Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kalau Tidak Mencintainya, Lebih Baik Mati!



Kalau Tidak Mencintainya, Lebih Baik Mati!

0"Tidak akan."     

Suara Yun Hua sangat datar, sama sekali tidak ada substansi ketegasan, hanya seperti dikatakan dengan asal saja.     

"Pembohong!"     

Suara pria itu tiba-tiba meninggi.     

"Pembohong! Semua wanita adalah pembohong, tidak pernah ada seorang wanita pun yang bisa setia pada kekasihnya, tidak pernah ada!"     

Emosi pria itu tiba-tiba meledak.     

Yun Hua mengatupkan bibirnya rapat-rapat, matanya menatap pria itu dengan sorot mata dingin, suaranya tidak cepat juga tidak lambat, "Aku bisa. Kalau aku menyukai seseorang, maka aku akan menyukainya seumur hidup. Selama dia tidak mengkhianatiku, aku juga tidak akan mengkhianatinya."     

"Pembohong! Pembohong! Aku tidak percaya!"     

"Jangan menganggap setiap orang sama sepertimu. Kamu tidak punya kemampuan untuk membuat kekasihmu setia kepadamu, tidak berarti bahwa pria lain tidak mampu membuat kekasih mereka setia kepada mereka." Suara Yun Hua sangat tenang, "Mungkin, kekasihmu tidak setia kepadamu hanya karena dia tidak mencintaimu."     

"Dia bukan kekasihku, dia adalah istriku! Dia mencintaiku! Dia pernah berkata bahwa dia mencintaiku! Dia pernah berkata kalau dia ingin sehidup semati denganku! Dia pernah berkata bahwa dia tidak akan bisa hidup sedetik pun tanpa aku! Kami pergi ke Maldives untuk pemotretan pernikahan, aku membelikannya cincin berlian edisi terbatas dari Cartier, aku bahkan memakai seluruh kekayaanku untuk membelikannya vila di tepi sungai! Dia pernah berkata bahwa dia mencintaiku… tetapi dia membohongiku, dia mengkhianatiku!"     

Pria itu mengepalkan tinjunya dan dengan cepat menoleh untuk menatap Yun Hua, "Apa kamu benar-benar bisa setia terhadap orang yang kamu sukai? Apa pun yang terjadi kamu tidak akan mengkhianatinya?"     

"Benar." Yun Hua menjawab tanpa ragu.     

"Lalu bagaimana kalau itu adalah kematian? Kalau kamu diminta untuk memilih antara kematian atau mengkhianatinya…" Kegelisahan pria itu tiba-tiba menjadi suram, "Mana yang kamu pilih?"     

"Aku memilih kematian." Yun Hua menatap mata pria itu dan berkata sepatah demi sepatah, "Kalau tidak mencintainya, aku lebih baik mati!"     

"Aku tidak percaya!" Pria itu nyaris berbicara dari sela-sela giginya, "Buktikan kepadaku!"     

…..     

Kompleks tempat tinggal pegawai sipil di Kota Jiangxi.     

Setelah pintu sebuah apartemen di lantai tiga terbuka, Yun Hua didorong masuk dengan kasar.     

Seluruh tubuhnya sudah tidak bertenaga karena kelelahan, saat ini Yun Hua pun jatuh ke lantai.     

Di belakangnya, pintu ruangan ditutup, dikunci, bahkan dipasangi grendel dan rantai.     

Yun Hua mendongak dan menatap pria itu, "Kamu ingin aku membuktikan apa kepadamu?"     

"Buktikan bahwa kamu sama dengan wanita lain, semuanya pembohong! Berkata kalau tidak akan berkhianat, tetapi kalian semua berkhianat dengan tidak tahu malu! Pembohong!" Ekspresi pria itu agak mengerikan.     

Yun Hua tertawa kecil. Dia menopang tubuhnya perlahan-lahan lalu duduk di sofa.     

"Siapa namamu?" tanya Yun Hua.     

Alis pria itu berkerut, "Untuk apa menanyakan itu?"     

"Aku bukan istrimu, aku tidak akan mengkhianati pria yang kucintai," kata Yun Hua.     

"Kamu bohong." Pria itu menggertakkan giginya, "Tidak peduli betapa manisnya perkataanmu, kamu sama dengan perempuan lain, semuanya pembohong!"     

"Namaku Yun Hua, siapa sebenarnya namamu?" Yun Hua bertanya lagi, "Kamu di sini berkata dengan menyedihkan bahwa aku adalah pembohong, tapi aku bahkan tidak tahu siapa kamu!"     

Yun Hua perlahan berdiri dan berjalan-jalan di sekeliling rumah itu pelan-pelan.     

Tempat ini benar-benar rapi, semua yang ada di sini diatur dengan rapi. Lantainya bersih tanpa noda, semua sepatu di rak sepatu ditata rapi dengan ujung mengarah ke dalam. Beberapa sertifikat penghargaan diletakkan di atas rak.     

"Pemuda Luar Biasa, Ouyang Mu."     

"Teladan Moral, Ouyang Mu."     

"Pribadi Maju, Ouyang Mu!"     

"Kamu, adalah Ouyang Mu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.