Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Menjebak Jiang Yong



Menjebak Jiang Yong

0Setelah Yun Hua menyelesaikan perkataannya, dia berbalik dan langsung pergi tanpa keraguan.     

Ingatannya tentang Jiang Yong dan Xiao Qiuci di kehidupan sebelumnya tidak banyak, dia hanya bisa menipu Jiang Yong seperti ini. Adapun efeknya, dia juga tidak dapat mengendalikannya.     

Dan saat ini raut wajah Jiang Yong terus berubah-ubah!     

Ketika Yun Hua hampir sampai ke pintu, Jiang Yong tiba-tiba berkata, "Berhenti!"     

Yun Hua berhenti, tapi tidak menoleh, "Masih ada yang lain?"     

"Kamu... kamu tunggu dulu." Jiang Yong berkata dengan suara rendah.     

Yun Hua menoleh dan berjalan perlahan ke sana sambil menatap Jiang Yong, "Kamu masih ingin mengatakan apa lagi?"     

Jiang Yong menatap Yun Hua selama beberapa saat, lalu berkata dengan merendahkan suaranya, "Kamu.... Bagaimana kamu mengetahuinya?"     

"Mengetahui apa?" Yun Hua mengangkat alisnya dan tersenyum, "Mengetahui bahwa kamu datang mencari ibuku karena mendapat instruksi dari Xiao Qiuci?"     

"Ya." Ada keraguan di mata Jiang Yong.     

Yun Hua tertawa pelan, "Aku sudah bilang tadi, koneksiku adalah sesuatu yang melampaui bayanganmu. Apa kamu tahu, berapa lama waktu yang kugunakan untuk mengetahui bahwa kamu mempunyai utang kepada rentenir?"     

Dia lalu menunjukkan tiga jari, "Tiga jam. Kenapa? Tidak percaya?"     

"Percaya." Jiang Yong menggertakkan giginya.     

Yun Hua mengaitkan bibirnya, "Aku juga tahu bahwa kamu mempunyai kekasih bernama Cao Ting. Dia memberimu seorang anak laki-laki... Dan sekarang kamu mempunyai utang kepada rentenir, kekasih dan anakmu tersayang berada di tangan mereka... Dan karena inilah, makanya kamu nekat mengambil risiko. Sebenarnya kamu tidak berniat menipu ibuku, benar bukan?"     

Jiang Yong mengatupkan bibirnya.     

"Oh ya, masih ada lagi, keberuntungan judimu mestinya selalu sangat baik. Tetapi kenapa akhir-akhir ini kamu tiba-tiba selalu kalah? Benarkah karena keberuntunganmu berubah? Jiang Yong, kamu juga bermain dengan ini, jadi apa kamu masih belum mengerti? Kamu ini dijebak orang. Kalau tidak, bagaimana mungkin kamu kalah sampai seperti ini?"     

"Meskipun kalah, bagaimana bisa rentenir meminjamkan uang padamu dengan mudah? Itu bukan uang kecil!"     

"Apa kamu benar-benar tidak pernah memikirkan alasannya?"     

.....     

Setelah keluar dari ruang interogasi, Yun Hua mengerutkan bibirnya. Dia sudah memasang jebakan yang harus dipasangnya, dia tidak takut kalau Jiang Yong tidak akan melompat.     

Sekarang satu-satunya yang dikhawatirkannya adalah di mana sebenarnya Xiao Qiuci.     

Juga Yun Congjun dan Xiao Ruyue, di mana mereka?     

"Sudah selesai bertanya? Apa kamu mendapatkan sesuatu?" Ling Nan sedang mengobrol dengan Bo Siqing di luar. Begitu melihat Yun Hua keluar, dia langsung tersenyum dan bertanya.     

Yun Hua menggelengkan kepalanya, "Dia tidak mengatakan apa-apa. Kapten Ling, beberapa waktu ini aku masih harus merepotkanmu untuk menjaga ibuku... Tidak, lupakan saja, biar ibuku ikut denganku ke Kota S. Aku tidak tenang meninggalkannya sendirian di sini."     

"Bagus juga." Ling Nan mengangguk, "Ikut ke Kota S denganmu untuk menonton pertandinganmu, sekalian berjalan-jalan di Kota S, semuanya bagus. Meskipun kami mengatur orang untuk menjaganya, juga tidak mungkin menjaganya 24 jam. Bagaimanapun... tidak ada ancaman pribadi terhadapnya..."     

"Aku tahu." Yun Hua mengangguk lalu memandang Bo Siqing.     

Bo Siqing mengiyakan singkat, "Bagus juga kalau Bibi menemanimu, mungkin aku akan sibuk di Kota S."     

Yun Hua tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengumpat dalam hati. Sibuk atau tidak, dia juga tidak berani mengharapkan Buddha besar ini untuk terus menemaninya dalam latihan dan kompetisi! Dia juga bukan siapa-siapanya.     

Setelah pulang ke rumah, Yun Hua secara pribadi menelepon Qin Qi, "Kak Qi, aku Yun Hua... Maaf mengganggu istirahatmu. Aku ingin meminta bantuanmu... Benar, ya. Terima kasih banyak... Baik, besok aku akan ke sana untuk menemuimu."     

Keesokan paginya, Yun hua bangun pagi-pagi. Dia berkata kepada ibunya bahwa dia akan lari pagi, tapi sebenarnya dia pergi menemui Qin Qi.     

Entah mengapa, dia juga tidak memberi tahu Bo Siqing.     

Lagi pula... identitas Qin Qi agak istimewa, selain itu ini juga urusannya. Dia tidak ingin menjelaskan semuanya secara detail kepada Bo Siqing.     

Dia membuat janji dengan Qin Qi di sebuah kedai teh untuk minum teh pagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.