannya sangat manis.     
1

Akhir bulan Oktober, Provinsi Jiang telah memasuki akhir musim gugur dan agak dingin.     

Gadis itu mengenakan sweter tipis berwarna kuning krem, bawahannya adalah rok wol kotak-kotak merah hitam yang dipadukan dengan legging hitam dan sepatu kulit, luarnya seharusnya masih memakai sebuah mantel panjang…     

Yun Hua memandang Jing Xiu. Bukankah Jing Xiu sedang memakai mantel panjang berwarna pink di lengannya?     

Rambut gadis itu dicat kekuningan, panjangnya hanya sebahu dengan gaya rambut bunga pir yang manis. Poni tipis agak keriting dengan jepit rambut merah muda di kepalanya. Pipi putihnya yang bulat merona kemerahan tampak sangat imut!     

Yun Hua paling menyukai pipi gemuk bayi yang tembem ini. Seperti Shen Shiying, Bo Siyao di depannya ini juga sungguh sangat imut!     

Membuat orang… tidak bisa menahan rasa gatal di tangannya!     

Gadis itu agak cemberut, wajahnya tampak merana.     

Pokoknya, bagaimanapun Yun Hua melihatnya, dia tidak sedikit pun melihat tanda-tanda penyihir kecil di sana!     

Mau tidak mau dia pun melirik Bo Siqing dengan curiga. Apakah orang ini terlalu lama berada di luar, bahkan sampai salah mengingat seperti apa karakter adik perempuannya?     

"Kakak Kedua, maaf karena baru datang menjengukmu sekarang. Kalau bukan karena diam-diam mendengar telepon kakak pertama, aku bahkan tidak tahu kamu terluka." Bo Siyao berjalan ke samping ranjang Bo Siqing lalu memegang tangannya. Dia kemduian dengan wajah penuh kasih sayang berkata, "Kenapa kamu tidak memberitahuku?"     

Bo Siqing tersenyum kepada Bo Siyao, "Tidak apa-apa, Kakak Kedua memiliki kulit dan daging yang tebal, luka ini tidak ada apa-apanya, sudah hampir sembuh."     

Mata Bo Siyao langsung melebar, "Benarkah?"     

Setelah itu, dia langsung mengulurkan tangan dan menusuk perut Bo Siqing…     

Yun Hua secara refleks mengulurkan tangan untuk menghentikannya, tapi gerakan Bo Siyao terlalu cepat. Yun Hua baru mengulurkan tangan, namun tangan Bo Siyao sudah menusuk.     

Seketika, wajah Bo Siqing langsung terpilin, tapi dengan cepat dia menghela napas, "Tidak apa-apa, sungguh tidak apa-apa!"     

Melihat Bo Siyao masih mau menusuk, Yun Hua benar-benar tidak tahan lagi dan bergegas terbatuk ringan, "Kak Jing Xiu, kami semua belum makan, bisakah kamu meminta dapur untuk menyiapkan makanan untuk kami? No… Nona Bo…"     

"Panggil dia Yaoyao!"     

"Panggil aku Yaoyao!"     

Kakak beradik Bo Siqing dan Bo Siyao berkata serempak.     

Sudut bibir Yun Hua berkedut, lalu dia mengangguk, "Baik, Yaoyao mestinya juga sudah lapar, ayo kita makan."     

Jing Xiu bergegas berkata, "Baik, baik, kalian tunggu di sini sebentar, aku akan meminta Pak Fang untuk menyiapkan makanan sekarang."     

Setelah mengatakannya, Jing Xiu langsung melarikan diri dan menghilang dalam hitungan detik.     

Bo Siyao juga bergegas berdiri lalu berlari dengan cepat ke pintu dan memanggilnya, "Kak Yixiu, jangan harap kamu bisa mengambil kesempatan untuk kabur, kalau tidak aku akan menguncimu dengan borgol!"     

Yun Hua berdiri di tempatnya dengan linglung, wajahnya tampak kebingungan.     

Borgol? Mengunci?     

Bo Siqing terbatuk ringan, Bo Siyao pun langsung berbalik dan kembali menjadi gadis yang manis. Dia menatap Bo Siqing dengan wajah bersimpati, "Kakak Kedua, kamu benar-benar terlalu menderita, selalu terluka. Yaoyao merasa sangat tertekan."     

Yun Hua tiba-tiba gemetar. Mengapa dia merasa bulu roma di tubuhnya seperti akan rontok?     

Yun Hua melihat Bo Siqing lagi, sepertinya dia sudah terbiasa dengan situasi semacam ini!     

"Yaoyao, ini Yun Hua, panggil kakak." Bo Siqing langsung berkata.     

Bo Siyao mengedip-ngedipkan matanya lalu segera berdiri dan berjalan ke depan Yun Hua. Dia memegang tangan Yun Hua dengan akrab dan memanggil dengan manis, "Kak Hua, kamu cantik sekali!"     

"Terima kasih, kamu juga sangat manis." Yun Hua agak tidak terbiasa dengan antusiasme seperti ini.     

Bo Siyao menggandeng lengan Yun Hua, lalu bertanya dengan mata berbinar, "Kak Hua, bagaimana kamu bisa mengenal kakak keduaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.