Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Konsultan Investigasi Keamanan Publik Yun



Konsultan Investigasi Keamanan Publik Yun

0Tapi yang masih harus dipertimbangkan oleh Yun Hua adalah bahwa ternyata Jiang Huanqing mengingat Jiang Yong.     

Jadi kalau menyelidiki dari Jiang Yong, mungkin benar-benar bisa mengetahui masa lalu Jiang Huanqing yang sebenarnya!     

Saat memikirkan hal ini, Yun Hua juga samar-samar merasa bersemangat.     

Seandainya dapat menemukan keluarga ibunya, alangkah bagusnya!     

.....     

Yun Hua ikut dengan He Yun ke kantor polisi. Waktu sampai di sana, Ling Nan baru selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kantor sambil meregangkan pinggangnya.     

Melihat Yun Hua, Ling Nan langsung berjalan menghampirinya.     

"Huahua, kamu baik-baik saja, 'kan?" Ling Nan bertanya, "Bagaimana dengan orang itu?"     

"Pingsan, dibawa ke rumah sakit." He Yun berkata.     

Ling Nan mengangkat alisnya, "Bagaimana bisa pingsan?"     

"Entahlah." He Yun mengatakan yang sebenarnya, tapi dia memandang Yun Hua.      

Yun Hua mengedipkan matanya, "Aku juga tidak tahu. Aku hanya bilang kalau memanggil polisi, lalu entah apakah dia pingsan karena marah atau karena ketakutan."     

Ling Nan mengangguk-anggukkan kepala, "Sudah, jangan pedulikan dia. Nanti panggil ke kantor polisi untuk membuat catatan, lalu baru diselidiki apakah dia asli atau palsu. Ayo ayo, kartu konsultanmu!"     

Ling Nan membawa Yun Hua pergi ke kantornya, kemudian mengeluarkan sebuah kartu identitas kecil dari laci. Kartu itu tidak sama dengan kartu polisi biasa, kartu ini sangat sederhana.     

Di atasnya tertulis 'Konsultan Investigasi Keamanan Publik dari Biro Keamanan Publik Jiangxi'. Lalu ada informasi dasar seperti nama, jenis kelamin dan tanggal lahir Yun Hua.      

Kemudian dicap dengan stempel resmi dan ada tanda tangan dari kepala biro!     

"Nanti sudah ada ini, kamu dapat bicara secara resmi, juga bisa mengakses berbagai lokasi." Ling Nan berkata sambil tersenyum, "Konsultan Yun, nanti mohon bimbingannya!"     

Yun Hua tampak tidak dapat berkata-kata, "Kapten Ling, kamu berpikir terlalu banyak."     

"Aku tidak peduli, pokoknya saat terjadi sesuatu, kamu hanya perlu membantuku saja." Ling Nan mengangkat alis kepadanya, "Sudah, mau membuat catatan apa, bergegaslah. Jangan menunda-nunda. Kalau tidak, Tuan Muda Kedua Bo akan datang dan mencari masalah denganku lagi. Tadi dia sudah menelepon entah berapa kali. Huahua, menurutmu, kenapa Tuan Muda Kedua Bo tiba-tiba berubah menjadi begitu menyebalkan?"     

Yun Hua benar-benar ingin memutar bola matanya, "Mana aku tahu?"     

Tetapi Ling Nan malah terkekeh, "Benar, aku juga tidak tahu."     

Yun Hua benar-benar tidak berdaya dan ingin mengumpat. Ling Nan orang yang begitu tidak serius, bagaimana dia bisa mendapatkan posisi kapten polisi ini?     

Pembuatan catatan sangat sederhana. Yun Hua cukup menceritakan apa yang terjadi tadi pagi. Ada banyak orang yang menjadi saksi, selama catatan yang mereka buat cocok saja sudah cukup.     

Setelah selesai, Ling Nan mengantar sendiri Yun Hua pulang ke rumah, sekalian mencari Bo Siqing untuk sedikit keperluan.     

Ketika sampai di rumah, Ling Nan langsung berjalan menuju Bo Siqing sambil membawa tas dokumen, "Tuan Muda Kedua Bo, coba lihat kasus ini..."     

"Sudah sarapan?" Bo Siqing langsung berkata, "Ini roti kukus dan bubur buatan Bibi Zhou."     

"Belum. Aduh, Tuan Muda Kedua Bo, aku benar-benar terharu, kamu begitu peduli denganku, ya..." Ling Nan maju dengan tersanjung.     

Tetapi Bo Siqing bahkan tidak meliriknya dan langsung melewatinya, lalu meraih tangan Yun Hua dan menariknya yang kebingungan ke depan meja makan, "Makan dulu."     

Ling Nan, "..."     

Sedetik kemudian, Ling Nan tidak senang, "Tuan Muda Kedua Bo, kamu terlalu pilih kasih! Aku juga belum sarapan, aku juga lapar! Aku masih seniormu..."     

"Di dapur masih ada, ambil sendiri."     

Ling Nan menggertakkan giginya dan tampak tidak senang, "Apa kamu masih punya sedikit keramahan? Tidak manusiawi..."     

Bo Siqing akhirnya meliriknya. Ling Nan seketika ketakutan dan dengan patuh pergi mengambil sarapan untuk dirinya sendiri.     

Tapi Yun Hua saat ini, malah... gelisah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.