Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tempat Kejadian Perkara Yang Sebenarnya



Tempat Kejadian Perkara Yang Sebenarnya

0Pasti tidak ada orang yang suka dengan tempat kejadian perkara.     

Yun Hua juga sama.     

Tapi saat ini Yun Hua sangat cemas. Bagaimana caranya dia bisa mengungkapkan informasi pembunuh itu tanpa menimbulkan kecurigaan orang lain kepada dirinya...     

Ini terlalu sulit.     

Tapi kalau tidak melakukan apa pun dan melihat nyawa dua orang dibunuh dengan kejam begitu saja...     

Yun Hua bahkan tidak akan bisa tidur!     

Setelah mendorong Bo Siqing masuk ke tempat kejadian perkara, Yun Hua merasa sangat tercengang.     

Tempat ini sama sekali tidak terlihat seperti TKP kasus pembunuhan. Di sini sangat bersih, sama sekali tidak terlihat jejak darah.     

Ruangan yang sempit itu dibereskan dengan sangat rapi, bantal di sofa tunggal juga sangat bersih.     

Bo Siqing pergi melihat kamar tidur korban.     

Kamar tidur itu lebih kecil lagi, hanya dapat menampung satu buah tempat tidur, lemarinya tertanam di dinding.     

Kamar tidur itu juga sangat rapi, begitu pula tempat tidurnya. Di samping tempat tidur ada jam weker, gelas, kalender meja, juga beberapa majalah mode. Meja rias diletakkan di depan tempat tidur, memanfaatkan ruang dengan masuk akal. Di atasnya ada banyak kosmetik.     

"Huahua, tolong bukakan lemari pakaian," kata Bo Siqing.     

Yun Hua mengiyakan lalu maju dan membuka lemari pakaian.     

Bo Siqing menatap lemari pakaian itu selama beberapa saat lalu mengangguk.     

"Ayo." Bo Siqing berkata.     

Bo Siqing menggerakkan sendiri kursi rodanya dan berbelok ke kamar mandi.     

Kamar mandinya sangat kecil. Sudah cukup bagus bagi sebuah apartemen sewaan bersama untuk memiliki kamar mandi pribadi, tentu saja luasnya tidak mungkin besar.     

Barang-barang di kamar mandi seperti sabun, sikat gigi dan lain-lain telah dibawa untuk diperiksa sebagai barang bukti. Saat ini kamar mandi itu bersih seperti baru, di lantai bahkan tidak ada sehelai rambut pun!     

Tetapi napas Yun Hua tiba-tiba menjadi agak memburu, jantungnya juga berdetak sangat cepat.     

Entah mengapa, dia merasakan semacam perasaan yang amat sangat aneh, seperti dingin, tapi yang datang selanjutnya adalah sensasi darahnya yang meluap di dalam tubuhnya, detak jantungnya semakin cepat, napasnya terengah-engah...     

Dia bahkan mengulurkan tangannya dan menekan jantungnya sendiri. Tapi begitu dia menundukkan kepalanya, dilihatnya lapisan tipis di lengannya yang merinding, bulunya berdiri tegak!     

Mau tidak mau dia pun mundur selangkah.     

"Ada apa?" Bo Siqing segera menoleh dan memandangnya.     

Yun Hua mengatupkan bibirnya dan menggeleng, "Aku... merasa agak tidak enak badan."     

Bo Siqing segera berkata, "Aku sudah selesai memeriksa, ayo pergi."     

Keluar dari tempat kejadian perkara, jantung Yun Hua masih berdebar. Tetapi rasa merinding di kulitnya akhirnya mereda sedikit demi sedikit.     

"Apa yang terjadi tadi?" tanya Bo Siqing.     

Yun Hua secara refleks ingin menggelengkan kepalanya, namun ketika dia menatap sepasang mata Bo Siqing, tiba-tiba dia berubah pikiran.     

"Entah kenapa, tadi begitu aku masuk ke kamar mandi, aku merasa sangat tidak nyaman, seperti sangat dingin, tapi sepertinya juga tidak... jantungku berdetak semakin cepat, napas sesak... sangat tidak nyaman, sungguh tidak nyaman." Yun Hua berkata dengan suara rendah.     

Bo Siqing memicingkan matanya, lalu langsung mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Yun Hua.     

Benar saja, tangan Yun Hua dingin, bahkan sedikit berkeringat.     

"Ketakutan?" tanya Bo Siqing.     

Yun Hua mengatupkan bibirnya dan mengangguk, "Aku juga tidak tahu kenapa... hanya saja seketika aku merasa... aku juga tidak bisa menjelaskannya."     

"Tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan." Bo Siqing menggenggam tangannya dengan kuat, "Ingat, nanti kapan pun ada perasaan seperti ini yang muncul, segera tingkatkan kewaspadaan, jangan langsung lari. Letakkan satu tangan di gelang, bersiap untuk memicu kapan saja, lalu tunggu kesempatan untuk melarikan diri!"     

Yun Hua agak kaget.     

"Naluri terhadap bahaya adalah insting binatang. Manusia juga binatang, tapi insting pada manusia sudah terdegradasi. Begitu insting ini keluar, jangan meragukannya. Meskipun salah juga tidak apa-apa. Tapi kalau benar... itu bisa menyelamatkan nyawa kita!"     

Bo Siqing berkata dengan serius, "Kamar mandi tadi adalah tempat pembunuhan yang sebenarnya dari kasus pembunuhan ini..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.