Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Dia Sepenuhnya Menghilang Dari Dunianya



Dia Sepenuhnya Menghilang Dari Dunianya

0Bo Siqing akan menggunakan koneksi untuk membuat Fan Mengying menjadi pelatih Yun Hua, tapi dia tidak akan menggunakan koneksi untuk mendapatkan tempat baginya untuk mengikuti kompetisi.     

Karena saat pertandingan, tidak ada yang bisa dipalsukan. Satu adalah satu, dua adalah dua. Kalau dia tidak berenang dengan baik, meski ada kuota untuk berpartisipasi, tapi dia hanya akan menjadi lelucon.     

Jadi Bo Siqing tidak mungkin melakukan sesuatu untuk memasukkan Yun Hua dalam daftar partisipan.     

Fan Mengying adalah orang yang memintanya berpartisipasi dalam kompetisi, bahkan merencanakan pengaturan kompetisi tahun depan untuknya...     

Ini berarti bahwa Fan Mengying melihat bakat dan kerja kerasnya!     

Meskipun karena malapetaka yang dialaminya membuatnya menyia-nyiakan waktu satu bulan, tapi untungnya dia sudah benar-benar sadar.     

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, ini belum terlambat!     

Yun Hua menyingkirkan semua pikiran di benaknya dan mulai fokus untuk latihan.     

Pukul tujuh malam, semua orang lain sudah selesai latihan dan pulang, tetapi setelah Yun Hua makan dan beristirahat setengah jam lebih, dia melanjutkan latihan lagi.     

Lagipula hotelnya dekat, dia tidak perlu memikirkan tentang pulang.     

Dia terus berlatih sampai pukul sembilan, setelah itu baru naik ke tepian dan pergi berganti pakaian di ruang ganti.     

Ketika membuka loker, hal pertama yang dilakukannya adalah mencari ponsel.     

Tapi setelah menyalakan ponselnya...     

Hanya ada satu panggilan masuk tidak terjawab, dari ibunya, Jiang Huanqing. Selain itu, tidak ada panggilan masuk lagi, juga tidak ada SMS...     

Yun Hua bersandar di loker sambil menarik napas dalam.     

Beberapa saat kemudian, dia membereskan suasana hatinya, berganti pakaian, lalu kembali ke hotel.     

Ketika kembali ke kamarnya, Yun Hua menoleh dan melirik kamar sebelah, mengerutkan bibirnya, mengambil ponsel dan mengirim pesan lagi kepada Bo Siqing: [Kakak Qing, aku sudah pulang dari latihan, agak lelah. Aku tidur duluan, selamat malam.]     

Yun Hua meremas ponselnya, berdiri beberapa menit di koridor, setelah itu baru membuka pintu dan masuk ke kamar.     

Tidur?     

Masih pagi, dia masih mau menulis.     

Beberapa waktu ini dia harus berlatih sehingga harus menjaga tidurnya. Untungnya tadi siang dia tidur sebentar setelah makan, kalau tidak maka tidak akan cukup.     

Menulis novel baginya juga adalah semacam relaksasi.     

Tenggelam dalam dunia karakter yang ditulisnya, membayangkan dirinya berada di dunia itu, perasaan semacam itu sangat menakjubkan.     

Kamu dapat mengontrol nasib karakternya, kamu bisa membuat ceritanya berkembang sesuai keinginanmu...     

Tanpa terasa, dia sudah menulis dua bab.     

Yun Hua melihat jam, sudah hampir pukul sebelas, dia harus cepat tidur.     

Dia melihat ponselnya lagi... masih tidak ada pesan apa pun.     

Kalau bukan karena menerima telepon dari ibunya, Yun Hua bahkan berpikir jangan-jangan ponselnya ini tidak mempunyai sinyal!     

Setelah lelah berlatih seharian, Yun Hua tidur nyenyak di malam hari.     

Keesokan paginya, Yun Hua pergi berlatih seperti biasa...     

Seminggu berlalu dalam sekejap.     

Yang membuat Yun Hua kecewa adalah selama seminggu ini dia tidak pernah bertemu Bo Siqing, juga tidak mendengar suaranya, bahkan tidak ada kabar apa pun tentangnya...     

Bo Siqing seperti menghilang sepenuhnya dari dunianya.     

Yun Hua bahkan merasakan semacam perasaan tidak nyata.     

Tapi dia lebih tahu dengan kenyataan yang lain, yaitu kalau Bo Siqing tidak ingin melihatnya, maka dia tidak mungkin bisa menemukannya...     

Ini adalah kesenjangan di antara mereka, bagaikan langit dan bumi.     

Mereka bukan orang dari dunia yang sama. Bo Siqing adalah dewa yang terkadang turun ke dunia, sedangkan dirinya hanyalah manusia biasa.     

Kapan pun Bo Siqing ingin melihatnya, dia bisa kapan saja melangkah masuk ke dunianya.     

Dan kalau Bo Siqing tidak ingin melihatnya, dia hanya perlu kembali ke dunianya sendiri.     

Sedangkan dirinya, kalau ingin bertemu dengannya, itu lebih susah daripada terbang ke langit!     

Apakah sudah mau menyerah?     

Yun Hua tersenyum.     

Mana mungkin menyerah.     

Pria itu sudah berakar di hatinya, terus bertumbuh dengan subur, dan sedikit demi sedikit menjadi pohon besar yang menjulang ke langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.