Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Penggemar Di Mana-Mana



Penggemar Di Mana-Mana

0Setelah selesai berbicara dengan Susu, Yun Hua akhirnya merasa lega. Sejujurnya, dia sangat bersemangat.     

"Huahua, apa aku boleh masuk?" Shen Shiying berkata sambil mengetuk pintu.     

"Masuklah." Yun Hua bergegas membukakan pintu.     

Shen Shiying langsung memeluk lengan Yun Hua dan berkata dengan galak, "Kenapa tidak memberitahuku kalau ada poster?! Aku mau poster! Aku mau poster!"     

Sudut bibir Yun Hua berkedut, "Aku juga baru tahu kalau poster itu dikemas dalam sebuah silinder. Selain itu juga hampir ujian tengah semester, jadi aku lupa..."     

"Lupa!" Shen Shiying menggertakkan giginya, "Kamu bahkan bisa melupakan ini!"     

"Bagaimana lagi..." Yun Hua tidak bisa berkata-kata.     

"Aku tidak peduli, tandatangani lagi sepuluh jilid untukku, aku mau menyimpannya! Bookmark juga harus ditandatangani! Poster juga harus ditandatangani!" Shen Shiying berkata tanpa sungkan.     

Yun Hua berkata dengan wajah tidak berdaya, "Apa ini ada artinya? Bagaimana kalau kupotong tanganku untukmu?"     

"Tidak bisa, kalau tanganmu dipotong, siapa yang akan menulis novelnya!" Shen Shiying mengedipkan mata, "Aku hanya mau tanda tangan! Oh ya, kapan buku kedua akan keluar? Apakah hari ini sudah menulis pembaruan? Apa ada drafnya? Selain itu, Molan sudah memasuki Taman Grand View, apa rencanamu untuknya? Bertemu dengan Jia Baoyu? Sebaiknya jangan. Aku tidak menyukai Jia Baoyu sama sekali. Biar Molan bertemu dengan Adik Lin saja! Dia juga terlalu kasihan!"     

"Kak, Kak Ying, novelku ini tentang Dinasti Qing, bereinkarnasi ke Dinasti Qing, bukan bereinkarnasi ke Paviliun Merah... Kalau kamu ingin membacanya, berikutnya aku akan menulis novel tentang bereinkarnasi ke Paviliun Merah." Yun Hua sangat tidak berdaya, "Kalau aku benar-benar mengeluarkan Adik Lin, mungkin aku akan dicaci maki."     

"Kamu yang bilang, ya. Berikutnya tulis novel tentang reinkarnasi ke Paviliun Merah." Mata Shen Shiying berbinar, dia sangat bersemangat, "Tapi kalau reinkarnasi ke Paviliun Merah, kamu berencana siapa yang menjadi tokohnya? Adik Lin?"     

"Terserah kamu saja, oke?"     

"Kalau begitu Adik Lin saja!" Mata Shen Shiying berbinar, "Aku suka Adik Lin! Tapi, kalau menjadi Adik Lin, dia tidak boleh menyukai Jia Baoyu bajingan itu lagi!"     

Yun Hua terbatuk ringan, "Kukira kamu lebih menyukai Xue Baochai."     

"Tidak." Shen Shiying langsung menggelengkan kepala, "Xue Baochai terlalu licik. Adik Lin menyukai Baoyu, itu bisa dianggap sebagai cinta. Sedangkan Xue Baochai menyukai Baoyu sepenuhnya karena latar belakang keluarganya. Dia juga menjebak Adik Lin dengan berbagai cara, aku tidak suka!"     

Yun Hua mengangguk-anggukkan kepala, "Oke, kalau begitu aku akan menulis sebagai Lin Daiyu."     

"Cepat katakan, kamu akan menulisnya seperti apa." Shen Shiying sangat penasaran.     

Yun Hua meliriknya tanpa bisa berkata-kata, "Jangan langsung melupakan yang lama begitu ada yang baru. Kisah Molan masih belum selesai, tapi sudah berpindah ke lain hati."     

"Aduh, kamu katakan dulu sebentar. Aku tahu sudut pandangmu selalu unik, aku benar-benar ingin tahu bagaimana kamu akan menulis sebagai Adik Lin!" kata Shen Shiying.     

Yun Hua berpikir sejenak, "Sebenarnya kalau menjadi Adik Lin, yang terbaik adalah bereinkarnasi menjadi bayi. Sama seperti Molan, menjadi bayi kecil. Kalau seperti itu, maka menurut cara penulisanku, hubungannya dengan Paviliun Merah tidak terlalu banyak. Bagaimanapun juga latar belakang keluarga Adik Lin tidak lebih buruk daripada Keluarga Jia. Ayah Adik Lin adalah menteri kaisar. Kalau bereinkarnasi menjadi bayi, aku pasti tidak akan membiarkan Adik Lin pergi ke Keluarga Jia..."     

"Ah..." Shen Shiying tertegun, "Kalau begitu... apakah itu masih tetap Paviliun Merah?"     

"Jadi tidak bisa bereinkarnasi menjadi bayi." Yun Hua tersenyum sambil mengedip-ngedipkan matanya, "Kalau ingin membaca plot Paviliun Merah, yang terbaik adalah membuat Adik Lin bereinkarnasi sebelum dia masuk ke Keluarga Jia... misalnya kondisi fisik Adik Lin sangat buruk, saat naik perahu dalam perjalanan ke rumah Keluarga Jia dia pingsan. Ketika sadar, tokoh utama wanita sudah menjadi dirinya. Dengan begitu, Adik Lin masih akan tetap masuk ke rumah Keluarga Jia..."     

"Lalu kemudian?" Shen Shiying bergegas bertanya.     

Yun Hua mengedipkan matanya dengan nakal, "Kemudian... tunggu sampai aku menulisnya!"     

"Ah ah ah... Yun Hua, kamu jahat!"     

Keduanya tertawa-tawa.     

.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.