Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tempat Kejadian Perkara



Tempat Kejadian Perkara

0"Tuan Muda Kedua, lokasi ini adalah sebuah kompleks pekerja. Setelah diverifikasi, ada satu mobil di antara sepuluh mobil lebih yang berkendara di Taman Jiangxi sekitar pukul delapan, pemiliknya adalah Ouyang Mu yang tinggal di kompleks ini."     

Ling Nan bicara dengan agak resah, "Tapi alasan apa yang bisa kita pakai untuk masuk? Selain itu, mungkin saja Yun Hua hanya bertemu dengan seorang kenalannya…"     

Bo Siqing melirik Ling Nan dengan dingin.     

Ling Nan seketika langsung merasa tidak berdaya, "Baiklah, baiklah, tidak masalah kalau mau mencari alasan untuk pergi ke sana, tapi bagaimana persisnya kita akan melakukannya? Aku mencari seorang polisi yang wajahnya tidak dikenal lalu menyamar menjadi petugas air untuk bisa masuk ke rumahnya? Atau petugas perbaikan listrik? Sebenarnya, bagaimana kalau langsung menerobos masuk saja?!"     

"Tidak bisa!" Bo Siqing berkata dengan tegas, "Siapa pun tidak ada yang boleh bertindak tanpa izin! Aku, aku sendiri yang akan ke sana!"     

Ling Nan langsung menggelengkan kepala, "Ini sama sekali tidak bisa, lukamu masih belum pulih!"     

Raut wajah Bo Siqing sangat suram, dia berkata dengan nada yang tak terbantahkan, "Sekarang juga segera cari dan keluarkan semua data Ouyang Mu ini! Aku mau melihatnya! Segera!"     

"Oke, oke, oke, jangan khawatir. He Yun, cepat kamu dapatkan data-data Ouyang Mu! Selidiki dengan jelas orang ini!" Ling Nan memberi instruksi.     

He Yun menganggukkan kepalanya dan langsung berbalik.     

Tetapi Bo Siqing sudah mengoperasikan kursi rodanya hendak menaiki tangga.     

"Eh eh, tidak bisa, Tuan Muda Kedua… bagaimana kalau begini, kami ikut naik denganmu, kami akan bersembunyi di depan elevator, kamu ke sana dan mengetuk pintu. Setelah kamu memberi sinyal, baru kami akan bergegas ke sana? Tapi kamu harus memakai baju anti peluru. Bagaimana dengan pistol? Apa kamu sudah membawa pistol? Tidak, mestinya sekarang kamu tidak membawa pistol, bawa pistolku. Selain itu, tidak peduli apa pun yang terjadi, jangan bertindak gegabah…"     

Ling Nan belum selesai mengoceh, tetapi Bo Siqing sudah menyelanya, "Kalian semua tidak boleh mendekati pintu elevator dan pintu masuk tangga! Aku khawatir dengan kamera pengawas di sini!"     

Ling Nan mengerutkan alisnya dan langsung bereaksi, "Maksudmu, ada kemungkinan kalau si Ouyang Mu itu melihat kamera monitor di depan elevator? Tidak mungkin, dia hanya seorang pegawai negeri sipil biasa, kamu benar-benar menganggapnya sebagai mata-mata top… baiklah, baiklah, lebih baik berhati-hati…"     

"Eh eh eh, kami bisa saja tidak ke sana, tapi kamu pakai baju anti peluru dulu!"     

Sebelum Ling Nan selesai berbicara, dilihatnya Bo Siqing yang sudah menggerakkan kursi rodanya memasuki elevator.     

"Kenapa semuanya diam saja? Perhatikan agar jangan sampai ketahuan, yang lain panggil bantuan!"     

…..     

Sepuluh menit kemudian.     

Ponsel Ling Nan berbunyi, dia melihatnya sekilas lalu segera mengangkatnya, "Bagaimana situasinya?"     

"Beri tahu Departemen Pengaturan Lalu Lintas untuk memperhatikan pengendalian lampu lalu lintas dari Rumah Sakit No.1 sampai sini, pastikan tidak ada penghalang di sepanjang jalan ini. Segera minta ambulans rumah sakit untuk menyiapkan darah golongan B yang cukup, korban kehilangan darah dalam jumlah besar. Kirim pengawalan keamanan datang secepatnya!" Artikulasi Bo Siqing sangat jelas.     

Ling Nan menjawab telepon sambil memberikan instruksi kepada orang di sampingnya, dia mengatakan semua instruksi dari Bo Siqing tanpa melewatkan satu kata pun.     

Melihat bawahannya sudah mulai melakukan instruksinya, dia pun bergegas menanyai Bo Siqing, "Apa kami sudah bisa naik?"     

"Beri tahu bagian verifikasi dan bagian forensik untuk menangani tempat kejadian." Suara Bo Siqing sangat dingin sampai batas ekstrim.     

Setelah selesai mengatakannya, dia langsung menutup telepon.     

Ling Nan tertegun sesaat lalu segera bereaksi. Dia bergegas memanggil orang-orang, "Cepat, semuanya naik, cepat, cepat, cepat!"     

Chu Yu yang pertama berlari keluar, segera setelahnya disusul oleh Ling Nan dan polisi lainnya.     

Berlari ke atas, menerjang memasuki pintu.     

Di ruang tamu, ada seorang pria yang kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya. Untuk mencegahnya bunuh diri dengan menggigit lidah, bahkan rahang bawahnya juga dicabut. Kepala pria itu tertunduk dengan posisi yang sangat canggung dan terbenam di celah antara sofa dan meja kopi, sebuah pisau keramik yang tajam tertancap di perutnya.     

Ling Nan melihat orang di ruang tamu itu dengan agak tercengang. Bukankah itu adalah Ouyang Mu, pemilik apartemen ini?     

Gawat, gawat, Tuan Muda Kedua Bo terlalu impulsif, bukan hanya membobol masuk ke rumah orang, tetapi dia juga membuat orangnya jadi seperti ini, bagaimana ini bisa dijelaskan?!     

Adapun Chu Yu, ketika dia tidak melihat Bo Siqing di ruang tamu, dia bahkan tidak menatap Ouyang Mu sedetik pun dan langsung mencari Bo Siqing.     

Akhirnya, di dalam kamar mandi yang pintunya terbuka, dia menemukan Bo Siqing.     

Chu Yu berdiri di depan pintu kamar mandi, melihat pemandangan berwarna merah darah di depannya, darah di tubuhnya pun membeku…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.