Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Pembohong Kecil Tulen



Pembohong Kecil Tulen

0Dua minggu telah berlalu sejak insiden itu.     

Luka pada pembuluh darah di pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku Yun Hua akibat dipotong oleh Ouyang Mu untuk mengeluarkan darahnya bahkan sudah mulai sembuh.     

Jahitan pada luka di telapak tangannya yang paling parah juga sudah dilepas. Kulit luarnya sudah tumbuh, tetapi daging di dalamnya masih belum tumbuh dengan baik. Tapi sekarang tidak perlu lagi dibungkus dengan perban tebal.     

Yun Hua sudah benar-benar bisa bebas untuk bergerak.     

Tapi… ruang lingkup geraknya terbatas dalam bangsal kecil ini.     

Dia benar-benar akan berjamur.     

Ini bukan apa-apa. Yan paling menyiksa adalah dalam dua minggu terakhir, selain melihat Bo Siqing segera setelah dia bangun dari koma, dia belum pernah melihat Bo Siqing lagi!     

Setiap kali Chu Yu datang, dia selalu melihat ke belakang Chu Yu dengan penuh penantian…     

Tetapi dia tidak ada, tidak ada, tetap tidak ada!     

Chu Yu berkata bahwa bosnya marah.     

Tentu saja Yun Hua mengetahuinya.     

Tetapi… apa yang dapat dia lakukan?     

Yang lebih membuat Yun Hua tidak dapat berkata-kata adalah, orang itu tidak muncul di depannya, tetapi dia memasang kamera pengawas di dalam bangsalnya dan menghadap tepat ke tempat tidurnya.     

Asal dia mengerutkan alisnya atau menggosok dahinya, dokter atau perawat akan segera masuk dan menanyakan keadaannya, apakah ada bagian yang sakit.     

Yun Hua juga tidak dapat berkata-kata, Bo Siqing punya waktu untuk mengawasinya, tapi tidak punya waktu untuk masuk dan menemuinya!     

Tapi siapa suruh dia berbuat salah?     

Sekarang sudah dua minggu, Yun Hua benar-benar tidak ingin tinggal di bangsal lebih lama lagi, dia ingin keluar! Ingin keluar!     

Tetapi seseorang jelas membatasi kebebasannya, dan juga menerima dukungan kuat dari Jiang Huanqing, ibunya, untuk mencegahnya keluar dari rumah sakit! Bahkan dia juga tidak dibiarkan keluar dari bangsal ini!     

Yun Hua telah memikirkan banyak cara, tetapi tidak peduli apa pun yang dilakukannya, Bo Siqing tetap bertekad untuk tidak muncul.     

Yun Hua berpura-pura tidak enak badan, berpura-pura lukanya sakit, dokter dan perawat pun segera datang.     

Dia berpura-pura dalam suasana hati yang buruk, Shen Shiying dan Jiang Huanqing juga akan segera datang…     

Tetapi Bo Siqing tetap tidak muncul!     

Apa dia benar-benar sebenci itu melihatnya?     

Yun Hua menggigit bibirnya dan berpikir keras, sepertinya dia harus mengambil langkah besar!     

Beberapa saat kemudian, dia menemukan kertas dan pena, lalu berbaring di tempat tidur sambil menulis dan menggambar…     

Di kamar sebelah, Bo Siqing yang sedang membaca dokumen terbiasa mengangkat kepalanya selama beberapa detik untuk melihat sejenak layar monitor kamera pengawas, kemudian menunduk dan melanjutkan membaca dokumen lagi.     

Tetapi ketika dia baru saja menundukkan kepalanya, tiba-tiba dia merasa ada yang salah. Gambar di layar tadi… dia segera mengangkat kepalanya lagi.     

Saat itu, pada layar monitor, Yun Hua berdiri di atas tempat tidur dengan menghadap ke lensa kamera, tangannya memegang selembar kertas putih yang diletakkan di depan dadanya. Di atas kertas itu tertulis: Aku bersalah, maafkan aku ya…     

Setelahnya ada sebuah wajah tersenyum!     

Yun Hua memiringkan kepalanya dan menatap lensa kamera dengan mata melebar. Sambil memegang kertas di tangannya, dia mengedip-ngedipkan matanya di depan kamera dengan imut dan tersenyum menjilat.     

Bibir Bo Siqing langsung mengerucut.     

Tangannya yang memegang pena tanpa sadar mengencang.     

Gadis ini, mau melakukan trik aneh lagi!     

Tampang imut, polos dan juga memelas ini… benar-benar membuat orang tidak mampu melawan!     

Tetapi begitu mengingat apa yang telah dilakukan Yun Hua, Bo Siqing pun memaksakan dirinya untuk terus menjadi kejam, dia harus memberi gadis ini sebuah pelajaran yang tak terlupakan!     

Yun Hua berdiri sambil memegang kertas dalam waktu yang lama, tetapi tidak ada respons apa pun.     

Dia pun cemberut dan menatap lensa kamera dengan memelas, lalu mengangkat tangannya yang memegang kertas berisi pengakuan atas kesalahan dan permohonan belas kasihan itu ke atas kepalanya, sikap memohon belas kasihannya tidak terlalu jelas…     

Posisinya sangat bagus. Kedua mata besarnya yang polos dan berbinar-binar itu menatap kamera dengan memelas, siapa pun yang melihatnya tidak akan tega!     

Bo Siqing menarik napas dalam-dalam dan berusaha keras mengendalikan dirinya agar tidak melihat ke layar monitor. Dia memaksakan dirinya untuk tenang dan melanjutkan mengurus dokumen, jangan sampai tertipu oleh wajahnya yang berpura-pura memelas itu.     

Tapi… Bo Siqing tidak dapat membaca satu kata pun, hatinya resah dan kacau!     

Akhirnya dia melemparkan dokumen dan pena ke atas meja, lalu membiarkan dirinya menonton pembohong kecil yang sedang berpura-pura memelas di layar monitor!     

Gadis ini adalah pembohong kecil tulen!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.