Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kasih Sayang Saudara Yang Membingungkan



Kasih Sayang Saudara Yang Membingungkan

0Yun Hua mengerutkan bibirnya. Dia lagi-lagi ragu untuk mengucapkan kata-kata yang sudah sampai di mulutnya.     

"Silakan tanya saja, apa kamu ingin menanyakan sejarah cinta Tuan Muda Kedua Bo, hm? Kukatakan padamu, dia dulu pandai menggoda. Dalam kelompok kami, dia yang paling bisa membuat wanita suka…" Jing Xiu mulai mengadu.     

Yun Hua tidak dapat berkata-kata, "Berhenti dulu, siapa yang mau menanyakan ini?"     

"Lalu apa yang mau kamu tanyakan?" Jing Xiu tampak tidak percaya, seakan dia berpikir kalau Yun Hua memang seharusnya menanyakan sejarah percintaan Bo Siqing!     

Yun Hua berpikir sejenak sebelum berkata, "Kenapa kamu begitu ketakutan saat melihat Yaoyao?"     

Kali ini giliran wajah Jing Xiu yang berkedut, tapi dia masih keras kepala tanpa merasa bersalah, "Siapa yang takut? Aku hanya… aku hanya…"     

"Hanya apa?" Yun Hua mencecarnya.     

Jing Xiu menggigit bibirnya. Berbagai macam ekspresi terpilin muncul di wajahnya, "Ah, aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu. Ibuku sangat menyukai Yaoyao, tapi… tapi Yaoyao bukan tipeku, apa kamu mengerti? Benar, Yaoyao memang gadis yang anggun, sangat sopan, sangat terdidik, tapi… tapi justru dia terlalu anggun dan terlalu lembut, sedikit-sedikit menangis. Kalau aku tidak menurutinya, dia langsung memberiku serangan air mata… melihat air matanya, hatiku bergetar…"     

Yun Hua menatap Jing Xiu dengan mata melebar seperti melihat hantu.     

Jing Xiu masih terlihat aneh, "Kenapa kamu melihatku seperti itu? Yang kukatakan semuanya adalah kenyataan. Aku sudah dewasa, menjalin hubungan adalah hal yang normal, bukan? Tapi banyak dari pacarku yang dibuat pergi sambil menangis oleh Yaoyao, betapa tidak adilnya bagiku! Ibuku bahkan bersikeras agar kelak Yaoyao menjadi menantunya! Dia bahkan tidak berpikir bahwa putranya sudah dewasa. Jangankan itu, tapi ciuman kan harus. Dulu aku menciumnya diam-diam lalu ketahuan ibuku, aku hampir dipukuli sampai mati! Mana mungkin aku masih berani?"     

"…"     

Yun Hua benar-benar berantakan.     

"Yang lebih tidak adil lagi, aku benar-benar hanya menciumnya sebentar, tapi dia menangis seakan-akan aku dan dia telah melakukan hal yang lebih rendah dari binatang, bukankah aku yang dirugikan? Sejak kecil hingga dewasa, tidak peduli apa pun yang kulakukan, dia akan langsung menangis begitu merasa tidak senang… begitu dia menangis maka aku… aku gemetar…" Jing Xiu berkata sambil menangis.     

Yun Hua tidak tahan dan mengulurkan tangan untuk menggosok keningnya.     

"Yang lebih menakutkan lagi, tahukah kamu apa itu? Yaoyao, gadis ini, entah ada apa dengannya, sejak tahun lalu dia… dia mengerahkan segenap kemampuannya untuk menggangguku. Tahun ini dia berusia 15 tahun, wajahnya juga seperti boneka, mana aku berani berpikir macam-macam? Bahkan kalau ada sedikit saja pikiran itu, aku akan merasa diriku seperti binatang buas!"     

Yun Hua benar-benar tidak dapat berkata-kata.     

"Tunggu, kamu bilang tahun ini dia berusia 15 tahun? Dia berkata kalau dia baru saja berulang tahun, apakah itu ulang tahunnya yang ke-15?" tanya Yun Hua.     

"Benar." Jing Xiu mengangguk, "Ulang tahunnya di Hari Nasional, luar biasa!"     

Yun Hua bingung.     

Bo Siqing tidak mungkin tidak mengetahui umur adiknya sendiri, tapi dia menyuruh Bo Siyao memanggil dirinya Kak Hua…     

Apa yang ada di kepalanya ini?     

"Oh ya, aku bukan ingin menanyakan ini kepadamu." Yun Hua mengesampingkan dulu pertanyaan itu. Saat ini yang paling ingin diketahuinya adalah "kasih sayang saudara" dan "balas-membalas" antara Bo Siyao dan Bo Siqing, mana sebenarnya hubungan mereka yang benar!     

"Hubungan persaudaraan mereka?" Menghadapi pertanyaan Yun Hua, Jing Xiu agak bingung, "Hubungan apa?"     

"Mereka adalah kakak beradik, apakah hubungan mereka baik?" tanya Yun Hua.     

Jing Xiu berkata dengan wajar, "Tentu saja baik, bukankah tadi kamu sudah melihatnya? Yaoyao adalah adik perempuan yang paling disayang di dalam lingkaran kami, benar-benar adik teladan! Kukatakan kepadamu, siapa pun menginginkan adik perempuan seperti Yaoyao yang berperilaku baik, tahu aturan dan sayang dengan kakaknya ini! Aku bahkan iri setengah mati kepada Tuan Muda Kedua Bo, alangkah baiknya kalau aku mempunyai adik perempuan seperti ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.