Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tanpamu, Tidak Akan Ada Kelas 2-15 Yang Sekarang



Tanpamu, Tidak Akan Ada Kelas 2-15 Yang Sekarang

0Saat Ouyang Mu sedang menguras darah Yun Hua, bahkan tatapannya yang gila itu tidak bisa menimbulkan gejolak apa pun di hati Yun Hua.     

Tapi sekarang...     

Menghadapi begitu banyak mata yang membara ini, Yun Hua benar-benar agak tidak tahu apa yang harus dilakukannya.     

Dia terbatuk pelan, lalu melambai-lambaikan tangannya yang masih dibalut perban anti debu itu kepada semua orang, "Sudah lama tidak bertemu kalian semua."     

"Aaahhh!"     

"Aaaahhhh!"     

"Kak Hua, Kak Hua sudah kembali!"     

"Kak Hua akhirnya kamu kembali, kami semua rindu setengah mati padamu!"     

Kelas 2-15 seketika langsung bergelora.     

Semua siswa sangat bersemangat, tetapi semuanya hanya berdiri di kursinya sambil bertepuk tangan dan bersorak. Tidak ada yang menghambur ke depan Yun Hua. Jelas bahwa sudah ada orang yang lebih dulu memberi tahu mereka.     

Yun Hua terbatuk pelan, lalu berjalan ke tempat duduknya. Masih tetap di baris paling belakang, di samping Han Fangzhou.     

"Sudah lama tidak bertemu kalian semua, aku juga sangat merindukan kalian. Juga Guru Gu, terima kasih atas kerja kerasmu selama beberapa hari ini, juga terima kasih karena telah mengundang Wartawan Yu untuk membuatkan topik khusus bagi kami. Tolong sampaikan terima kasih kami semua kepada Wartawan Yu!"     

Yun Hua berkata sambil tersenyum.     

Gu Zhun juga tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepala, "Aku akan menyampaikannya. Saat ini, hal paling mendesak yang harus diselesaikan oleh kelas kita adalah tentang guru. Baik Departemen Pendidikan atau berbagai lapisan masyarakat tidak akan mengizinkan kelas kita tanpa guru seterusnya. Apalagi nanti kalian juga akan naik kelas, juga akan pindah ke kelas lain. Kelas 2-15 kita tidak mungkin selamanya hanya menjadi satu grup. Jadi, semuanya tetap harus belajar bagaimana berinteraksi dengan guru... Guru adalah keharusan, tapi aku juga tidak ingin kalian semua memiliki mentalitas pemberontak, dan lebih tidak ingin lagi memaksa kalian untuk menerima guru, juga lebih tidak ingin lagi merusak situasi kelas 2-15 kita yang indah. Jadi, aku meminta pendapat kalian semua."     

Dikatakan meminta pendapat semua orang, tapi sebenarnya yang utama adalah meminta pendapat Yun Hua.     

Yun Hua tersenyum dan mengangguk, "Aku juga telah memikirkan masalah ini. Aku akan mengatakan terlebih dulu pemikiranku. Anggap saja kita membuka rapat diskusi. Semuanya tetap menyatukan pendapat dari masing-masing kelompok belajarnya, baru akhirnya kita memutuskan apa yang ingin dilakukan."     

"Baik! Dukung Kak Hua!"     

"Benar, benar, benar, Kak Hua langsung katakan saja, tidak perlu meminta pendapat kami, apa pun yang kamu katakan benar!"     

"Ya, Kak Hua, langsung saja beri perintah, kami akan menurutimu!"     

.....     

Melihat satu per satu wajah yang sangat tulus dan penuh kepercayaan itu, bohong kalau Yun Hua tidak terharu.     

"Kelas 2-15 bukan hanya milikku seorang, ini adalah kelas 2-15 milik kita semua. Harus melibatkan pendapat semua orang." Yun Hua berkata sambil tersenyum.     

"Tidak, tanpa Kak Hua, maka tidak akan ada kelas 2-15 kita ini. Kelas 2-15 adalah kelas milik Kak Hua seorang, aku hanya akan mendengarkanmu!"     

"Hm, kalian bermaksud untuk membuatku mati kelelahan, kalian tidak ingin berpikir, 'kan?" Yun Hua terharu sekaligus merasa geli.     

"Hehe, pokoknya apa pun yang Kak Hua katakan adalah benar!"     

.....     

Yun Hua mengatakan pemikirannya.     

"Guru pasti harus ada, perangkat kelas kita pasti tidak bisa dibandingkan dengan guru yang berpengalaman. Tetapi kita bisa bernegosiasi dengan sekolah dan guru, guru hanya bertanggung jawab untuk mengajar dan memberikan pekerjaan rumah, sistem kelompok belajar kita tetap ada seperti biasa, sistem hadiah dan hukuman juga tetap ada. Dengan kata lain, kita tetap mengatur diri kita sendiri."     

"Guru boleh pergi setelah selesai mengajar, kalau ada pertanyaan kami akan mendiskusikannya dulu dalam kelompok belajar. Dan nanti kalau ada pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan, kami bisa meminta petunjuk guru. Guru hanya bertanggung jawab mengajar, tidak bertanggung jawab untuk mengatur siswa. Tapi aku juga mempunyai permintaan untuk semuanya, saat guru mengajar, harus menghormati guru. Jangan berpikir karena guru tidak berhak untuk mengatur kita, maka kita boleh tidak menghormati guru."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.