Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dia, Adalah Jiwa Dari Kelas 2-15 Kami!



Dia, Adalah Jiwa Dari Kelas 2-15 Kami!

0"Bagiku, belajar selalu adalah hal yang terakhir!"     

"Aku tahu bagaimana pandangan para guru dan teman-teman kepadaku. Aku adalah berandalan di mata mereka, kelak setelah keluar dari seolah pasti akan menjadi sampah masyarakat. Aku bahkan pernah mendengar sendiri guru berkata, kalau kalian tidak belajar baik-baik, apa kalian ingin tumbuh dewasa menjadi berandalan seperti Han Fangzhou?"     

"Aku tidak merasakan apa-apa di dalam hatiku. Mungkin sejak awal hidupku sudah ditakdirkan, ada jalan untukku dan aku akan menjalaninya. Tetapi jalan ini ditakdirkan tidak akan bersinggungan dengan studi."     

"Aku adalah siswa lemah yang dibenci sekaligus ditakuti para guru. Para guru tidak berani menegurku secara langsung, teman-teman juga tidak berani mengejekku secara langsung. Mereka benci sekaligus takut padaku..."     

"Di mata mereka, sungguh memalukan memiliki siswa dan teman sekelas sepertiku."     

"Aku adalah siswa lemah yang paling mencolok mata, tapi aku datang ke kelas 2-15."     

"Aku tidak pernah berpikir bahwa seorang gadis yang begitu kecil akan mengeluarkan energi seperti itu dari tubuhnya!"     

"Dia sepenuhnya bisa meninggalkan kelas 2-15 yang penuh dengan siswa bodoh, sampah dan berandalan ini."     

"Tapi dia tidak melakukannya."     

"Dia jelas tahu betapa sulitnya untuk mengubah sekelompok siswa lemah ini, tetapi dia tidak mundur..."     

"Awalnya, aku juga mengira kalau dia hanya impulsif saja dan ingin memamerkan keunggulannya sebagai siswa peringkat pertama di sekolah kepada kami, para siswa lemah ini."     

"Tapi ketika kami bertaruh, ketika dia yang seorang gadis kurus dan lemah ini menantang kelas kami sendirian..."     

"Aku tidak bisa berkata-kata."     

"Waktu lomba, dia berlari putaran demi putaran di lapangan, kelelahan bahkan terjatuh, tetapi dia masih tidak mau menyerah..."     

"Saat itu aku berpikir, mungkin kelas 2-15 kami ini benar-benar punya harapan!"     

"Kami sekelompok siswa lemah ini mungkin benar-benar punya harapan!"     

"Kami melihat cahaya matahari, cahaya matahari yang benar-benar hangat, menyilaukan dan cerah!"     

Han Fangzhou belum pernah berbicara sebanyak ini. Dia tampak tegang di depan kamera.     

"Tanpa dia, kami masih akan menjadi siswa lemah yang bolos kapan saja dan sakit kepala saat melihat buku pelajaran."     

"Tanpa dia, kami masih akan menjadi siswa lemah yang akan asal menggambar garis pada soal pilihan ganda dan menggambar kura-kura pada soal lainnya."     

"Tanpa dia, kami tidak akan begitu menantikan pengumuman hasil ujian!"     

.....     

"Dialah yang membuat kami merasakan kegembiraan mencocokkan jawaban setelah ujian."     

"Dialah yang membuat kami merasakan kesenangan belajar!"     

"Dan dia juga yang membuat kami tahu bahwa ternyata siswa bisa belajar dengan begitu menyenangkan!"     

"Dia yang termuda di kelas kami, tapi kami semua bersedia memanggilnya Kak Hua!"     

"Dia, adalah Yun Hua."     

"Dia, adalah jiwa dari kelas 2-15 kami!"     

"Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-14..."     

"Kami semua mengucapkan selamat ulang tahun untuknya!"     

.....     

Di tengah kelas, sejumlah api menyala dalam kegelapan. Segera setelahnya, lilin di atas kue dinyalakan satu per satu...     

Nyanyian berkumandang di dalam kelas.     

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun... selamat ulang tahun!"     

Nyanyian yang apik dinyanyikan tiga kali berturut-turut.     

Akhirnya, sorakan semua siswa kelas 2-15 bergema di seluruh kelas, bahkan di seluruh gedung pengajaran!     

"Kak Hua, selamat ulang tahun!"     

.....     

Yun Hua sudah berusaha mengendalikan emosinya, tetapi air mata tetap mengaburkan pandangannya.     

Dia bahkan tidak sempat menyekanya.     

Saat ini, lampu di dalam kelas akhirnya menyala.     

Meja, kursi dan bangku di kelas ditumpuk ke sudut, menyisakan ruang kosong besar di tengah. Di sana hanya diletakkan dua buah meja yang berdampingan, di atasnya ada sebuah kue tar tiga susun yang besar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.