Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Berikan Dia Lebih Banyak Ikatan, Tahan Dia



Berikan Dia Lebih Banyak Ikatan, Tahan Dia

0"Kecenderungan depresinya, juga gangguan kepribadian obsesif-kompulsifnya menyebabkan beban yang sangat besar bagi kondisi psikologis pribadinya."     

"Dia tidak ingin membuat orang lain kecewa, dia ingin membuat semua orang puas, di saat yang sama juga tidak ingin dirinya tenggelam dalam depresinya."     

"Di depan orang dia akan menampilkan sisi yang paling optimis dan ceria. Dia tidak akan menunjukkan tekanan dan kelemahannya, dia tidak akan meminta bantuan. Dia tidak ingin membawa beban bagi orang lain..."     

"Tidak ada yang tahu seberapa serius dia bersaing dengan dirinya sendiri. Di mata semua orang, dia tampak optimis, ceria, luar biasa, hangat, pintar dan kuat. Seolah-olah dengan adanya dirinya, maka semua orang tidak perlu takut atau khawatir."     

"Dia telah terbiasa untuk tersenyum pada semua orang, tersenyum pada dunia yang tidak didambakannya ini. Semakin banyak belenggu dunia ini baginya, dia akan terikat semakin erat. Dia berbeda dengan depresi tipe murung, dia sedang melawan, sedang memberontak. Tapi di saat yang sama, begitu dia hancur, hampir tidak ada orang yang dapat menyelamatkannya!"     

.....     

Kata-kata Zhousheng Beiqian membuat Ling Nan tercengang.     

Dia menatap Zhousheng Beiqian dengan pandangan yang agak linglung, "Benarkah seserius itu?"     

"Ya. Di sinilah bahayanya gangguan kejiwaan. Sebelum benar-benar menyebabkan akibat yang parah, banyak orang yang tidak akan menganggapnya serius, apalagi mencari bantuan."     

"Lalu apa yang harus dilakukan?" Ling Nan tidak tahan untuk tidak bertanya.     

Zhousheng Beiqian minum seteguk lagi sebelum memandang ke arah Bo Siqing, "Jangan bertanya apakah hidupnya bahagia atau tidak, menyenangkan atau tidak. Jangan memaksanya tersenyum. Selain itu, kalau ada hal menyedihkan apa pun, jangan juga tersenyum, harus menangis. Sebenarnya menangis adalah cara yang sangat bagus untuk menghilangkan stres, terutama jenis tangisan keras yang tidak memedulikan citra itu. Tangisan yang ditahan akibatnya akan sangat serius."     

"Menangis, ya..." Ling Nan tampak tidak bisa berkata-kata.     

Mudah membuat orang tertawa, tapi membuat orang menangis, itu agak sulit.     

"Masih ada lagi, di saat dia tidak ingin mengatakan apa pun, jangan memaksanya untuk bicara. Jangan memberinya tekanan, dia boleh melakukan apa pun yang dia inginkan. Biarkan dia merasa dibutuhkan, buat dia memiliki semakin banyak keterikatan terhadap dunia dan ketidakrelaan untuk melepaskannya. Seseorang juga bisa, sesuatu juga bisa. Selama bisa memberinya ikatan yang tidak tergoyahkan... memberinya sebuah keinginan, tahan dia."      

.....     

Hari Senin pagi, pukul setengah delapan.     

Yun Hua dan Shen Shiying yang sudah sarapan bersama-sama muncul di Sekolah Menengah Nanxi.     

Dalam waktu yang singkat, ada banyak siswa yang berlari datang untuk meminta Yun Hua memberi mereka tanda tangan.     

Yun Hua sangat terkejut, tampaknya identitasnya sebagai Hua Fusheng benar-benar telah terungkap.     

Tetapi dengan cepat Shen Shiying melayangkan senyuman pada semua orang, "Tangan Huahua terluka, dia benar-benar tidak bisa memberi tanda tangan. Kita semua adalah teman sekolah, bukan? Nanti saat kalian foto wisuda, kalian bisa meminta Huahua foto bersama kalian. Bukankah begini lebih bagus?"     

Bagaimanapun mereka adalah pelajar, dan lagi Yun Hua juga bukan idola atau selebriti. Mereka semua adalah teman sekolah. Meskipun Yun Hua dinobatkan sebagai "Pelajar Baik Nasional" oleh stasiun TV China, semuanya merasa terhormat, tapi tidak terlalu tergila-gila.     

Setelah penjelasan Shen Shiying, Yun Hua juga setuju akan berfoto bersama ketika mereka foto wisuda. Para siswa pun tidak lagi meminta tanda tangan, tetapi mereka menanyakan beberapa pertanyaan lain misalnya bagaimana tangan Yun Hua bisa terluka.     

"Bertemu penjahat." Ini adalah jawaban seragam yang sudah disepakati semua orang. Yun Hua juga tidak akan mengungkapkan yang sebenarnya.     

"Benar-benar jahat!" Para siswa merasa marah dan tidak adil.     

Sekembalinya ke kelas, akhirnya Yun Hua bisa bernapas lega.     

Tapi...     

50 pasang mata termasuk Gu Zhun sang wali kelas menatapnya secara serempak. Tatapan itu begitu membara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.