Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tanda Tangan Terjelek Dalam Sejarah



Tanda Tangan Terjelek Dalam Sejarah

0Pena?     

Luo Xixi tertegun selama beberapa saat, "Kak Hua, untuk apa kamu meminta pena?"     

Han Fangzhou sudah mengeluarkan sebuah pena dari sakunya dan memberikannya pada Yun Hua.     

Tetapi tangan kanan Yun Hua terbungkus menjadi cakar beruang, dia sama sekali tidak dapat memegang pena!     

Tangan kirinya lebih tidak perlu dibahas lagi.     

Pergelangan tangan, siku dan pergelangan kakinya terbungkus perban, karena tempat-tempat ini adalah pembuluh darah yang dipotong oleh Ouyang Mu saat dia mengalirkan darah Yun Hua.     

"Kak Hua, kamu, kamu… apa kamu mau membuat catatan di buku…" Luo Xixi menggigit bibirnya dengan tegang. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menggertakkan giginya dan berkata dengan wajah yakin, "Baiklah, tulis saja kalau kamu ingin menulis, toh aku memang sudah menyiapkan satu buku untuk diberikan padamu!"     

Yun Hua menatap Luo Xixi dengan sangat terpana, "Apa perlu sampai begitu? Bukankah hanya sebuah buku saja? Bukankah sangat wajar bagi orang yang membeli buku untuk membaca atau menulis sesuatu di sana?"     

Luo Xixi menatap Yun Hua dengan wajah memelas, "Kan sayang, ini juga bukan buku pelajaran yang bisa ditulisi sembarangan."     

"…"     

Yun Hua benar-benar tidak dapat berkata-kata.     

Tangan kanannya sangat kaku karena terbungkus perban, sama sekali tidak bisa memegang pena. Pergelangan tangan kirinya terbungkus, memang bisa memegang pena, tapi dia kan bukan kidal!     

Tapi…     

Kalau Luo Xixi begitu menyukai "Hua Fusheng", memiliki satu-satunya buku yang ditandatangani dengan tangan kiri oleh "Hua Fusheng" mestinya juga sangat berarti.     

Yun Hua memegang pena, lalu menuliskan sebaris coretan-coretan di halaman judul buku itu.     

Setelah selesai… jelek sekali, benar-benar sebuah sejarah hitam!     

Yun Hua berkata dengan tegas, "Xixi, aku akan menggantikannya lagi lain kali, buku ini untukmu."     

"Tidak perlu menggantinya, Kak Hua, aku akan membeli satu buku lagi. Hanya saja kalau membeli sekarang sudah tidak akan mendapat bookmark, apalagi tanda tangan. Kak Hua, aku masih punya satu set bookmark, apa kamu mau?" tanya Luo Xixi.     

Yun Hua terbatuk pelan, "Kamu simpan saja."     

"Tidak apa-apa, Kak Hua, aku akan memberimu satu… um, dua buah! Aku akan membagikan dua buah bookmark untukmu, sangat imut!" kata Luo Xixi.     

"Dasar pelit!" Zhu Yiqun mendengus, "Aku meminta satu buah yang bergambar Kangxi tapi kamu tidak mau memberikannya!"     

"Aku cuma punya satu set, hanya satu set, oke?! Kalau kamu kuberi satu, maka tidak akan lengkap lagi!" Luo Xixi membalas tanpa sungkan.     

Yun Hua tidak tahan dan memegangi dahinya. Jadi kalau Luo Xixi mau memberinya dua, itu sudah sangat murah hati. Kebaikannya itu benar-benar sangat menyentuh.     

"Eh, kalian jangan bertengkar."     

Yun Hua berkata, "Begini saja, tadi bukankah masih belum tahu mau membeli hadiah apa? Kalau begitu pakai saja buku "Mimpi Istana Qing" yang ditandatangani, poster, juga bookmark, cangkir dan merchandise semacamnya sebagai hadiah untuk ujian tengah semester kita. Aku tidak perlu, mulai dari peringkat kedua saja, lima besar di kelas dan 100 besar sekolah hadiahnya adalah buku bertanda tangan dan satu set lengkap merchandise, selanjutnya berdasarkan peringkat, dikurangi beberapa merchandise, tingkatnya kalian bagi sendiri, bagaimana?"     

Semua orang di dalam ruangan tercengang.     

"Eh, kenapa semuanya tidak berbicara? Kalian tidak berpikir itu terlalu murah, 'kan…" Yun Hua agak canggung, "Benar juga, kalau kalian menyukai buku ini, tentu akan menyukai hadiah seperti ini. Tapi ada teman-teman yang tidak menyukai buku ini, maka hadiah-hadiah itu jelas tidak menarik… Lupakan, lupakan, lebih baik pikirkan lagi hadiah lain saja. Bagaimana baru bisa memuaskan semua orang?"      

"Kak Hua, kamu sedang bergurau, 'kan?!" Luo Xixi sangat takjub, "Siapa yang tidak akan menyukai hadiah seperti ini? Kak Hua, tahukah kamu sekarang di forum selembar bookmark asli seharga sepuluh yuan bahkan tidak ada yang menjualnya! Bajakannya ada di mana-mana, tapi banyak orang masih menginginkan yang asli! Merchandise lainnya malah lebih langka lagi. Selain itu, di kelas kita, dengan dorongan dariku bersama si babi, Xiang Xinxin, Yu Sheng, Su Youyou, para penggemar yang antusias ini, tidak ada seorang pun yang tidak menyukai "Mimpi Istana Qing"!"     

"Tapi Kak Hua, kamu juga terlalu bercanda. Di sekolah kita tidak ada seorang pun yang mempunyai buku bertanda tangan, di kelas kita juga hanya aku yang mempunyai satu set lengkap bookmark!"     

"Di mana mendapatkan begitu banyak buku bertanda tangan dan merchandise sebagai hadiah? Mimpi di siang bolong!" Luo Xixi berkata dengan tidak berdaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.