Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Ketidakpedulian Yang Tiba-Tiba



Ketidakpedulian Yang Tiba-Tiba

0Yun Hua mengangguk dengan patuh.     

Setelah Bo Siqing pergi, akhirnya dia dapat kembali bebas dan mulai berenang di air.     

Sudah begitu lama dia tidak masuk ke dalam air. Setelah masuk ke dalam air, dia langsung dapat merasakan kerinduan tubuhnya terhadap air...     

Namun Yun Hua juga tahu, sudah begitu lama dia tidak bergerak, dia tidak boleh terburu-buru.     

Dalam sekejap mata, semenjak dia pertama kali masuk ke air sampai sekarang, sudah berlalu empat puluh menit.     

Yun Hua naik ke pinggir kolam perlahan-lahan, lalu mandi air panas dengan tubuh terbungkus handuk. Dia perlu beristirahat setidaknya setengah jam sebelum dapat masuk ke air lagi.     

Setelah selesai mandi air panas, dia mengenakan baju dan celana longgar, lalu memakai sebuah mantel wol panjang juga. Dia merasa sangat nyaman.     

Tadi Bo Siqing berkata bahwa Zhousheng Beiqian mau kembali ke ibu kota.     

Yun Hua berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk pergi menyapanya.     

Ketika dia datang dari koridor, Bo Siqing dan Zhousheng Beiqian terlihat sedang membicarakan sesuatu dengan wajah serius.     

Begitu melihat Yun Hua datang, Zhousheng Beiqian langsung menghentikan pembicaraan dan tersenyum kepadanya.     

Bo Siqing juga menoleh dan melihatnya.     

Tetapi dengan cepat dia menarik kembali pandangannya dan menoleh ke sana lagi.      

Yun Hua semula masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi suasana dan situasi ini membuat jantungnya agak berdebar.     

Bahkan langkah kakinya pun agak ragu.     

Tapi akhirnya dia tetap berjalan ke sana.     

"Hai, katanya kamu mau kembali ke ibu kota. Apakah urusan dis ini sudah selesai?" Yun Hua menekan perasaan aneh di dalam hatinya dan bertanya sambil tersenyum.     

Ketika sedang bertanya, cahaya di sudut matanya tetap melayang ke arah Bo Siqing tanpa bisa ditahannya.     

Tetapi Bo Siqing tidak memandangnya. Sejak Yun Hua datang sampai sekarang, selain menoleh sekilas tadi, tatapan Bo Siqing tidak pernah lagi tertuju kepadanya.     

"Masih belum, tapi ada sedikit urusan di ibu kota..." Zhousheng Beiqian berkata sambil melirik Bo Siqing juga. Setelahnya barulah dia berkata lagi, "Kasus Ouyang Mu ini sangat jarang terjadi di negara kita. Kasusnya sangat memiliki nilai penelitian. Setelah aku menyelesaikan urusan di ibu kota, aku masih akan datang ke sini lagi."     

Zhousheng Beiqian menjelaskannya dengan sangat alami.     

Tetapi tadi saat dia mengatakan ada sedikit urusan di ibu kota, dia melirik Bo Siqing... Yun Hua merasakan semacam intuisi aneh bahwa urusan di ibu kota yang dikatakan oleh Zhousheng Beiqian itu mestinya berkaitan dengan Bo Siqing.     

"Oh, apa kamu akan pergi hari ini? Kalau begitu semoga perjalanannya lancar, ya." Yun Hua menekan kebingungan dalam hatinya dan tersenyum.     

"Terima kasih."     

Yun Hua berdiri beberapa detik di tempatnya dengan sedikit canggung, lalu berdehem ringan dan berkata, "Kalau begitu kalian ngobrol saja, aku akan melanjutkan latihan."     

"Semangat, ya." Zhousheng Beiqian melemparkan senyuman padanya.     

Yun Hua menjawab singkat, lalu melirik Bo Siqing lagi kemudian baru berbalik.     

Tetapi sampai dia meninggalkan gedung utama, dia tetap tidak mendengar suara apa pun dari Bo Siqing.     

Tangan Yun Hua yang berada di dalam saku pun mengepal. Seperti ada sebongkah batu yang menyumbat dadanya, menyesakkan, sangat tidak nyaman.     

Ada apa dengan Bo Siqing?     

Hanya beberapa saat setelah bertemu dengan Zhousheng Beiqian, dia tiba-tiba berubah menjadi dingin dan asing...     

Tetapi masih ada yang akan membuat Yun Hua lebih tidak menyangka.     

Dia melakukan pemanasan lagi, lalu masuk lagi ke dalam air. Setelah berenang lagi selama lebih dari satu jam dan kelelahan, Pengurus Lin yang datang dan memanggilnya untuk naik ke tepi kolam.      

"Ehm... Paman Lin, mana Kak Qing?" Yun Hua mau tidak mau bertanya dengan suara rendah.     

"Tuan Muda Bo di ruang baca, mungkin ada sedikit urusan yang harus diselesaikannya. Dia sudah memberi instruksi agar tidak mengganggunya." Pengurus Lin tersenyum, "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu, beristirahatlah sejenak, sudah hampir tengah hari."     

"Terima kasih, Paman Lin," kata Yun Hua.     

Camilan yang disiapkan oleh Pengurus Lin tidak mengandung gula tinggi dan sangat cocok untuk Yun Hua.     

Setelah makan camilan, Pengurus Lin berkata kalau makan siang masih setengah jam lagi. Dia meminta Yun Hua menunggu sambil menonton TV. Tetapi Yun Hua datang dengan membawa laptopnya, dia dapat menulis sesuatu untuk waktu setengah jam.     

Setelah menulis sekitar seribu kata, Pengurus Lin datang, "Huahua, sudah waktunya makan siang."     

Yun Hua segera menyimpan file, membereskan laptopnya lalu memandang Pengurus Lin, "Paman Lin, mana Kak Qing?"     

"Oh, Tuan Muda Bo belum menyelesaikan urusannya. Dia meminta agar makanan diantar ke ruang baca. Dia tidak akan turun untuk makan. Ehm..." Ekspresi Pengurus Lin agak rumit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.