Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bo Siqing Yang Berbohong Tanpa Naskah



Bo Siqing Yang Berbohong Tanpa Naskah

0"Tidak..."     

Yun Hua baru mengucapkan satu kata, tetapi Ling Nan sudah menyelanya.     

"Bo Siqing, kapan kamu berubah menjadi seperti ibu-ibu?" Ling Nan berkata sambil mengedipkan matanya, "Kamu bahkan mengurusi soal tempat tidur dan seprai nyaman atau tidak nyaman."     

Bo Siqing hanya melirik Ling Nan dengan tatapan membunuh.     

"Baiklah, baiklah, aku tutup mulut saja." Ling Nan mengangkat tangannya untuk menyerah, lalu mengulurkan tangan dan membuat gerakan menutup bibirnya.     

"Ayo, jangan membuat bibi cemas. Kita makan dulu." Bo Siqing berkata lalu mengulurkan tangan untuk mengambil kruk.     

Yun Hua bergegas berkata, "Kamu duduk saja. Mama mungkin sudah selesai memasak pangsit. Aku akan membawakannya ke sini, kamu tidak perlu ke sana. Kapten Ling, kamu juga belum sarapan, 'kan? Mau makan pangsit juga?"     

"Baik..."     

"Dia sudah sarapan." Sebelum Ling Nan menyelesaikan perkataannya, Bo Siqing menjawab untuknya, "Dia masih ada perlu di timnya dan akan segera pergi. Jangan pedulikan dia. Aku akan pergi makan denganmu. Makan di depan gambar-gambar ini benar-benar membuat tidak berselera."     

Yun Hua menunduk dan melihat sekilas, lalu mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian dia mengambil kursi roda Bo Siqing.     

Meskipun gambar-gambar itu tidak berdarah, namun kulit pucat yang terpotong-potong itu... Uh, siapa yang bisa berselera makan saat melihatnya!     

"Sebaiknya pakai kursi roda saja. Kalau memakai kruk, tulang rusukmu tidak bisa beristirahat dan pulih." Yun Hua mengatakannya lalu datang sambil mengulurkan tangan untuk memapah Bo Siqing.     

"Baiklah." Bo Siqing mengaitkan bibirnya, lalu menyingkirkan kruknya dengan patuh dan dipapah oleh Yun Hua ke kursi roda.     

Sudut bibir Ling Nan berkedut sesaat, perutnya juga memprotes.     

Hei hei hei, jangan seperti ini!     

Dia juga belum makan!     

Memang ada urusan dalam timnya, tapi dia juga tidak bisa menyelesaikan masalahnya kalau pergi sekarang!     

Selain itu, Bo Siqing si bocah jahat ini, dia benar-benar tidak malu untuk mengatakan bahwa dia tidak berselera makan di depan foto-foto tempat kejadian ini?     

Cih, dulu di tempat pembunuhan 23 September tahun itu, instruktur membawa beberapa dari mereka untuk membantu kepolisian setempat. Begitu sampai di sana, semua orang muntah!     

Bo Siqing yang saat itu baru berumur 14 tahun pergi ke tempat kejadian dan melihatnya. Setelah itu, hal pertama yang dilakukannya adalah membeli semangkuk mie instan. Setelah memakannya pelan-pelan, dia kembali lagi ke tempat kejadian…     

Instruktur bahkan memakai hal ini untuk menyerang beberapa dari mereka yang muntah! Bahkan sampai sekarang, mereka sudah lama lulus kuliah, dia, Ling Nan, sudah menjadi kapten penyidik polisi kota tingkat prefektur, namun peristiwa mereka muntah di tempat kejadian yang bahkan lebih buruk daripada anak SMP itu terus beredar di universitas...     

Betapa menyedihkan!     

Memikirkan tempat kejadian kasus pembunuhan besar 23 September itu, lalu membandingkannya dengan foto-foto bersih dan artistik di atas meja teh...     

Bisa-bisanya Bo Siqing berkata kalau dia tidak berselera makan!     

Hahaha!     

Dia bahkan bisa berbohong tanpa naskah!     

Tapi tidak peduli bagaimanapun Ling Nan memutar bola matanya dan mengumpat, faktanya adalah Bo Siqing tidak menginginkannya untuk pergi makan ke rumah Yun Hua, gadis kecil ini.     

Seandainya ini lain waktu, dia akan tebal muka tanpa peduli dengan Bo Siqing.     

Tapi sekarang, kasus ini masih membutuhkan bantuan Bo Siqing...     

"Memang ada masalah di timku. Hmm... aku pergi dulu." Ling Nan mengatakannya dengan sakit perut.     

"Oh, kalau begitu sampai jumpa, Kapten Ling." Yun Hua tersenyum.     

Setelah mengantar Ling Nan keluar, Yun Hua berkata lagi, "Aku akan memanggil Chu Yu."     

"Tidak perlu, tadi malam dia sibuk sampai larut, sekarang mungkin dia masih tidur," kata Bo Siqing.     

"Oh..."     

Yun Hua mengangguk, lalu mendorong Bo Siqing ke rumahnya.     

"Kenapa lama sekali?" Jiang Huanqing bertanya, "Bergegaslah, nanti pangsitnya jadi lembek. Bo Siqing, cicipilah bagaimana rasanya."     

"Buatan Bibi pasti enak!" Bo Siqing berkata sambil tersenyum.     

"Baguslah kalau kamu suka. Sekarang aku mau belanja sayuran. Katakan ingin makan apa, nanti siang akan kubuatkan." Jiang Huanqing berkata sambil tersenyum.     

Yun Hua menusuk pangsit tanpa berkata-kata.     

Bo Siqing melirik Yun Hua yang cemburu lalu tersenyum, "Tidak perlu, Bibi. Nanti siang aku tidak makan di rumah."     

Tangan Yun Hua sedikit kaku, dia tidak bisa berkata-kata.     

Nanti siang tidak makan di rumah?     

Ini adalah rumahnya!     

Tidak makan di rumahnya dan tidak makan di rumah sama sekali bukan hal yang sama, oke!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.