Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Raja Tak Bermahkota



Raja Tak Bermahkota

0Yun Hua agak terkejut saat mendengarnya.     

Ini... tidakkah ini terlalu melebih-lebihkan?     

Ling Nan langsung tahu apa yang dipikirkan Yun Hua begitu melihat ekspresi wajahnya.     

"Haha, bocah ini bahkan sengaja menyerang kami. Untuk pertanyaan apa pun yang tidak bisa kami jawab, dia menjawabnya tanpa kurang satu kata pun dengan nada datar dan polos!"     

"Yang lebih mengesalkan lagi, setiap kali penilaian, dia masih harus mengikuti ujian bersama kami... sialan! Tahukah kamu, saat seorang anak berumur 12-13 tahun yang melompati SMP merebut peringkat pertama kelas kriminologi, investigasi kriminal, psikologi, investigasi dan interogasi dari kami... bagaimana perasaan kami?!"     

Ling Nan mengeluh.     

Yun Hua benar-benar terperangah dengan kagum!     

"Dia seorang diri mengambil peringkat pertama begitu banyak bidang?" Yun Hua tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.     

Ling Nan menganggguk, "Benar! Yang lebih menyebalkan lagi adalah dia bukan murid sekolah kami. Dia ujian bersama kami, tapi nilainya tidak dihitung... Itu membuat setiap peringkat pertama di sekolah kami tidak bisa berkata-kata. Karena kalau tidak mengalahkan Bo Siqing, sang raja tak bermahkota ini, maka siapa pun yang mendapat peringkat pertama tetap bukanlah peringkat pertama yang sesungguhnya!"     

"Apa menurutmu itu tidak menyebalkan?"     

Mau tidak mau Yun Hua memandang Ling Nan dengan tatapan bersimpati sambil mengangguk-angguk dengan serius, "Memang sangat menyebalkan."     

"Ah benar, 'kan?" Ling Nan berkata sambil memukul pahanya, "Yang lebih menyebalkan adalah dia mengetahui hal ini dan menindas kami. Kami naik ke tingkat dua, dia ikut ke tingkat dua. Kami ke tingkat tiga, dia ikut ke tingkat tiga... Akhirnya, kami di tingkat empat dan akan segera lulus, aku menunggunya untuk kembali ke tingkat satu dan menindas anak-anak baru itu. Tapi, dia malah masuk ke militer!"     

Yun Hua tidak bisa menahan senyumnya.     

Apa yang dikatakan Ling Nan benar-benar sangat menarik!     

Tetapi...     

Yun Hua tidak bisa menahan diri dan memandang Bo Siqing.     

Pria ini benar-benar lebih hebat dari yang dia bayangkan!     

Tidak, hanya hebat saja sama sekali tidak cukup untuk menggambarkannya, mungkin seharusnya memakai kata... jenius?     

"Apakah hasil otopsi sudah keluar? Kapan waktu kematian yang akurat?" Bo Siqing tiba-tiba berkata.     

Ling Nan yang sedang berbicara dengan Yun Hua segera menoleh, "Waktu kematiannya adalah tadi malam antara pukul 9 sampai pukul 11. Tidak ada penemuan baru dari hasil otopsi, sama seperti korban terakhir."     

"Apakah identitas almarhum sudah dikonfirmasi?"     

"Sudah. Dia adalah seorang pemandu belanja di pusat perbelanjaan, bertanggung jawab untuk memperkenalkan dan menjual peralatan dapur merek tertentu kepada pelanggan," kata Ling Nan.     

Bo Siqing melanjutkan untuk membaca dokumennya, "Apakah sudah mengunjungi tetangga almarhum? Almarhum menyewa rumah bersama orang lain. Dari pukul 9 hingga 11 malam seharusnya ada banyak orang di gedung yang disewanya. Apakah tidak ada orang yang mendengar sesuatu yang tidak biasa?"     

Ling Nan menggeleng, "Teman serumahnya berkata kalau dia memanggil almarhum waktu pulang, tetapi almarhum tidak menjawab. Dia bisa mendengar film sedang diputar di kamar almarhum... Bo Siqing, ini sudah yang keenam, satu bulan satu. Pembunuhnya hampir tidak meninggalkan petunjuk yang berguna. Penyelidikan kita juga belum mendapatkan perkembangan yang efektif... bahkan ada foto-foto tempat kejadian yang jatuh ke tangan wartawan... Dengar, Malaikat Maut Mawar, betapa indahnya nama yang mereka berikan padanya! Bahkan berkata kalau dia adalah pembunuh paling romantis dalam sejarah... romantis kepalamu! Bukan mereka yang dibunuh, tentu saja romantis!"     

Bo Siqing tidak bersuara dan terus membaca dokumennya.     

Namun sekujur tubuh Yun Hua membeku...     

Pembunuh paling romantis dalam sejarah, Malaikat Maut Mawar!     

Ini juga kasus yang sangat menggemparkan di kehidupan yang lalu. Dalam kasus ini total ada 8 korban. Setiap kali si pembunuh melakukan kejahatannya, dia akan menaburkan kelopak mawar di tempat kejadian... Karena itu media menyebutnya sebagai Malaikat Maut Mawar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.