Dua Orang Yang Sangat Aneh
Dua Orang Yang Sangat Aneh
Mata Yun Hua melebar, wajahnya juga tampak canggung, "Kalian ini…"
Dia tidak dapat berkata-kata!
Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menggambarkan kakak beradik ini!
"Kak Hua!" Bo Siyao yang dahinya dipegangi oleh Bo Siqing sudah berhasil menyingkirkan tangan Bo Siqing. Dia langsung menghambur dan memeluk Yun Hua, "Kak Hua, Kakak Kedua menindasku, huhu…"
Yun Hua pun merasa tidak baik.
Pertama, dia sudah mengetahui dari Jing Xiu bahwa Bo Siyao baru berulang tahun yang ke-15, sedangkan ulang tahunnya yang ke-14 masih beberapa hari lagi!
Meskipun dia juga dipanggil Kak Hua oleh sekelompok orang yang lebih tua darinya di kelas 2-15, tapi itu tidak sama!
Kedua, Bo Siqing adalah kakak Bo Siyao. Berdasarkan ucapan Jing Xiu yang mengatakan bahwa mereka adalah kakak beradik teladan yang berperilaku sangat baik, bijaksana dan saling menyayangi, bagaimana mereka bisa bertengkar?
Hm, mundur selangkah lagi, kalaupun benar-benar bertengkar, apa gunanya melibatkan dirinya yang merupakan orang luar ini?
"Kak Hua, huhu, Kakak Kedua menindasku, dia menindasku…" Bo Siyao menangis dengan sangat sedih. Dia yang memang sudah sangat mirip boneka itu matanya sangat besar, ketika menangis, butiran-butiran air mata yang besar mengalir dari matanya yang seperti kaca…
Akhirnya Yun Hua mengerti perasaan Jing Xiu!
Tangisan Bo Siyao benar-benar membuat hati orang hancur!
Siapa yang tega melihat boneka cantik dan manis ini menangis sedih seperti itu?
"Sudah, sudah, jangan menangis, kakakmu… dia tidak seharusnya menindas adiknya!" Yun Hua berkata sambil menggertakkan gigi, lalu memelototi Bo Siqing.
Bo Siqing bertemu dengan tatapan Yun Hua, seketika wajahnya pun tersenyum. Suaranya juga langsung berubah menjadi sangat lembut, "Maaf, Yaoyao, tadi Kakak Kedua yang salah. Kakak Kedua tidak seharusnya menindasmu. Kakak akan memberimu hadiah sebagai permintaan maaf kepadamu, oke?"
"Kalau begitu kamu harus berjanji kelak tidak akan menindasku lagi!"
"Aku janji."
"Aku ingin kamera dan lensa pembesaran tipe terbaru merk N dari Jerman."
"Belilah. Pakai uangku."
"Saat Tahun Baru Imlek aku mau pergi ke Australia untuk memotret."
"Pergilah. Aku akan bilang papa… oke, oke, oke, aku juga akan bilang pada Kakak Pertama, sudah bisa, 'kan?"
"Aku ingin masuk Akademi Film!"
"Oke. Aku akan memikirkannya untuk kakek!"
"Yay!" Bo Siyao bersorak gembira. Dengan cepat dia melepaskan Yun Hua dan langsung berlari menghampiri Bo Siqing dan memeluk lehernya, lalu mencium kuat-kuat keningnya, "Kakak Kedua, kamu benar-benar sangat baik!"
Yun Hua sudah benar-benar pusing.
Tapi Bo Siqing mendorong Bo Siyao dengan tatapan jijik, bahkan mengulurkan tangan dan mengusap dahinya yang tadi dicium Bo Siyao, "Pergi sana. Air liurmu menempel di kepalaku, bau sekali."
Bo Siyao langsung melotot. Dia hendak mengatakan sesuatu, tapi sepertinya tiba-tiba menyadari kalau Yun Hua masih berdiri di samping. Dia langsung mengubah ekspresi galaknya menjadi senyum lembut yang berbudi, "Kakak Kedua, mana boleh kamu jijik dengan adikmu, hm?"
"Sudah, jangan pura-pura lagi." Bo Siqing menatap Bo Siyao dengan wajah kelu, "Apa kamu tidak memperhatikan? Wajah aslimu sudah lama ketahuan, untuk apa berpura-pura lagi?"
"Sudah ketahuan? Ketahuan siapa? Tidak mungkin, mana mungkin? Kita sudah berpura-pura selama lebih dari sepuluh tahun, tidak pernah ada orang yang mengetahuinya. Bagaimana mungkin ada orang yang mengetahuinya?" Bo Siyao tampak tidak percaya.
Dia menatap Yun Hua, "Kak Hua, apa kamu mengetahuinya? Mengetahui apa?"
Yun Hua benar-benar ingin menutupi wajahnya.
Oh nenek moyang, kakak beradik ini… kasih sayang antar saudara yang dalam selama lebih dari sepuluh tahun, citra kakak beradik yang saling menyayangi yang sudah mendarah daging di benak orang lain, ternyata semua sandiwara!
Mengapa bisa ada keanehan semacam ini di dunia?
Kuncinya adalah… kuncinya adalah, Bo Siqing, dia… dia… bagaimana dia bisa menjadi anggota keluarga yang sangat aneh ini?
Di mana pria pujaan yang terbalut dalam seragam militer itu?