Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Pertama Kalinya Tuan Muda Bo Membantu Seorang Gadis Membeli Barang



Pertama Kalinya Tuan Muda Bo Membantu Seorang Gadis Membeli Barang

0Setelah suara langkah kaki di luar menghilang, Yun Hua pun membawa masuk barang-barang itu dengan hati-hati.     

Sebuah kantong yang sangat besar.     

Setelah membukanya, di dalamnya ada bermacam-macam pembalut wanita dengan berbagai macam merek dan ukuran.     

Kemudian, ada sebuah celana dalam berwarna pink, labelnya sudah dipotong dan jelas sudah dicuci dan dikeringkan!     

Wajah Yun Hua menjadi merah seperti udang.     

Huh, hebat sekali mempunyai mesin cuci dengan fungsi pengering!     

Dia menolak untuk memikirkan apakah benda ini dikeringkan dengan pengering rambut atau tidak!     

Selain itu juga ada sebuah celana jins hitam model longgar yang labelnya sudah digunting.     

Yun Hua butuh waktu lama untuk bisa menenangkan suasana hatinya.     

Dia sangat curiga, Bo Siqing duduk di kursi roda dan tidak bisa berjalan, bagaimana dia bisa mendapatkan semua benda ini dalam waktu yang begitu singkat?     

Gambaran Bo Siqing yang duduk di kursi roda sedang memilih pembalut wanita di supermarket seketika muncul dalam benak Yun Hua…     

Berhenti, berhenti!     

Yun Hua menarik napas dalam-dalam dan bergegas menghentikan pikirannya yang ngelantur itu.     

Sudah setengah jam berlalu saat dia selesai dan keluar.     

Dia juga sekaligus mencuci celananya yang sudah diganti dan memasukkannya ke kantong untuk membawanya pergi…     

Baru saja dia turun ke bawah, dilihatnya Bo Siqing yang sedang membicarakan sesuatu dengan Paman Lin.     

Yun Hua sangat canggung.     

Ketika Bo Siqing menoleh kepadanya, dia bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyembunyikan kantong yang dibawanya ke belakang punggungnya.     

Sebenarnya… itu sama sekali tidak perlu.     

Dia toh bukan benar-benar seorang gadis muda berusia empat belas tahun yang sangat malu dengan hal-hal semacam menstruasi ini. Gadis berumur lebih dari dua puluh tahun dapat secara terang-terangan mengambil pembalut wanita di supermarket dan membayarnya di kasir, juga bisa dengan terang-terangan meminta kasir pria untuk mengemasnya dalam kantong untuknya!     

Tapi… itu adalah kasir pria, bukan pria pujaannya!     

Mungkin tidak ada seorang gadis pun yang bisa dengan terang-terangan membahas tentang menstruasi di depan pria pujaannya.     

Terutama saat memiliki pemikiran tersembunyi terhadap pria pujaan… rasa malu seperti itu pasti akan meningkat tajam!     

Yun Hua benar-benar merasa sangat memalukan!     

"Hari ini tidak bisa berenang. Simpan dulu barangmu, nanti setelah makan kita pulang." Bo Siqing datang dan berkata dengan suara rendah.     

Yun Hua menggigit bibirnya kuat-kuat sambil mengalihkan wajahnya, menghindar dari pandangan Bo Siqing.     

Dia duduk dengan canggung di sofa ruang tamu. Tidak lama kemudian, Paman Lin datang membawakan teh jahe gula merah yang masih mengepul-ngepul.     

"Minumlah ini untuk menghangatkan perutmu." Paman Lin tersenyum.     

Telinga Yun Hua memerah. Dia memegang cangkir teh itu dan meminumnya sedikit-sedikit tanpa mengatakan sepatah kata pun.     

Paman Lin benar-benar pandai menjaga perasaan Yun Hua agar tidak malu. Menghangatkan perut…     

Hari ini dia memang tidak bisa berenang. Bagi atlet renang, mereka akan memakai obat-obatan untuk menunda menstruasi ketika menghadapi kompetisi besar. Atau kalau tidak memakai obat-obatan, maka mereka akan menggunakan tampon.     

Namun mereka tidak bisa sembarangan mengubah periode menstruasi hanya untuk latihan biasa.     

Mereka masih bisa melatih kekuatan tubuh bagian atas tanpa harus masuk ke dalam air.     

Tetapi hari ini Yun Hua benar-benar tidak berenergi.     

Perut bagian bawahnya sakit. Setelah minum teh jahe gula merah dia merasa jauh lebih nyaman, tapi dia masih merasa sakit, sangat mengantuk dan lelah…     

"Kamu masih ada urusan, aku bisa pulang sendiri naik taksi." Yun Hua tidak ingin membiarkan Bo Siqing mengantarnya. Bersamanya sedetik lebih lama saja membuat rasa malunya semakin bertambah…     

Bo Siqing menatapnya selama beberapa saat lalu mengangguk-anggukkan kepala, "Baiklah, biar Paman Lin mengantarmu sampai lantai bawah kompleks."     

Yun Hua tidak ingin berdebat dengannya, dia pun mengangguk dengan tergesa-gesa.     

Dalam perjalanan pulang, Yun Hua merasa perutnya semakin sakit. Gelombang pasang di bawah tubuhnya sangat tidak nyaman, dia merasa sangat lemah.     

Saat mobil sampai di bawah kompleks, Paman Lin membukakan pintu mobil untuknya, juga berkata sambil tersenyum, "Huahua, mungkin ini adalah pertama kalinya Tuan Muda Kedua membantu seorang gadis membelikan barang, kalau tidak enak dipakai mohon dimaafkan."     

Wajah Yun Hua sekali lagi terbakar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.