Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kata Sandi Di Halaman Judul



Kata Sandi Di Halaman Judul

0Jiang Huanqing pergi belanja sayuran.     

Selesai makan, Yun Hua membersihkan dua set mangkuk dan sumpit, kemudian membekukan sisa pangsit.     

Saat dia keluar dari dapur, Bo Siqing sedang menundukkan kepala sambil memikirkan sesuatu.     

Mendengar suara langkah kaki Yun Hua, dia segera mengangkat kepala, "Non, apa kamu berani pergi ke tempat kejadian denganku?"     

Yun Hua tidak bisa berkata-kata.     

Tapi dia sama sekali tidak dapat menolak!     

Pertama adalah karena dia Bo Siqing. Kedua adalah karena Yun Hua masih sedang memeras otaknya untuk mencari cara agar dia bisa membantu mengungkap pembunuhnya!     

"Baik." Yun Hua mengangguk.     

Bo Siqing mengangkat alis dan memandangnya sekilas, "Tidak takut?"     

"Bukankah ada kamu?" Yun Hua berkata tanpa berpikir.     

"Oh, benar." Bo Siqing langsung tersenyum.     

Yun Hua tiba-tiba merasa apa yang dikatakannya itu agak aneh, dia pun bergegas menjelaskan, "Maksudku adalah, pokoknya ada kamu. Meskipun penjahatnya ada di sana, yang sial juga dia!"     

"Kenapa pembunuhnya bisa berada di sana?" tanya Bo Siqing.     

"Mendatangi kembali tempat kejadian." Yun Hua berkata dengan yakin, "Tentu saja dia mau menikmati "karya agungnya" sendiri."     

Bo Siqing tersenyum ringan, "Benar, ayo pergi."     

"Tunggu, aku akan meninggalkan pesan untuk Chu Yu. Di kulkas masih ada pangsit beku, dia bisa memasaknya sendiri dan memakannya setelah bangun tidur." Yun Hua berbicara lalu menulis sebuah catatan dan menempelkannya di kulkas.     

Bo Siqing mengerutkan keningnya, "Dia sudah dewasa, apa masih bisa mati kelaparan?"     

"Memberitahunya juga tidak ada salahnya." Yun Hua berlari kembali ke kamar, mengambil sebuah tas kecil bundar yang berisi ponsel serta gantungan kunci, "Oh ya, kamarnya sangat indah, dekorasinya juga sangat bagus... aku sangat menyukainya. Terima kasih."     

Bo Siqing menunduk dan tersenyum ringan, "Lalu... bagaimana dengan hadiah yang lainnya?"     

Yun Hua menggulung lengan bajunya dan menggoyang-goyangkan pergelangan tangannya, "Maksudmu ini? Hm, aku juga sangat menyukai ini. Mungkin tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa gelang kecil ini memiliki misteri besar!"     

Bo Siqing menatapnya sambil tersenyum samar, "Selain itu?"     

Yun Hua sengaja mengedipkan matanya, "Selain itu apa? Oh, maksudmu batu bata di dalam kotak hadiah? Aduh, aku tidak sengaja menghilangkannya! Siapa yang akan membaca kamus yang begitu tebal!"     

Bo Siqing jelas tidak percaya, jadi dia menatap Yun Hua sambil mengaitkan bibirnya.     

Wajah Yun Hua menjadi panas karena tatapannya itu, dia pun langsung berkata, "Aku akan mengambilkanmu jaket dulu baru kita pergi. Di luar berangin dan agak dingin."     

.....     

Dalam perjalanan ke tempat kejadian, Yun Hua tidak dapat menahan dirinya dan bertanya, "Angka-angka yang tertera pada halaman judul itu apa?"     

Bo Siqing melontarkan senyuman kepada Yun Hua, "Tebaklah."     

"Kata sandi?" Yun Hua mendapat inspirasi.     

Bo Siqing mengangguk, "Benar."     

"Tapi... apa isinya?" Rasa penasaran Yun Hua timbul.     

"Pecahkan sendiri."     

"..."     

"Ya sudah kalau harus memecahkannya sendiri." Yun Hua cemberut, namun di lubuk hatinya dia benar-benar sangat ingin tahu.     

Angka-angka sepanjang separuh halaman itu, apa artinya?     

.....     

Tempat kejadian perkara berada di sebuah kompleks yang lingkungannya agak rumit. Seluruh bangunan itu adalah rumah yang disewakan, orang-orang yang datang dan pergi sangat padat.     

Tapi karena kasus pembunuhan itu, ada banyak penyewa yang bersiap untuk pindah. Ada beberapa mobil jasa pindahan yang diparkir di lantai bawah gedung.     

"Kalau takut, pergilah ke kedai teh susu di seberang dan tunggu aku di sana." Bo Siqing berkata.     

Yun Hua menggelengkan kepala, "Aku tidak takut. Selain itu, ini juga tidak nyaman untukmu."     

Setelah mengatakannya, tanpa menunggu Bo Siqing berbicara Yun Hua langsung mendorongnya masuk ke elevator lalu menekan tombol lantai 6.     

Di lantai lainnya masih ada orang, tapi lantai 6 benar-benar kosong. Ada banyak orang yang mungkin tidak sempat untuk pindah, tapi mereka juga tidak berani terus tinggal di sana. Mereka pun tinggal sementara di rumah temannya atau menginap di hotel kecil dulu.     

Pintu apartemen korban ditempeli segel.     

Yun Hua membuka segel itu dan mendorong Bo Siqing masuk...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.