Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Bo Siqing Menghindarinya



Bo Siqing Menghindarinya

0Hidangan makan siang yang dimasak dengan penuh ketelitian itu tampak kaya warna dan aroma.     

Tetapi Yun Hua malah tidak berselera untuk mencicipinya, apa pun yang dimakannya terasa hambar.     

Dia makan dengan sangat pelan, tapi sampai dia selesai makan, Bo Siqing tetap tidak terlihat!     

Beberapa kali dia akan segera mengangkat kepalanya begitu mendengar suara langkah kaki, tapi yang datang adalah Pengurus Lin atau pembantu di vila itu.     

Setelah makan siang, Pengurus Lin berkata pelan, "Huahua, pergilah ke kamar untuk istirahat. Dua jam lagi aku akan memanggilmu dan tidak akan menunda rencana latihanmu."     

"Terima kasih." Yun Hua berkata dengan suara pelan.     

"Untuk apa sungkan denganku?" Pengurus Lin tersenyum.     

Yun Hua mengerutkan bibirnya dan ingin menanyakan sesuatu, tapi dia tidak tahu mulai dari mana.     

Di sini ada kamar yang khusus diberikan kepadanya untuk beristirahat. Kamar itu didekorasi dengan hangat. Yun Hua sudah berkali-kali beristirahat di sana sebelumnya, bisa dibilang dia cukup akrab dengan tempat ini.     

Tapi saat ini dia sama sekali tidak bisa tidur. Dia membuka laptopnya, tapi pikirannya juga sangat kacau dan tidak dapat berkonsentrasi.     

Jelas-jelas Bo Siqing masih baik-baik saja sebelum bertemu dengan Zhousheng Beiqian.     

Mengapa dalam waktu singkat sepertinya semuanya berubah?     

Apa yang sebenarnya telah terjadi?     

Yun Hua benar-benar tidak mengerti, bahkan setelah memeras otaknya juga tetap tidak mengerti.     

Setelah memaksakan diri untuk menulis satu bab dengan suasana hati seperti itu, kualitasnya sangat tidak memuaskan. Yun Hua pun harus menghapus semuanya dan mematikan laptop.     

Sore hari saat mulai latihan, Bo Siqing masih belum muncul.     

Di tengah latihan, Pengurus Lin yang datang untuk mengingatkannya agar beristirahat, juga membawakannya camilan dan minuman untuk memulihkan kembali tenaganya.     

Yun Hua berusaha keras mengosongkan pikirannya dan hanya fokus pada latihan.     

Tapi kenyataannya, dia benar-benar sulit untuk fokus.     

Dia terus berpikir ada apa sebenarnya dengan Bo Siqing? Apakah terjadi sesuatu? Mengapa dia merasa kalau Bo Siqing menghindarinya?     

Pikiran-pikiran ini terus memengaruhi kondisinya.     

Pukul lima lebih, hati dan pikiran Yun Hua benar-benar kacau. Dia pun pergi mandi dan ganti pakaian, lalu bersiap untuk pulang.     

"Apa dia masih sibuk? Latihan hari ini sampai di sini saja, aku sudah harus pulang." Yun Hua berkata kepada Pengurus Lin.     

Pengurus Lin berdehem ringan, "Aku akan menyuruh mobil untuk mengantarmu. Sore ini Tuan Muda Bo ada keperluan, dia sudah pergi..."     

Pergi?     

Yun Hua awalnya mengira kalau dia masih di ruang baca!     

Seketika, perasaan kecewa di hatinya membuat Yun Hua nyaris tidak dapat menarik napas.     

Ada apa sebenarnya?     

Pulang dengan suasana hati yang sangat tidak nyaman ini, Yun Hua merasa sangat gelisah.     

Waktu makan malam, Yun Hua pun menanyai Chu Yu, "Apa akhir-akhir ini ada misi?"     

Chu Yu tertegun sejenak, lalu langsung menggeleng, "Pergerakan bos waktu itu terlalu besar, ditambah lagi lukanya terlalu parah, jadi dalam beberapa bulan ini tidak akan melakukan misi. Saat ini ini aktivitas tim berada di bawah tanggung jawab wakil kapten. Tepatnya, bos sekarang sedang dalam penangguhan."     

Penangguhan, maka tentu saja tidak akan ada misi.     

Jadi, dia sedang sibuk apa?     

"Bukankah kamu pergi ke vila dengan bos untuk latihan? Mana bos?" Chu Yu juga bertanya dengan agak bingung.     

Yun Hua menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu."     

"Kamu tidak tahu?" Chu Yu menatapnya dengan wajah bingung.     

Yun Hua mengerucutkan bibirnya, "Tadi sore waktu aku latihan, dia sudah meninggalkan vila."     

"Meninggalkan vila untuk pergi ke mana?"     

"Bagaimana aku tahu..." Yun Hua agak kesal, "Dia tidak bilang padaku kalau mau pergi, apalagi memberitahuku mau pergi ke mana."     

Chu Yu tertegun, matanya penuh dengan keterkejutan, "Kamu bilang, bos pergi seorang diri bahkan tanpa memberi tahu apa pun kepadamu?"     

"Ya."     

"Lalu, apa bos bisa ditelepon?" Chu Yu bergegas berkata.     

Yun Hua juga kaget, benar juga, telepon.     

Tetapi apa dia benar-benar harus menelepon?     

Dia dapat merasakan bahwa Bo Siqing sengaja menghindarinya. Kalau tidak, dia tidak akan meninggalkannya di vila tanpa mengatakan apa pun, lalu pergi sendirian.     

Jelas-jelas mengetahui bahwa Bo Siqing tidak ingin bertemu dengannya, lalu apakah dia masih akan menelepon Bo Siqing?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.