Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

"Hati-hati membawanya, ya. Huahua tidak bisa, semuanya kukemas satu per satu sesuai dengan permintaannya."     

Shen Shiying bergegas berkata, "Masing-masing ditulisi nama di atasnya, jangan salah membawa."     

"Ini, ada berapa pak?" Zhan Shibang bertanya dengan linglung.     

"Jumlahnya sesuai dengan jumlah orang di kelas kalian. Hanya saja sesuai dengan peringkat, ada yang banyak ada yang sedikit. Yang paling sedikit adalah beberapa peringkat terakhir, hanya ada satu buku bertanda tangan dan satu set bookmark," kata Shen Shiying.     

"Ha?" Zhu Yiqun menatap Shen Shiying dengan wajah kebingungan, "Buku bertanda tangan apa?"     

Tetapi Luo Xixi sudah tidak sabar lagi dan membuka satu tas untuk melihat isinya.     

"Ahhh…"     

"Ahhh…"     

"Ahhh…"     

Teriakan!     

Teriakan!     

Tidak ada yang terdengar selain suara teriakan!     

Luo Xixi gemetar dengan emosional, wajahnya memerah, "Ini… ini buku bertanda tangan Kak Fusheng, bookmark, poster, cangkir khusus, gantungan kunci… juga ada tas alat tulis! Aku… aku… apakah aku bermimpi? Aku pasti sedang bermimpi, cepat cubit aku! Cepat cubit aku!"     

"Kak Han, ini namamu! Cepat lihat apa yang ada di dalam kantongmu!" Zhan Shibang bergegas memberikan sebuah tas kepada Han Fangzhou, "Berat sekali!"     

"Siapa yang melihat tas bertuliskan namaku? Mana punyaku?!" Zhu Yiqun juga cepat-cepat mencari-cari di dalam tumpukan tas hadiah.     

"Semuanya berhenti!" Han Fangzhou menenteng tas hadiah yang bertuliskan namanya. Setelah melihat barang-barang di dalamnya, dia menutup tas itu dengan hati-hati, "Semua berhenti, diam!"     

Kata-kata Han Fangzhou masih sangat berguna.     

Sekelompok orang yang sudah sangat bersemangat itu melindungi tumpukan tas hadiah itu bagaikan melindungi nyawanya, semuanya menatap Han Fangzhou dengan tatapan yang sangat bergairah.     

"Jangan tergesa-gesa, atur barang-barangnya, lalu bawa dulu ke kelas." Han Fangzhou berkata, "Jangan terburu-buru mencari milik kalian sendiri dulu. Nanti bagikan secara serentak, perangkat kelas kita juga tidak boleh mendahului secara khusus."     

"Oke!"     

"Tidak masalah!"     

Suara mereka semua masih bergetar karena bersemangat.     

Zhan Shibang mengangkat tangannya dengan lemah, "Aku ingin bertanya satu hal, apakah… semua ini… asli?"     

"Menurutmu?" Shen Shiying menatap sekelompok orang yang tercengang itu dengan puas sambil memeluk lengannya. Huh, sekelas dengan Yun Hua, benar-benar beruntung sampai membuat orang iri!     

"Tapi bagaimana mungkin?!" Luo Xixi begitu bersemangat sampai nyaris menangis, "Begitu banyak buku bertanda tangan, setiap orang di kelas kita paling sedikit mendapatkan satu buku bertanda tangan dan satu set bookmark! Peringkat paling terakhir juga dapat! Ini mana mungkin… Penerbit Bright berkata bahwa buku bertanda tangan batch pertama hanya ada 300 jilid! Kelas kita ada 50 orang! Itu sedikitnya ada 50 buku bertanda tangan! Masih ada merchandise-merchandise seperti cangkir, buku catatan, dan bantal, ini semua belum diumumkan secara resmi!"     

Perkataan Luo Xixi membuat semua orang terkejut.     

Benar!     

Mereka terlalu bersemangat, tetapi… bagaimana ini mungkin?     

Shen Shiying mengangkat bahunya tanpa berkata-kata.     

Han Fangzhou memicingkan mata, ada sedikit pemahaman di matanya.     

Pei Zixuan langsung berkata dengan alis berkerut, "Apa kalian lupa? Hari Rabu waktu menjenguk Yun Hua, Yun Hua berkata kalau dia adalah Hua Fusheng."     

"Eh…"     

"Kemudian, kalian semua menganggapnya bergurau, tidak ada yang percaya." Pei Zixuan menunjukkan tanpa belas kasihan.     

Senyuman tipis muncul di bibir Han Fangzhou.     

Luo Xixi, Zhu Yiqun, Zhan Shibang dan yang lainnya hanya bisa melongo. Mulut mereka bisa memuat satu butir telur utuh!     

"Bagaimana mungkin?!"     

"Kenapa tidak mungkin?"     

"Bagaimana… mungkin?"     

"Kenapa tidak mungkin? Hadapilah kenyataan, para idiot." Pei Zixuan tersenyum dingin, sama sekali mengabaikan bahwa dia juga salah satu dari idiot itu.     

Sekelompok orang itu semuanya menggila.