Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dia Terlalu Kejam Padanya!



Dia Terlalu Kejam Padanya!

0Yun Hua buru-buru membantu Bo Siqing berdiri dengan tangan dan kakinya.     

Lalu dia mundur selangkah dan bersikap seperti anak yang telah berbuat salah, berdiri sambil menundukkan kepala sambil sesekali mengintip laki-laki di depannya.     

Tadi Bo Siqing berdiri dengan tiba-tiba, tulangnya masih belum pulih dengan baik, saat ini dia merasakan rasa sakit yang samar.     

Tapi bagi Bo Siqing, rasa sakit kecil ini bukan apa-apa. Dia hanya tidak ingin ini meninggalkan akibat pada cederanya. Kalau tulangnya tidak pulih dengan baik, maka jangan harap ke depannya dia bisa kembali untuk melaksanakan misi lagi.     

Kalau itu terjadi, dia benar-benar khawatir kalau dia harus mengikuti jalur yang direncanakan oleh keluarganya, yaitu terjun ke politik. Itu adalah hal yang paling tidak ingin dilakukannya.     

Bo Siqing berdiri selama semenit penuh sebelum mundur perlahan-lahan, lalu duduk kembali di kursi rodanya.     

Yun Hua yang tadi masih mengintipnya dengan rasa bersalah tiba-tiba terpikir sesuatu. Dia mendadak mengangkat kepalanya dan menatap Bo Siqing dengan agak cemas, "Apa kamu sungguh tidak apa-apa? Aku... Aku tadi terjatuh, apa aku melukaimu? Apakah kaki, juga tulang rusukmu... baik-baik saja?"     

Yun Hua sangat khawatir.     

Bo Siqing meliriknya dengan ekspresi datar, "Memangnya bisa kenapa? Ini juga bukan pertama kalinya."     

Yun Hua mengatupkan bibirnya dan tidak berkata-kata. Kedua tangannya saling bertautan, dia merasa gentar sekaligus merasa bersalah.     

Dia telah mendengar Chu Yu berkata bahwa ketika dia ditemukan di rumah Ouyang Mu, dia terbaring di dalam bak mandi yang penuh dengan darah...     

Saat itu Bo Siqing memakai handuk untuk mengikat luka pada nadi di tubuhnya yang dipotong oleh Ouyang Mu untuk mengeluarkan darah di tubuhnya. Kemudian, Bo Siqing mengangkatnya keluar...     

Cedera pada kakinya yang belum pulih terluka lagi untuk yang kedua kalinya karena mengangkat Yun Hua...     

Yun Hua sudah tidak dapat lagi mengungkapkan rasa bersalahnya.     

Yun Hua sudah terjebak dalam masalah yang sulit untuk dipecahkannya, tetapi setelah mengalami peristiwa hidup dan mati itu, Yun Hua dari dunia ini memberitahunya bahwa sebenarnya mereka berdua adalah satu orang yang tidak terpisahkan, juga tidak ada siapa pun yang mencuri kehidupan orang lain.     

Yun Hua ini berkata kepadanya kalau dia harus bahagia.     

Simpul di hatinya akhirnya sedikit demi sedikit terurai...     

Dia tidak perlu khawatir apakah Yun Hua dari dunia ini menggantikannya untuk menanggung kehidupan yang tak tertahankan itu. Dirinya yang di dunia itu sudah mati.     

Dia yang sekarang adalah Yun Hua yang ini.     

Akhirnya dia dapat melepaskan kegelisahannya, melepaskan beban di hatinya, melepaskan keterikatannya dan menyambut kehidupan yang sepenuhnya baru ini!      

Atau dapat dikatakan bahwa peristiwa hidup dan mati ini adalah sebuah proses yang harus dialaminya.     

Atau dia selamanya tidak akan bisa hidup dengan damai, dia selamanya akan terikat oleh belenggu bahwa dia telah mengambil kehidupan orang lain...     

Tapi, semua ini adalah masalahnya sendiri. Dia tahu betapa pentingnya batas hidup dan matinya kali ini, namun bagi orang lain, dia ini sedang menghancurkan dirinya sendiri, sedikit pun tidak menghargai kehidupan!     

Dia sendiri juga dapat membayangkan, betapa khawatirnya Bo Siqing, Chu Yu, serta semua orang lainnya ketika melihat keadaannya di tempat kejadian perkara.     

Mereka merahasiakan keadaan di TKP dan tidak memberi tahu Jiang Huanqing, Shen Shiying dan lainnya. Yun Hua sangat berterima kasih pada mereka untuk hal ini, karena seandainya pemandangan seperti itu, juga tekadnya yang sangat jelas untuk mati saat itu dengan tidak melawan sama sekali sampai diketahui oleh Jiang Huanqing, pasti Jiang Huanqing akan khawatir setengah mati!     

Tetapi bagi Bo Siqing itu terlalu kejam.     

Atau bisa dikatakan bahwa cara Yun Hua itu terlalu kejam baginya!     

Di saat yang sama ketika Yun Hua ingin mati, dia juga tidak ingin mati dengan begitu tidak berharga. Dia menipu Ouyang Mu, dan dia dengan sengaja mengaktifkan perangkat GPS pada gelangnya sebelum membuat Ouyang Mu marah. Dia ingin Bo Siqing menemukannya di waktu yang pas dan menjadikannya salah satu bukti untuk menghukum Ouyang Mu.     

Tetapi saat itu Yun Hua tidak berpikir bahwa setelah dia mengirim sinyal dan memberi tahu Bo Siqing lokasinya, Bo Siqing bergegas datang dan menyelamatkannya...     

Untung dia tidak mati.     

Tetapi seandainya dia mati...     

Maka bukankah Bo Siqing akan menanggung belenggu rasa bersalah karena terlambat datang untuk menyelamatkannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.