Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Karena Kamu



Karena Kamu

0He Ming menatap gadis itu sejenak lalu langsung tertawa.     

"Yun Hua?" He Ming tersenyum.     

"Guru He masih mengingatku?" Yun Hua menyeringai.     

He Ming mengangguk, lalu meletakkan kunci dan barang lain di tangannya ke rak sepatu sambil tersenyum pada Yun Hua, "Kamu seharusnya adalah murid kelas 2-1, tentu saja aku mengingatmu, sangat berkesan."     

"Benarkah?" Yun Hua tersenyum.     

He Ming mengangguk sekali lagi dan berjalan ke lemari es, "Mau minum jus? Aku punya jus jeruk dan yoghurt, mau minum apa?"     

"Apakah Guru He tidak penasaran bagaimana aku bisa masuk?" tanya Yun Hua.     

He Ming mengambil sekotak yoghurt, "Minum yoghurt saja, bagus untuk pencernaan. Sedangkan mengenai bagaimana kamu bisa masuk... kamu akan mengatakannya padaku, bukan begitu?"     

"Bagaimana kalau aku tidak mengatakannya?"     

"Kalau begitu tidak usah." He Ming menusukkan sedotan yoghurt sambil tersenyum lalu meletakkannya di depan Yun Hua, "Apa kamu sudah lama menungguku? Kalau kamu bilang sebelumnya, aku bisa pulang lebih awal."     

"Apakah Guru He tahu untuk apa aku datang?" Yun Hua memegang kotak yoghurt di tangannya dan meremasnya pelan.     

"Untuk urusan Xia Qingyu, benar bukan?" tanya He Ming.     

Yun Hua mengangguk, "Guru He, kamu tahu jelas apakah Xia Qingyu sebenarnya mencuri kertas ujian atau tidak."     

He Ming menatap Yun Hua sesaat lalu tersenyum, "Dia mencuri atau tidak, saat ini sekolah sudah menghukumnya. Bagaimana kebenarannya, itu tidak penting."     

"Tapi Guru He, dengan satu kata darimu saja bisa menjatuhkan hukuman bagi Xia Qingyu, apakah itu adil? Dia tidak mencuri kertas ujian, kenapa kamu berkata kalau dia mencurinya? Apa kamu tidak tahu apa artinya dikeluarkan dari sekolah bagi dia?" Yun Hua bertanya dengan suara dingin.     

He Ming tersenyum lagi, "Dia memang tidak mencuri kertas ujian."     

"Guru He, apa yang kamu katakan?" Yun Hua terkejut lalu bertanya lagi.     

He Ming berkata sambil tersenyum, "Aku bilang, Xia Qingyu memang tidak mencuri kertas ujian. Pagi itu, aku datang ke kantor lebih awal dan memang melihat Xia Qingyu sedang membuka lemari arsip. Tapi dia bukan sedang mencuri kertas ujian, tapi sedang membersihkan lemari itu. Selain itu, sebenarnya hari itu kertas ujian sama sekali tidak diletakkan di dalam lemari arsip kantor tim pengajar dan peneliti, tapi dalam lemari arsip di ruang arsip."     

Kening Yun Hua benar-benar berkerut, "Guru He, apakah yang kamu katakan itu benar?"     

"Benar." He Ming mengangguk sekali lagi dan berkata dengan nada yang sangat yakin, "Kertas ujian itu diantarkan hari Selasa sore. Saat itu aku tidak menemukan kunci lemari arsip di ruang tim pengajar dan peneliti, jadi aku meminta orang yang mengantar kertas ujian untuk membawanya ke ruang arsip dan meletakkannya di lemari arsip di ruang itu. Hari Rabu pagi barulah aku membawa kembali kertas ujian itu ke kantor tim pengajar dan peneliti, kemudian menguncinya di lemari arsip."     

Yun Hua mengerutkan bibirnya, "Guru He, maksudmu hari Rabu sekitar pukul lima pagi Xia Qingyu sedang membersihkan ruang pengajar dan peneliti, kamu juga melihatnya membersihkan lemari arsip saat itu, tapi sebenarnya di dalam lemari arsip tidak ada kertas ujian, Xia Qingyu sama sekali tidak mungkin mencuri kertas ujian?"     

"Benar." He Ming mengakuinya dengan mudah.     

Tangan Yun Hua sedikit terkepal, dia mengerutkan bibirnya dan menatap He Ming, "Kalau begitu Guru He, kamu jelas tahu kalau Xia Qingyu tidak mencuri kertas ujian, kenapa kamu menuduhnya melakukan itu?"     

"Karena kamu." He Ming tersenyum, "Aku telah menjanjikan satu hal kepada kesayangan kecilku. Awalnya aku masih ingin mencari alasan lain, tapi kebetulan Xia Qingyu memberikan sebuah kesempatan seperti ini kepadaku, tentu saja aku memanfaatkannya dengan baik. Kamu lihat, bukankah sekarang kamu berinisiatif datang kepadaku? Yun Hua, kamu tidak memberi tahu siapa pun kalau datang ke sini, 'kan? Bukankah ini jauh lebih mudah daripada aku yang pergi mencarimu dan mengancammu agar kamu datang sendirian padaku, benar bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.