Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Merebut Seseorang Dari Raja Neraka



Merebut Seseorang Dari Raja Neraka

0"Pasien mengalami henti jantung!"     

"Cepat, berikan alat kejut listrik!"     

"Gelombang otaknya hilang!"     

"Berikan satu lagi suntikan adrenalin!"     

…..     

"Tidak ada detak jantung!"     

"Terus pakai alat kejut listrik, tambah tekanan!"     

…..     

"Dokter Kepala, masih belum ada detak jantung."     

"Dokter Kepala, apa penyelamatan sudah bisa dihentikan dan mengumumkan waktu kematian?"     

…..     

"Sialan, aku mau lihat siapa yang berani berhenti!"     

Seseorang tiba-tiba menerjang masuk ke dalam ruang penyelamatan. Seluruh tubuhnya terbungkus baju steril, namun kedua matanya sedingin ujung tombak yang tajam!     

"Teruskan penyelamatan!" Gerakan tangan dokter penanggung jawab tidak berhenti sejenak pun.     

"Lanjutkan, berikan satu lagi suntikan adrenalin."     

"Tapi, Dokter Kepala, sudah melewati kapasitas…"     

"Berikan!"     

"Baik!"     

"Dokter Kepala, detak jantung sudah berhenti lebih dari 8 menit…" Terdengar sebuah suara lemah.     

Hati semua orang di ruang operasi pun seketika menjadi dingin.     

Detak jantung berhenti selama 8 menit, itu berarti kerusakan permanen pada otak. Kerusakan semacam ini tidak bisa diperbaiki lagi!     

Berarti… meskipun pada akhirnya pasien berhasil diselamatkan, meskipun detak jantungnya kembali, tetapi otak pasien telah mengalami kerusakan permanen yaitu mati otak.     

Dalam kedokteran, mati otak berarti kematian yang sesungguhnya. Sekalipun masih ada detak jantung di tubuhnya, tetapi karena kematian pada otak, tubuh manusia sudah tidak dapat bernapas sendiri, juga tidak dapat lagi mengatur berbagai fungsi tubuh melalui otak. Begitu sistem pendukung hidup dilepas, dalam waktu yang singkat detak jantung pasien akan berhenti, lalu benar-benar meninggal!     

Setiap orang di sana mengetahui dengan jelas, apa artinya detak jantung berhenti selama 8 menit.     

"Lanjutkan penyelamatan!"     

"Tanpa izinku, raja neraka sekalipun jangan harap bisa merebutnya dari tanganku!"     

Suara itu sedingin es dan tanpa kehangatan sedikit pun.     

Ruang penyelamatan yang baru saja berhenti selama beberapa detik itu seketika kembali ke kesibukannya lagi.     

Staf medis masih berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan penyelamatan, tapi sejujurnya, semua orang tidak mempunyai harapan apa pun di hati mereka!     

Mereka adalah staf medis yang telah terbiasa melihat hidup dan mati, juga terbiasa melihat anggota keluarga yang tidak mau menerima kenyataan.     

Hanya saja anggota keluarga biasanya tidak mempunyai otoritas yang begitu besar untuk memberi perintah kepada dokter dan rumah sakit.     

Status anggota keluarga yang ini jelas agak istimewa.     

Meski ada beberapa staf medis yang marah, tetapi mereka semua adalah orang dalam sistem yang sangat realistis, mereka pun mau tidak mau harus tunduk pada kenyataan.     

Toh hanya melanjutkan penyelamatan saja, tidak perlu usaha keras. Karena anggota keluarga yang terhormat ini ingin mereka terus melakukan sesuatu yang tidak sulit, mereka pun tidak akan menolak. Kerjakan saja, toh sudah tidak ada harapan!     

Delapan menit.     

Sembilan menit.     

Sepuluh menit…     

Pasien sudah mati otak, bukan?     

Ini adalah pemikiran semua staf medis.     

Chu Yu yang berdiri di luar ruang penyelamatan mengangkat kepalanya, mengatupkan bibirnya rapat-rapat dengan leher menegang.     

Ling Nan yang selalu suka tertawa dan bergurau juga benar-benar terdiam.     

Mereka bukanlah orang yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan medis.     

Mereka juga tahu betul apa artinya ketika detak jantung berhenti di atas 10 menit.     

Tapi tidak ada seorang pun yang mengatakannya.     

Sosok yang berdiri teguh di ruang penyelamatan itu begitu tegas, begitu tegasnya sampai membuat orang seakan-akan berpikir kalau masih ada harapan!     

Tetapi sudah benar-benar tidak ada harapan.     

Ling Nan sudah mulai mengkalkulasi di dalam hati, siapa yang harus dicarinya untuk membawa pergi Buddha besar ini?     

Meskipun tidak mengerti bagaimana Buddha besar ini bisa mengenal gadis kecil yang malang ini dan apa hubungannya, tapi sangat jelas bahwa gadis kecil yang malang itu sangat penting bagi Tuan Muda Kedua Bo.     

Setidaknya, Ling Nan belum pernah melihat ada sesuatu hal yang dapat membuat Tuan Muda Kedua Bo berubah menjadi seperti sekarang ini!     

Apa yang harus dilakukan?     

Ling Nan merasa sangat sedih.     

Kalau sampai terjadi sesuatu pada Buddha besar ini di sini…     

Ling Nan benar-benar tidak berani membayangkan akibatnya!     

Tepat pada saat ini, alat monitor di ruang penyelamatan tiba-tiba berbunyi.     

"Dokter Kepala, ada detak jantung!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.