Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ini Adalah Neraka, Tempat Di Mana Dia Seharusnya Berada



Ini Adalah Neraka, Tempat Di Mana Dia Seharusnya Berada

0Seluruh tubuh Yun Hua direndam di dalam sebuah bak mandi besar.     

Hanya wajahnya yang timbul keluar dari air.     

Suhu air itu 40 derajat. Di akhir musim dingin seperti ini, suhu itu pas, tidak dingin dan tidak panas.     

Pembuluh darah pada pergelangan tangan, siku dan pergelangan kakinya dipotong. Air di bak mandi dalam sekejap menjadi merah!     

Ouyang Mu setengah berlutut di samping bak mandi, sorot matanya menatap Yun Hua dengan lembut tapi juga terlihat gila. Tangannya dengan lembut membelai dahi Yun Hua, membantunya mendorong rambutnya yang berantakan ke belakang dan mengapungkannya di air.     

"Kalau nadi dipotong, kamu akan pingsan dalam waktu singkat, juga tidak bisa melihat bagaimana proses aku membuatmu menjadi manusia madu. Sebenarnya pengaliran darah dari nadi lebih bagus, berendam di air hangat juga dapat mencegah pembekuan darah otomatis pada tubuh manusia, biarkan semua darahnya mengalir keluar perlahan-lahan…"     

Suara Ouyang Mu menjadi sangat lembut, "Apa kamu tahu ada berapa banyak darah dalam tubuh manusia? Kamu agak kurus, tapi darah di dalam tubuhmu sedikitnya ada sekitar 3.500 mililiter. Selain sirkulasi normal darah yang dipompa oleh jantung, sebagian darah dalam tubuh manusia juga disimpan dalam organ. Kalau kamu langsung mati, prosesnya terlalu cepat, maka darah yang tersimpan pada organ itu tidak bisa dialirkan keluar. Jadi harus dilakukan pelan-pelan… dengan begini proses pengeluaran darah baru bisa lebih bersih dan menyeluruh."     

Warna merah di dalam bak mandi semakin lama semakin pekat.     

Yun Hua berbaring di sana, namun tidak ada sedikit pun fluktuasi pada emosinya…     

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.     

Ouyang Mu yang awalnya sangat bersemangat dan gembira seketika menjadi waspada. Pisau keramik di tangannya menyentuh nadi di leher Yun Hua. Jika ada pergerakan mencurigakan apa pun pada Yun Hua, dia hanya perlu menggoresnya dengan sedikit kekuatan, maka dalam sekejap tenggorokan dan nadi di leher Yun Hua akan langsung terpotong. Kalau itu terjadi, darah dari tenggorokan akan mengalir kembali memasuki paru-parunya, Yun Hua pun akan mati tersedak oleh darahnya sendiri!     

"Siapa?" Ouyang Mu berteriak dengan suara keras.     

"Ouyang Mu, apa kamu di rumah? Tadi aku sepertinya mendengar wanita sedang berbicara, apakah Shanshan sudah kembali? Dia sudah bepergian ke luar negeri begitu lama, seharusnya sudah waktunya dia kembali."     

"Aku bicara di telepon dengan Shanshan memakai speaker, dia akan pulang beberapa hari lagi. Bibi, aku sedang mandi, aku tidak bisa bicara banyak denganmu dulu."     

"Oh oh, baiklah. Baguslah kalau Shanshan akan kembali, kalian berdua jangan bertengkar lagi, Shanshan adalah gadis yang sangat baik…"     

"Aku tahu, Bibi. Jangan khawatir, Shanshan tidak akan bertengkar denganku lagi."     

…..     

Setelah mendengar bahwa di luar sudah tidak ada suara lagi, barulah Ouyang Mu perlahan-lahan melepaskan pisau dari leher Yun Hua.     

Ouyang Mu sangat puas karena Yun Hua sama sekali tidak melawan dan berteriak untuk melarikan diri.     

Dia berkata kepada Yun Hua dengan lembut, "Jangan takut, tidak akan sakit. Kamu akan menjadi Shanshan-ku, aku akan menjagamu dengan baik…"     

Yun Hua menatap kosong ke langit-langit kamar mandi. Sorot matanya sudah mulai tidak fokus.     

Meskipun berendam di dalam air hangat, namun tetap tidak ada cara untuk meredakan rasa dingin seperti es yang menusuk tulang yang disebabkan karena terlalu banyak kehilangan darah…     

Kesadarannya berangsur-angsur mulai memudar. Kehilangan darahnya sudah mencapai 800 mililiter, jadi suplai darah ke otaknya mulai tidak cukup, dia pun mulai masuk ke dalam kondisi koma sedikit demi sedikit…     

Tiba-tiba, pemandangan aneh muncul di penglihatannya.     

Satu per satu gambaran melintas di depan matanya.     

Jiang Huanqing, Xiao Ruyue, Xiao Qiuci, Yun Congjun, dan masih ada lagi gambaran seseorang yang menempati paling banyak ruang yaitu… Qi Ziheng!     

Penghinaan, pelecehan, kedinginan, kesakitan, keputusasaan…     

Semua emosi datang melanda.     

Yun Hua hanya merasa bahwa dirinya seakan-akan kembali lagi ke rumah sakit jiwa itu. Kepala rumah sakit dengan lancang mengulurkan tangannya yang kotor ke arahnya…     

Semua penderitaan seperti diperbesar dalam sekejap.     

Terulang kembali kepadanya berkali-kali.     

Yun Hua melihat cahaya, namun dia tidak bisa bergerak, juga tidak bisa keluar…     

Di sini adalah neraka.     

Benar, di sini adalah neraka.     

Tempat di mana dia seharusnya berada…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.