Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Tidak Ada Habisnya



Tidak Ada Habisnya

0Yun Hua tercengang!     

Karena foto ini terlalu mirip dengan foto sebuah keluarga besar.     

Pada masa itu, ada banyak keluarga yang memiliki banyak anak. Tujuh sampai delapan bersaudara benar-benar hal yang umum.     

Jadi, jika dikatakan bahwa ini adalah foto kakak beradik dalam sebuah keluarga, itu sepenuhnya bisa dipercaya.     

Yun Hua mau tidak mau melihat ke arah Jiang Huanqing, alisnya berkerut kencang.     

Tidak peduli seperti apa pun foto itu, dalam hatinya dia selalu menolak untuk percaya bahwa Jiang Huanqing dan orang semacam Jiang Yong ini adalah satu keluarga, juga menolak untuk percaya bahwa Jiang Huanqing adalah jenis orang yang meninggalkan suami dan putrinya seperti yang dikatakan oleh Jiang Yong itu!     

"Ma, apa Mama masih mengingat foto ini?" Yun Hua tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.     

Jiang Huanqing mengerutkan bibirnya, setelah cukup lama barulah dia mengangguk, "Aku ingat foto ini, tapi... juga tidak ingat dengan jelas..."     

Hati Yun Hua menegang.     

"Aku tidak tahu, Huahua. Aku tidak bisa mengingatnya," kata Jiang Huanqing.     

.....     

Mengingat kembali kenangan masa lalu bagi Jiang Huanqing sangat menyakitkan. Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah bahwa dia tetap tidak bisa mengingatnya seberapa keras pun dia berusaha.     

Namun dia juga bisa memastikan bahwa semua barang itu memang miliknya...     

Yun Hua ingin bertemu dengan Jiang Yong!     

Ling Nan langsung menyetujuinya, "Itu mudah, bukan masalah. Kamu adalah konsultan di biro kami. Tapi Huahua, Jiang Yong itu jelas bukan orang baik, dia adalah penipu. Untuk apa kamu bertemu dengannya?"     

Yun Hua menggeleng-gelengkan kepala, "Pada umumnya, meskipun seseorang mempunyai utang judi, bagaimana mungkin dia bisa berpikir memakai cara ini untuk memeras orang? Menurutku Jiang Yong pasti belum mengatakan semuanya. Aku ingin menanyainya lagi."     

Ling Nan mengangguk, "Baiklah, tapi kemungkinan tidak akan bisa mendapatkan jawaban apa pun yang berharga. Kapan kamu berencana untuk menemuinya? Biar aku yang mengaturnya untukmu."     

"Malam ini saja. Besok malam aku akan pergi ke bandara Kota Jiang, penerbangan pukul 12 malam ke Kota S, tidak ada waktu lagi."     

"Benar-benar terburu-buru!" Ling Nan berkata, lalu menelepon untuk mengurusnya.     

Yun Hua memandang Bo Siqing, dia agak ragu-ragu.     

Namun Bo Siqing sudah membuka mulut, "Ada sedikit masalah dengan identitas Jiang Yong, masih perlu sedikit waktu untuk menyelidikinya. Jangan khawatir, ada Chu Yu di sini yang menjaga Bibi. Ling Nan juga akan menyuruh orang untuk mengawasi, tidak akan ada masalah."     

"Ya." Yun Hua merasa lega. Masalah Jiang Yong ini tidak ada bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Dia tidak khawatir tentang hal lain, tapi mengkhawatirkan keselamatan ibunya, Jiang Huanqing. Bo Siqing mengaturnya seperti ini, itu sangat bagus. Dia pun bisa pergi mengikuti kompetisi dengan hati tenang.     

Namun malam ini, dia tetap harus menanyakan hal-hal yang mestinya ditanyakan kepada Jiang Yong.     

"Aku bisa pergi sendiri. Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya secara empat mata. Apa boleh?" Yun Hua berkata.     

Ling Nan mengangkat alisnya, "Tidak ada yang tidak bisa."     

Malam harinya pukul sembilan lebih, Yun Hua bertemu dengan Jiang Yong di ruang interogasi.     

Begitu melihat Yun Hua, wajah Jiang Yong langsung terlihat sedikit garang. Tatapannya mengamati Yun Hua dari atas ke bawah, seperti melihat sebuah barang.     

Beberapa saat kemudian, Jiang Yong tersenyum pada Yun Hua, menunjukkan gigi kuning yang menjijikkan, "Keponakan, apa kamu datang untuk menjenguk Paman? Ibumu sudah mengingatku, benar bukan?"     

"Kamu yang mengirim foto-foto dan sisir itu?" Yun Hua langsung bertanya.     

Jiang Yong terkekeh, "Semua itu adalah barang yang pernah dipakai ibumu. Oh ya, masih ada yang lain, misalnya baju yang dulu pernah dipakai ibumu... ada banyak sekali, tidak ada habisnya!"     

"Lalu kenapa kamu mengatakan pada polisi bahwa kamu menipu? Kamu mempunyai bukti, kenapa tidak mengatakannya pada polisi?" tanya Yun Hua.     

Jiang Yong mendengus, "Bukankah aku hanya tidak ingin masalahnya menjadi besar? Kalau aku benar-benar memberi tahu polisi seperti apa ibumu dulu, apa kamu kira kalian berdua masih bisa hidup dengan baik? Ludah para tetangga bahkan bisa menenggelamkan kalian. Tidak masalah kalau aku dituduh melakukan penipuan, toh beberapa hari lagi aku akan keluar. Aku akan bicara baik-baik lagi dengan ibumu..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.