Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ambisi Terhadapnya



Ambisi Terhadapnya

0Shen Shiying benar-benar nyaris gila!     

"Bagaimana bisa tidak realistis?" Shen Shiying ternganga.     

Yun Hua tersenyum pahit, "Statusnya…"     

"Apa hubungannya dengan statusnya? Sekarang sudah zaman apa? Masih membicarakan kesetaraan status, bukankah dia menyukaimu saja sudah cukup?" kata Shen Shiying.     

Yun Hua tidak berdaya. Shen Shiying berumur 16 tahun, tentu saja dia tidak mengerti betapa pentingnya kesetaraan dalam suatu hubungan!     

Kesetaraan status adalah topik yang selamanya tidak bisa dihindari.     

Hanya gadis yang benar-benar tidak mengenal dunia nyata yang akan berpikir bahwa perasaan adalah nomor satu. Tetapi realitanya, konsep status keluarga adalah rintangan yang tidak bisa dilewati.     

"Huahua, kamu terlalu banyak berpikir!" Shen Shiying tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara lagi, "Kamu selalu sangat bingung, selalu ingin sempurna dalam segala hal, tapi kurasa tidak perlu begitu, 'kan? Hargai saat ini. Sekarang kamu menyukai Tuan Muda Bo, tapi apa kamu benar-benar yakin bisa mencintainya seumur hidupmu? Sebaliknya dia juga sama. Jadi, bukankah bagus memiliki sebuah cinta pertama yang indah? Kelak mengenangnya juga akan sangat indah. Bukan berarti kalau kamu pacaran dengannya lalu harus menikah dengannya… untuk apa terlalu banyak memikirkan apa yang realistis dan tidak realistis?"     

Yun Hua mengerutkan bibirnya tanpa bersuara.     

Shen Shiying mengerutkan kening, tapi kemudian matanya tiba-tiba melebar, "Tidak mungkin, 'kan? Huahua, kamu… apa kamu benar-benar sudah berpikir untuk menikah dengan Bo Siqing? Kamu ini… kamu ini berpikir terlalu jauh! Ada berapa cinta pertama yang bisa bertahan sampai akhir? Kalian bahkan berteman saja masih takut-takut, untuk apa berpikir sampai sejauh itu?"     

Yun Hua tidak tahan dan memelototi Shen Shiying sesaat.     

Tetapi dia tidak bisa mengabaikan kata-kata Shen Shiying itu!     

Dulu dia membaca kata-kata di internet, artinya secara garis besar adalah, jika seorang gadis benar-benar jatuh cinta kepada seseorang, dia akan langsung membayangkan indahnya menikah, mempunyai anak dan menjalani seumur hidup dengannya…     

Apakah dia benar-benar berpikir terlalu jauh?     

"Huahua, ada kalanya aku benar-benar sangat ingin membuka otakmu dan melihat apa sebenarnya yang kamu pikirkan!" Shen Shiying agak gusar, "Lihat, orang seperti Bo Siqing ini sulit ditemui, bukan? Sekalipun… sekalipun kelak kalian tidak berakhir bersama, tetapi bukankah bagus memiliki dia sebagai kenangan cinta pertama yang begitu indah? Apa lagi yang masih membuatmu ragu?"     

Yun Hua menunduk dan tersenyum getir.     

"Ahhh, aku benar-benar akan hancur. Huahua, kalau begitu kukatakan dengan cara lain, apa kamu bisa menerima Tuan Muda Bo bersama dengan gadis lain? Apa kamu bisa membayangkan gambaran mereka berteman? Kesempatan yang begitu bagus ada di depanmu, kalau kamu melewatkannya, apa kamu benar-benar tidak akan menyesal?" Shen Shiying nyaris mencubit lengan Yun Hua sampai biru.     

Yun Hua menunduk tanpa berbicara.     

"Aku benar-benar… tidak peduli padamu lagi!" Melihatnya seperti itu, Shen Shiying benar-benar kesal dibuatnya, "Huahua, awalnya kupikir pandanganmu lebih maju dari kita semua, tapi sekarang sepertinya kamu terlalu konservatif, benar-benar terlalu kolot!"     

Yun Hua masih tidak bersuara.     

Tetapi ada suara di hatinya yang terus berteriak.     

Tidak, tidak!     

Pandangannya bukan terlalu kolot, dia juga tidak konservatif, dia hanya…     

Terlalu ambisius!     

Yang dia inginkan terlalu banyak!     

Tetapi daripada menghindari isi hatinya, dia lebih bisa dibilang menghindari ambisinya!     

Dia tidak hanya ingin memiliki cinta pertama yang bisa berakhir kapan saja dengannya.     

Dia juga tidak ingin Bo Siqing menjadi apa yang disebut kenangan yang indah.     

Dia lebih tidak ingin lagi melihatnya bersama dengan gadis lain…     

Dia menyukai Bo Siqing.     

Dia ingin Bo Siqing juga menyukainya.     

Dia ingin di mata Bo Siqing hanya ada dirinya, dan tidak melihat orang lain lagi.     

Dia ingin hanya dirinya yang bisa menggandeng tangannya, dia juga ingin hanya dia yang bisa mencium bibirnya.     

Dia ingin hanya dirinya yang bisa bersandar di lengannya yang kokoh, juga ingin hanya dirinya yang bisa memeluk dadanya yang lebar…     

Dia ingin memonopoli semua yang ada pada diri Bo Siqing.     

Memegang tangannya, menciumnya, menikah, mempunyai anak, menjalani seumur hidup bersama.     

Ini adalah isi hatinya yang sesungguhnya yang selalu dihindarinya!     

Ini adalah ambisi yang tidak dapat dikatakannya kepada orang lain, bahkan dirinya sendiri tidak berani menghadapinya.     

Ambisi… yang gila dan di luar kendali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.