Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ayo Sini!



Ayo Sini!

0Kamis malam.     

Sepulangnya Yun Hua dari berlatih renang di vila, Jiang Huanqing mondar-mandir seorang diri di rumah.     

"Ada apa?" Yun Hua segera bertanya.     

"Huahua, tadi sore polisi datang ke rumah untuk bertanya... bertanya tentang papamu..." Jiang Huanqing berkata dengan agak khawatir, "Papamu, dia... dia membunuh orang? Apa yang sebenarnya terjadi? Petugas polisi juga berkata kalau malam itu kamu juga ada di tempat kejadian. Malam itu ketika kamu pulang terlambat..."     

"Ma, malam itu aku memang pergi menemui seorang guru. Dia yang memfitnah Xia Qingyu mencuri kertas ujian itu. Aku tidak bisa membiarkan Xia Qingyu dikeluarkan dari sekolah, jadi aku pergi menemui guru itu untuk menanyakannya. Tapi aku segera pergi. Waktu aku pergi, Xiao Ruyue datang," kata Yun Hua.     

"Dasar anak ini!" Jiang Huanqing sangat marah dan memukul bahu Yun Hua dengan keras, "Bahaya sekali! Orang itu jahat dan cabul, dia lebih rendah daripada binatang. Kenapa kamu berani pergi ke rumahnya sendirian di larut malam? Kamu semakin lama semakin bernyali, ya! Apa kamu harus membuatku mati kesal! Kamu masih begitu muda, anak perempuan, kalau sampai terjadi apa-apa, apa yang harus kulakukan?"     

Pukulan Jiang Huanqing ini sangat keras, tapi nyatanya Yun Hua tidak merasa terlalu sakit.     

Dia bergegas memeluk Jiang Huanqing, "Ma, aku salah, aku tidak mengira masalahnya akan menjadi seserius ini... tapi Mama jangan khawatir, aku membawa alat pertahanan diri yang diberikan Bo Siqing kepadaku. Ditambah lagi aku dan Chu Yu telah belajar keterampilan bela diri begitu lama, jangan harap ada yang bisa melakukan sesuatu kepadaku!"     

"Itu juga tidak bisa!" Jiang Huanqing memelototi Yun Hua dengan marah, "Mulai sekarang malam hari setelah berenang segera pulang ke rumah, tidak boleh mampir di luar!"     

"Baiklah, aku mengerti, Ma." Yun Hua memeluk Jiang Huanqing dan bertingkah manja, "Maaf, Ma, sudah membuatmu khawatir..."     

Setelah bersusah payah merayu Jiang Huanqing, akhirnya Yun Hua bernapas lega.     

Setelah masuk QQ, penerbit mengirimkan sebuah email: [Kak Fusheng, buku sampel dari penerbit sudah dikirim. Mungkin dua atau tiga hari lagi sudah bisa diterima, juga batch pertama dari 300 buku yang perlu ditandatangani. Kamu bisa mengirimnya kembali lewat kantor pos setelah selesai menandatanganinya. Terima kasih.]     

Setelah membalas email, Yun Hua pun beristirahat.     

Malamnya, dia bermimpi lagi.     

Dia memimpikan Xiao Ruyue, Xiao Qiuci dan Yun Congjun yang satu per satu berdiri di depannya dengan penuh keluhan. Mereka bertanya kepadanya mengapa dia menjebak dan mencelakai mereka.     

Dalam mimpinya, Xiao Ruyue menghambur ke arahnya dengan tubuh berlumuran darah...     

Yun Hua segera terbangun dari mimpinya, jantungnya berdebar kencang.     

Dia tidak bisa tidur lagi, pikirannya masih agak kacau.     

Tapi dia benar-benar tidak mau berpikir terlalu banyak. Kalau tidak bisa tidur ya tidak usah tidur. Yun Hua diam-diam pergi ke ruang baca dan menyalakan komputer, lalu memasukkan kata kunci.     

.....     

Hari Jumat, seperti biasanya Yun Hua hanya mengikuti kelas setengah hari.     

Para murid kelas 2-15 semakin antusias, juga semakin percaya diri. Antusiasme belajar mereka bahkan membuat Yun Hua takut melihatnya!     

"Gawat, aku mungkin tidak bisa mempertahankan peringkat pertama lagi." Yun Hua bercanda dengan Han Fangzhou.     

Han Fangzhou meliriknya, "Kamu selamanya adalah peringkat satu di kelas 2-15."     

Yun Hua mendengus tertawa, "Aku hanya bercanda. Pertama, aku hanya bicara saja, aku tidak mempunyai keterikatan dengan peringkat pertama. Kedua, semuanya begitu bekerja keras, tentu saja aku harus semakin bekerja keras. Menginginkan tahta juara pertama milikku? Ayo sini!"     

"Kak Hua, bagaimana kalau kami sampai benar-benar menggesermu dari peringkat pertama? Ada hadiah apa?" Zhan Shibang bertanya malu-malu.     

Yun Hua mengedipkan matanya kepada Zhan Shibang, "Kalau benar-benar bisa menggeser peringkatku... boleh mengajukan permintaan apa saja, asal aku bisa melakukannya! Huh, aku tidak akan memberi kalian kesempatan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.