Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Buku Yang Diterbitkan Mulai Dijual!



Buku Yang Diterbitkan Mulai Dijual!

0Yun Hua tertegun selama beberapa saat.     

"Kak Hua, kamu... apa kamu juga menginginkan buku yang ditandatangani? Tapi buku yang ditandatangani sangat sedikit. Kuperkirakan satu orang hanya bisa membeli satu. Kalau mengantre lagi pasti tidak akan dapat..." Wajah Luo Xixi tampak suram, tapi pada akhirnya dia menggertakkan gigi, "Baiklah, kalau Kak Hua benar-benar menginginkannya, aku akan memberikannya kepadamu setelah mendapatkannya! Aku akan menunggu jilid berikutnya!"     

"Jangan... aku tidak mau, terima kasih." Yun Hua memikirkan bahwa di rumahnya masih ada lusinan buku lebih yang dikirimkan oleh penerbit, serta lusinan poster dan lusinan set bookmark...     

"Hei, Luo Xixi, apakah "Mimpi Istana Qing" itu benar-benar sebagus itu? Aku mendengar banyak siswi yang membicarakannya." Zhan Shibang tidak bisa menahan diri dan bertanya.     

He Zhihang juga menyela, "Iya, novel apa itu? Benarkah sebagus itu? Ibuku mendaftarkan aku ke kelas bahasa Inggris. Beberapa siswi di depan dan di belakangku berasal dari sekolah lain, setiap hari mereka membicarakan "Mimpi Istana Qing", tuan keempat, tuan kedelapan apalah, benarkah sebagus itu? Cih, aku begitu tampan, tapi mereka bahkan tidak melirikku!"     

Yun Hua agak linglung.     

Ternyata tanpa disadarinya, "Mimpi Istana Qing" telah menjadi populer dari internet sampai ke dunia nyata?     

Biasanya dia terlalu sibuk, setelah menulis dia akan menyimpannya sebagai draf dan merilisnya secara teratur. Dia jarang membaca komentar dan melihat blog...     

Dia hanya tahu bahwa "Mimpi Istana Qing" sangat meledak di internet, namun dia berpikir tidak banyak orang yang memiliki komputer di rumah pada masa-masa ini, yang mengetahui novel online juga tidak banyak. Tapi tidak disangka ada begitu banyak orang yang membaca novelnya!     

Melihat teman-teman sekelasnya berdiskusi dengan begitu antusias dan penuh semangat, Yun Hua benar-benar merasakan sedikit kebanggaan dalam hatinya.     

Sangat gembira dan sangat puas!     

Perasaan semacam ini sungguh luar biasa.     

Kalau berkata bahwa setelah kelahirannya kembali dia awalnya menulis untuk mewujudkan impian besarnya di kehidupan sebelumnya dan untuk menghasilkan uang, tapi sekarang... dia sudah benar-benar merasakan kebahagiaan!     

Dia menemukan kembali kegembiraan yang dia miliki saat pertama kali menulis!     

Mau tidak mau Yun Hua pun berpikir, apakah 300 jilid buku yang ditandatangani itu terlalu sedikit? Juga satu set lengkap bookmark versi QQ dan poster yang diberikan pada 2000 eksemplar pertama untuk promosi, bukankah itu juga agak konservatif?     

Tapi cetakan pertamanya 100.000 eksemplar... jumlah ini tidak sedikit, apakah bisa terjual habis?     

Dia khawatir, namun juga bersemangat sekaligus gelisah.     

Ada berbagai macam perasaan.     

Namun Yun Hua tidak punya banyak waktu untuk merasakannya. Besok sudah akhir pekan, dia masih harus pergi ke Pusat Renang Provinsi untuk meminta bimbingan kepada Pelatih Fan!     

Yun Hua membereskan barangnya dengan cepat dan pulang. Di jalan dia menerima telepon dari Fan Mengying, "Minggu ini aku akan pergi ke ibu kota. Kamu teruslah berlatih sesuai dengan ritme yang biasa. Minggu depan baru temui aku lagi di Kota Jiang."     

Setelah menutup telepon, Yun Hua mengedip-ngedipkan matanya. Dia tidak perlu pergi ke ibu kota provinsi lagi. Bagus juga, bukunya besok dirilis, dia juga sangat tegang!     

Jarang-jarang malam ini dia bisa sedikit santai. Dia pun menulis beberapa bab lagi.     

Plotnya sudah ditulis sampai ke Tur Selatan Kangxu yang membawa sebagian besar pangeran dan meninggalkan putra mahkota di Beijing untuk mengawasi negara. Saat ini pangeran keempat sudah menjadi bangsawan keempat. Kangxi membawa selirnya, para pangeran juga boleh membawa wanita mereka. Tetapi citra tuan keempat selalu tidak dekat dengan wanita, dia hampir tidak pernah keluar membawa wanita. Kali ini dia membawa tokoh utama wanita yang masih berstatus putri yaitu Niohuru Molan.     

Molan, sang tokoh utama wanita ini sangat menantikan tur selatan, juga sangat menantikan Keluarga Cao yang akan dikunjunginya. Ini adalah model Keluarga Cao dari kisah "Mimpi Paviliun Merah"!     

Sebagai pendamping wanita, dia tidak boleh pergi sembarangan, juga tidak bisa pergi ke Keluarga Cao. Tentu saja si tokoh wanita tidak terima. Melewati Paviliun Merah tapi tidak masuk, benar-benar berdosa!     

Bagaimanapun juga ini adalah era Dinasti Qing, melakukan perjalanan jauh lebih sulit daripada naik ke surga. Dia bahkan tidak tahu apakah kelak masih akan ada kesempatan untuk datang ke Jiangnan lagi. Jadi dia harus pergi!     

Maka, Molan yang pemberani berdandan sebagai kasim kecil dan menyelinap keluar dari istana, mengikuti tentara kelas atas Kangxi dan pergi ke Keluarga Cao...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.