Fakultas Musik
Fakultas Musik
Entah apa yang dikatakan Yun Hua pada Bo Siqing, Bo Siqing setuju membiarkan Yun Hua untuk mencobanya.
Sebenarnya Ling Nan sendiri juga tidak yakin apakah Yun Hua bisa menemukan sisa-sisa jasad korban. Bagaimanapun juga, perkataan orang semacam Ouyang Mu ini benar-benar tidak bisa dilihat dari kacamata orang normal.
Tapi mereka tidak bisa apa-apa. Ouyang Mu telah mengakui keberadaan begitu banyak korban, bahkan memberikan ruang lingkup sisa-sisa jasad korban. Tetapi ternyata mereka, para polisi, tidak dapat menemukan satu pun jasad korban...
Kepala polisi sangat marah!
Lagi pula ketemu atau tidak, tidak apa-apa juga kalau meminta Yun Hua untuk mencobanya, tapi bagaimana kalau sampai ditemukan?
Kebetulan hari berikutnya adalah hari Sabtu.
Korban pertama yang akan dicari adalah Bai He. Ouyang Mu berkata kalau dia menyimpannya di Fakultas Musik.
Fakultas Musik yang mana?
Sebenarnya sangat mudah untuk mencarinya. Setelah mendapatkan laporan hilangnya Bai He serta arsip pribadinya, maka akan diketahui bahwa dia adalah mahasiswa Universitas Jiang, dan di Universitas Jiang ada Fakultas Musik.
Polisi telah menggeledah seluruh isi Universitas Jiang, tapi mereka tetap tidak menemukan jejak Bai He.
Yun Hua mendorong Bo Siqing, di sampingnya juga ada Chu Yu, Ling Nan, He Yun dan Zhousheng Beiqian yang mengikuti. Sejumlah orang itu datang ke Fakultas Musik Universitas Jiang.
Fakultas Musik Universitas Jiang memiliki bentuk yang unik. Di depannya ada sebuah alun-alun musik kecil, di dalamnya ada kolam air mancur berukuran sedang. Di tengah kolam air mancur itu ada patung sekelompok manusia, seorang wanita dengan pakaian berkibar-kibar yang sedang memainkan seruling, seorang wanita duduk tegak dengan sepuluh jarinya sedang memainkan guqin, juga ada seorang wanita yang sedang memainkan rebound pipa yang sangat sulit...
Sekelompok patung ini sangat selaras dengan gaya Fakultas Musik, patung wanita kuno itu juga terlihat sangat cantik.
Saat malam tiba dan musik dimainkan, lampu di bagian bawah air mancur akan menyala dan menyirami patung-patung ini dengan cahaya warna-warni. Air mancur akan menari seiring dengan musik...Ini adalah pemandangan yang sangat menarik dan disukai di Fakultas Musik Universitas Jiang.
Sementara di belakang alun-alun musik ini adalah gedung cangkang Fakultas Musik Universitas Jiang yang sangat terkenal. Ini adalah bangunan utama Fakultas Musik, bentuk keseluruhannya seperti sebuah cangkang yang sangat besar, sangat kreatif.
Ling Nan membawa mereka semua memasuki gedung musik.
Hari ini adalah hari Sabtu, tidak ada kelas. Tapi di gedung musik selalu ada alunan musik, tidak sedikit mahasiswa yang sedang berlatih atau melakukan geladi untuk acara.
"Kami sudah mencari di luar dan di dalam, sama sekali tidak ada!" Ling Nan berkata dengan bingung.
Yun Hua sebenarnya juga sangat gugup. Dia tidak tahu apakah dirinya bisa membantu atau tidak, bahkan di lubuk hatinya yang terdalam dia juga sedang berdoa, kalau tidak ketemu... baguslah...
Kalau tidak ketemu, itu berarti Ouyang Mu hanya bicara sembarangan, dirinya dan Ouyang Mu bukan orang sejenis!
"Yun Hua, bagaimana kamu mau mencarinya? Mulai dari mana?" tanya Ling Nan.
Yun Hua menggeleng, "Aku juga tidak tahu, jalan dan lihat saja."
Ling Nan masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi tatapan Bo Siqing membuatnya menelan kembali perkataannya, lalu memutar bola matanya.
Yun Hua awalnya ingin berkeliling dan melihat-lihat sendirian, tetapi Bo Siqing tidak setuju.
Akhirnya... apa boleh buat? Hanya bisa membiarkan orang lain tetap di tempat. Lalu dia mendorong Bo Siqing ke gedung musik dan berjalan-jalan bersama.
Dari lantai satu sampai lantai dua, lalu lantai tiga... terus ke lantai delapan.
Yun Hua memasuki setiap ruangan kelas, kamar kecil, area tangga, bahkan ruang penyimpanan.
Mereka menghabiskan waktu dua jam lebih!
Untung saja gedung musik tidak terlalu besar. Kalau tidak, Yun Hua akan merasa benar-benar kelelahan.
Meskipun begitu, dia tetap merasa agak lelah setelah selesai berkeliling.
"Apa kamu menemukan sesuatu?" Ling Nan agak cemas, juga agak berharap.
Yun Hua menggelengkan kepalanya.
Seketika, ekspresi kecewa muncul di wajah Ling Nan...