Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Wanita yang Menghabiskan Malam Bersama Bo Siqing



Wanita yang Menghabiskan Malam Bersama Bo Siqing

0Pagi-pagi sekali.     

Yun Hua tidak tidur dengan baik, tetapi dia sangat bersemangat.     

Setelah sarapan, dia pergi ke vila.     

Tetapi yang tidak disangka-sangka oleh Yun Hua adalah, Bo Siqing ternyata... tidak pulang semalaman!     

"Kukira Tuan Muda Bo tadi malam pergi ke tempat Chu Yu..." Pengurus Lin juga sangat terkejut.     

Hati Yun Hua tenggelam, dia menatap Pengurus Lin dengan khawatir, "Dia tidak mungkin mendapat masalah, 'kan?"     

"Tidak, tidak, jangan khawatir, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Tuan Muda Bo." Pengurus Lin segera berkata, "Aku akan meneleponnya."     

Yun Hua meremas ponselnya. Setelah ragu-ragu sesaat, dia akhirnya tetap berkata, "Biar aku saja yang menelepon."     

"Boleh juga." Pengurus Lin tersenyum.     

Yun Hua memegang ponsel dan menekan nomor. Dia terlalu tegang, bahkan sampai salah menekan nomor. Speed dial 1 adalah nomor Bo Siqing, tetapi Yun Hua lupa dan menekan nomor satu per satu...     

Telepon berdering dengan cepat.     

Berdering sekali, sampai kedua kalinya barulah telepon diangkat, "Halo."     

Suaranya agak parau, membawa sedikit kelelahan, seperti baru bangun tidur.     

Napas Yun Hua agak sesak, dia menarik napas dalam-dalam lalu tertawa, "Ini aku, Kak Qing, kamu di mana? Tidak ada masalah apa-apa, 'kan?"     

Ada keheningan di ujung telepon yang lain.     

"Siapa? Mengapa menelepon sepagi ini?" Terdengar suara wanita yang selembut air dari ujung telepon.     

Sesaat, seluruh tubuh Yun Hua membeku.     

Ada seorang wanita di samping Bo Siqing?     

Di samping Bo Siqing yang baru bangun tidur, ada seorang wanita...     

Seketika pikiran Yun Hua pun kacau, kepalanya berdengung.     

"Bukan siapa-siapa, hanya seorang adik kecil." Bo Siqing menjawab dengan datar, "Kamu mandi dulu, nanti aku akan membawamu sarapan."     

Suara Bo Siqing di telepon begitu jernih, begitu familiar, namun begitu asing.     

Siapa yang meneleponmu?     

Bukan siapa-siapa, hanya seorang adik kecil...     

Seorang, adik kecil.     

Yun Hua menunduk memandang dirinya sendiri, sepertinya dia benar-benar kecil di mana-mana. Umurnya kecil, perawakannya juga... kecil.     

Kata-kata Bo Siqing sangat sesuai dengan citranya, seorang adik kecil.     

Darah di seluruh tubuhnya seakan telah membeku menjadi es, tidak ada sedikit pun kehangatan.     

Dia sendiri tidak dapat mematahkan ambisinya, jadi apakah akhirnya Bo Siqing yang bertindak untuk membantunya mematahkannya?     

Saat ini, suara Bo Siqing sekali lagi terdengar.     

"Yun Hua, apa masih ada perlu? Aku sekarang sibuk."     

"Tidak ada."     

"Oh."     

Dia hanya mengucapkan satu kata, lalu memutuskan sambungan telepon.     

Ponsel kembali ke tampilan awal.     

Yun Hua berdiri diam sambil memegangi ponselnya, hampir mengeras menjadi patung.     

Tapi dia masih bisa tersenyum dan berkata tidak apa-apa kepada Pengurus Lin.     

Dia masih bisa mengingat untuk melakukan pemanasan dengan baik sebelum masuk ke dalam air...     

Tapi begitu masuk ke dalam air, pikirannya yang bingung pun tersadar.     

Dia berenang tanpa lelah di kolam renang. Kata-kata dalam telepon tadi terus berputar di benaknya.     

"Siapa? Mengapa menelepon sepagi ini?"     

"Bukan siapa-siapa, hanya seorang adik kecil."     

"Yun Hua, apa masih ada perlu? Aku sekarang sibuk."     

.....     

Dia tidak pulang semalaman, waktu baru bangun tidur, di sampingnya ada seorang wanita. Dia bahkan menyuruh wanita itu mandi...     

Jadi, dia menghabiskan malam dengan wanita itu, benar bukan?"     

Yun Hua terus mengatakan kepada dirinya sendiri agar tidak terlalu memikirkannya. Jangan asal menebak sesuatu yang tidak dilihat dengan mata kepala sendiri.     

Tapi bagaimana mungkin dia tidak berpikir dan menebak-nebak?     

Semakin peduli, maka semakin tidak punya akal sehat.     

Yang paling menyakitkan hatinya adalah bahwa Bo Siqing berkata bahwa dia bukan siapa-siapa, hanya seorang adik kecil.     

Seperti adik kecil tetangga, atau adik kecil dari keluarga mana di jalan, semuanya adalah adik perempuan yang tidak penting, bahkan namanya pun tidak layak diperkenalkan, adik kecil...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.