Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Kamu Adalah Tunanganku



Kamu Adalah Tunanganku

0"Mengapa kamu sendirian di Kota Jiang?" tanya Qi Ziheng.     

Yun Hua berpaling kembali dan melihat kue indah di jendela, "Apa hubungannya denganmu?"     

"Jangan begini, bagaimanapun kamu tetaplah tunanganku." Suara Qi Ziheng membawa tawa.     

Yun Hua seperti mendengar lelucon paling menggelikan di dunia, dia tidak bisa menahan tawanya.     

Setelah cukup lama barulah dia menoleh dan memandang Qi Ziheng, "Cepatlah pergi ke dokter, kamu mulai bicara ngelantur."     

Qi Ziheng menyeringai, "Kakek sudah menemui Bibi Jiang secara pribadi."     

"..." Yun Hua tiba-tiba menoleh dan menatap Qi Ziheng dengan sangat tajam, "Apa katamu?"     

"Aku bilang, kakekku pergi menemui Bibi Jiang secara pribadi untuk mendiskusikan pertunangan kita." Qi Ziheng tersenyum, "Kompetisimu di Kota S, setelah selesai, kebetulan bisa pergi menemui kakek."     

Mata Yun Hua melebar, dia langsung mau mengambil ponselnya untuk menelepon ibunya.     

Qi Ziheng juga sama sekali tidak bermaksud untuk menghentikannya.     

Yun Hua menghubungi nomor ibunya dan langsung bertanya, "Ma, ada apa sebenarnya dengan keluarga Qi? Mama menjanjikan apa pada mereka?"     

"Aku tidak menjanjikan apa-apa." Jiang Huanqing bergegas berkata, "Huahua, kamu jangan cemas dulu, kamu sudah beremu Qi Ziheng? Begini, dua hari lalu Kakek Qi datang secara pribadi menemuiku dan berbicara tentang janji pernikahan. Janji pernikahan ini dulu dibuat secara lisan oleh kakekmu dan Kakek Qi, meskipun ada juga kontrak tertulis, tapi di masyarakat sekarang, itu sudah tidak akurat lagi. Kakek Qi juga berkata kalau semuanya tergantung kalian. Kalau kamu dan Ziheng bisa cocok satu sama lain, maka janji pernikahan ini adalah sesuatu yang baik. Kalau kalian berdua tidak cocok, Kakek Qi berkata kalau dia ingin mengakuimu sebagai cucu..."     

Setelah Yun Hua menutup telepon, dia memelototi Qi Ziheng.     

Qi Ziheng menekan tinjunya ke bibirnya dan tertawa ringan, "Ternyata kamu benar-benar tidak tertarik sedikit pun dengan janji pernikahan ini..."     

"Omong kosong." Yun Hua memalingkan wajahnya, "Aku jengkel melihatmu, tolong jangan muncul di depanku, oke?"     

Melihat Qi Ziheng, dia akan teringat kepada tahun-tahun yang tak tertahankan itu.     

Jebakan lembutnya itu, selangkah demi selangkah membuat dirinya salah mengiranya sebagai penyelamat. Selangkah demi selangkah jatuh ke dalamnya, tanpa bisa meloloskan diri...     

Yun Hua tidak membenci Qi Ziheng, dia hanya membenci dirinya dulu yang bodoh itu.     

Dia sedikit pun tidak ingin melihat Qi Ziheng.     

Qi ZIheng berhenti tertawa, matanya menatap lurus kepada Yun Hua, lalu lama kemudian baru berkata, "Aku tidak pernah mengerti, mengapa kamu bisa begitu membenciku. Apakah aku pernah menyinggungmu tanpa sadar? Atau yang lain? Aku benar-benar tidak ingat, bisakah kamu mengingatkan aku?"     

Yun Hua mengerutkan bibirnya, "Aku murni membencimu, apa tidak boleh? Mengapa harus mencari tahu sampai detail? Mengapa aku harus menjelaskan padamu? Kamu kira kamu siapa?"     

Yun Hua berbalik dan pergi.     

Suasana hati yang awalnya sudah kurang baik itu sekarang semakin bertambah buruk.     

Qi Ziheng jelas tidak semudah itu membiarkannya pergi. Dia pun mengikutinya...     

"Qi ZIheng, bisakah kamu tidak mengikutiku?" Yun Hua menggertakkan gigi.     

Qi Ziheng berwajah tidak berdosa, "Jalan raya ini bukan milikmu, apa aku tidak boleh berjalan di sini?"     

Yun Hua tersenyum sinis, lalu tiba-tiba meraih lengan baju Qi Ziheng dan berteriak ke sekelilingnya, "Tangkap penjahat, tangkap penjahat..."     

Jam-jam ini adalah saat jalanan paling ramai. Banyak orang yang keluar untuk berbelanja, ditambah lagi di sini dekat dengan Jalan Utara Kota Jiang yang terkenal, malam hari semakin banyak orang.     

Teriakan Yun Hua itu membuat banyak orang melihat ke arah mereka, juga tidak sedikit orang yang berlari datang.     

Qi Ziheng sangat marah, dia bergegas mengulurkan tangan hendak menutup mulut Yun Hua.     

Gerakannya itu membuat teriakan Yun Hua tadi semakin meyakinkan, dia benar-benar seorang penjahat busuk!     

"Hei Gao Yang, coba lihat apakah gadis itu adalah anggota termuda di tim putri?"     

"Sialan, benar, penjahat itu bermain-main sampai ke tim renang kita, cari mati..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.