Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Mengoyak Hatiku



Mengoyak Hatiku

0Yun Hua menatap Ouyang Mu dengan senyum sedih di wajahnya.     

"Tidak mungkin."     

"Apa kamu pikir aku tidak pernah mengancamnya dengan kematian?"     

"Aku menelan sebotol obat tidur, aku benar-benar bermaksud untuk mati. Tapi dia malah membawaku ke rumah sakit untuk diselamatkan… Setelah aku selamat, dia tidak menginginkanku lagi…"     

"Mungkin kematianku adalah kelegaan baginya."     

"Dia jelas pernah berkata kalau mencintaiku. Apa aku harus ditipu karena usiaku yang masih muda?"     

Yun Hua tersenyum dan menangis.     

"Di dunia ini, tidak pernah ada cara apa pun yang dapat mengembalikan orang yang telah berubah hatinya." Suara Yun Hua sangat pelan, "Juga tidak ada cara apa pun yang dapat membuat dua orang bersama selamanya, tidak terpisahkan dalam hidup dan mati."     

Yun Hua berbicara, lalu tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih mata pisau Ouyang Mu.     

Pisau keramik bisa dibilang adalah pisau paling tajam di dunia.     

Seketika, darah segar mulai mengalir di tangan Yun Hua dan pisau itu.     

Menetes-netes.     

Mata Ouyang Mu tiba-tiba melebar. Pandangannya tertuju ke tangan Yun Hua yang memegang pisau, melihat cairan darah berwarna merah yang tidak berhenti mengalir itu.     

Dia mengerucutkan bibirnya, lalu akhirnya mendongak lagi dan menatap mata Yun Hua, "Ada caranya."     

Yun Hua menggeleng sambil tersenyum sedih, "Bukankah kamu ingin mengoyak jantungku dan melihatnya? Ayo, potong aku, lihat apa yang terukir di jantungku adalah namanya atau bukan! Tetapi aku meminta satu hal padamu, jangan lupa untuk memanggilnya juga untuk datang dan melihat hatiku. Lihat apakah hanya dia yang tinggal dalam hatiku…"     

Yun Hua meraih pisau itu dan hendak menusuk jantungnya sendiri.     

Namun ketika pisau itu baru menusuk kulit di dadanya, Ouyang Mu tiba-tiba meraih pergelangan tangan Yun Hua.     

"Lepaskan." Wajah Ouyang Mu sangat serius, "Aku sudah bilang kalau ada cara untuk membuat kalian bersama selamanya, membuat dia tidak akan pernah mengkhianatimu, kenapa kamu tidak mempercayaiku?"     

Yun Hua melepaskan tangannya dan membiarkan darah di tangannya mengalir turun. Dia menatap Ouyang Mu dengan dingin, penghinaan dan ketidakpercayaan memenuhi matanya, "Kamu bisa punya cara apa? Kalau kamu benar-benar mempunyai cara, kenapa kamu masih mengeluh tentang istrimu yang mengkhianatimu?"     

"Tidak, kelak dia tidak akan mengkhianatiku lagi, dia akan bersamaku selama-lamanya!" Mata Ouyang Mu berkilat dengan sinar kegembiraan.     

"Aku tidak percaya." Yun Hua menatap Ouyang Mu, "Tidak pernah ada cara yang bisa membuat orang yang telah berubah hatinya kembali dan berubah pikiran."     

"Ada!"     

Ouyang Mu berkata dengan yakin, "Aku sudah melakukannya! Kalau kamu mau, aku juga bisa membantumu untuk membuat pria yang sudah berubah hatinya itu tidak berubah lagi, membuatnya selamanya menemanimu!"     

"Aku tidak mempercayaimu." Yun Hua berkata dengan datar, "Kecuali kalau aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"     

"Kamu mau melihatnya dengan mata kepalamu sendiri, 'kan? Aku akan membawamu untuk melihatnya!" Dengan pisau keramik masih berada di satu tangannya, Ouyang Mu menarik Yun Hua ke ruang baca.     

Dia membuka rak buku di ruang baca, lalu meraba-raba dinding sebentar, sebuah pintu pun terbuka pada dinding itu!     

"Sering ada orang yang datang ke rumahku, aku tidak ingin mereka menemukannya." Ouyang Mu berbicara sambil mengajak Yun Hua masuk, "Oh ya, darahmu terlalu banyak mengalir, nanti harus dibersihkan dengan pembersih khusus. Kalau tidak, polisi akan bisa menemukan noda darahnya dengan semprotan luminol."     

Hati Yun Hua bergetar.     

Benar saja, Ouyang Mu mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati. Kelihatannya dia juga telah memakai pembersih khusus untuk membersihkan TKP sehingga membuat polisi gagal melakukan identifikasi noda darah!     

Di saat yang sama, melihat tangannya terluka seperti itu, tidak ada ekspresi lebih apa pun pada Ouyang Mu. Orang normal yang melihat luka seperti ini secara tidak sadar akan merasakan sakit dan merasa tidak tahan.     

Tetapi Ouyang Mu tidak.     

Tampaknya darah dan luka tidak memprovokasinya sama sekali.     

Yun Hua dapat memastikan bahwa Ouyang Mu memang bermasalah, dia sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk berempati!     

Ini berarti…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.