Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Apa Kamu Mau Mengejar Zuo Ning?



Apa Kamu Mau Mengejar Zuo Ning?

0Waktu sarapan, Bo Siqing memberikan nomor telepon pengacara kepada Yun Hua.     

"Ada masalah apa pun, langsung saja katakan padaku. Level profesionalitasnya bagus, bisa dipercaya."     

Kalau Bo Siqing bisa berkata bahwa level profesionalitasnya bagus, itu berarti benar-benar bagus.     

"Terima kasih, Kak Qing." Yun Hua segera berkata.     

Bo Siqing mengangguk-anggukkan kepala. Melihat Yun Hua sudah makan semangkuk bubur, dia berkata lagi, "Beberapa waktu ini aku mungkin agak sibuk, kalau kamu ada perlu, langsung telepon aku."     

"Baik." Yun Hua cepat-cepat mengangguk.     

Setelah Bo Siqing selesai menjelaskan, dia menatap Yun Hua dengan sorot mata yang dalam.     

Yun Hua pun meraba-raba pipinya sendiri, "Apa di wajahku ada nasi?"     

"Tidak ada." Bo Siqing memalingkan pandangannya, lalu mengambil gelas dan minum teh.     

Yun Hua tidak terlalu paham, tapi dia juga tidak menanyakan apa-apa.     

Setelah makan dan akan kembali, saat melewati kamar Bo Siqing, dia memanggil Yun Hua, "Masuk denganku untuk mengambil beberapa barang."     

"Apa?"     

Yun Hua masuk dengan wajah penasaran.     

Bo Siqing dengan santai mengeluarkan sebuah kotak kartu berwarna hijau danau dan memberikannya pada Yun Hua, "Kalau mau keluar untuk berjalan-jalan, bawa ini."     

"Ini adalah..."     

"Beberapa kartu keanggotaan." Bo Siqing berkata datar, "Lebih mudah untuk keluar masuk ke beberapa lokasi."     

"Tapi... aku juga tidak tahu kartu yang mana untuk yang mana." Yun Hua melihat lusinan kartu itu dengan bingung.     

Bo Siqing pun mengerutkan alisnya, seakan juga sedang memikirkan masalah ini.     

Beberapa saat kemudian, dia langsung berkata, "Kalau kamu tidak tahu, langsung saja serahkan kotak kartunya kepada pelayan, biar mereka yang mencarinya sendiri. Kalau tidak ada, katakan padaku."     

"Oh." Yun Hua mengangguk dengan linglung. Dia memegangi kotak kartu itu sambil berdiri selama beberapa saat, "Kak Qing, kalau tidak ada apa-apa lagi, aku kembali dulu."     

"Ya."     

Yun Hua berjalan selangkah demi selangkah ke arah pintu sambil memegang kotak kartu.     

Ketika sampai di pintu, dia berhenti lagi lalu menoleh dan memandang Bo Siqing, "Kak Qing, beberapa hari yang lalu kamu..."     

"Apa?" Bo Siqing mengangkat alisnya.     

"Tidak apa-apa. Kalau kamu sibuk di luar, apa kamu akan kembali ke hotel malamnya?" Yun Hua mengalihkan topik.     

"Mungkin tidak. Langsung saja telepon aku kalau kamu ada perlu."     

"Oh, apa tidak akan mengganggu pekerjaanmu?"     

"Aku masih punya waktu sedikit untuk itu." Bo Siqing berkata datar.     

"Oh, kalau begitu, sampai jumpa."     

Yun Hua keluar dari kamar Bo Siqing dengan jantung berdebar dan gelisah.     

Saat kembali ke kamar, Jiang Huanqing juga sudah bangun. Dia tidak familiar dengan segalanya di sini, maka Yun Hua harus membawanya keluar ke restoran untuk sarapan.     

Di restoran, mereka bertemu dengan Lu Jiaqi, juga Zuo Ning dan lainnya.     

Mereka pun duduk di satu meja.     

Zuo Ning kelihatannya sangat dingin, tapi dia sangat sopan dan sangat terdidik. Jiang Huanqing pun sangat menyukainya, dia terus berbicara dengan Zuo Ning. Ketika dia tidak bicara dengan jelas, Yun Hua membantu menjelaskan, mereka mengobrol dengan sangat menyenangkan.     

Ketika Lu Jiaqi sudah selesai makan, dia menarik lengan Yun Hua, "Huahua, temani aku ke toilet, ya?"     

Gadis-gadis memang sangat suka pergi ke toilet bersama-sama. Yun Hua sebenarnya tidak terlalu menyukai kedekatan seperti ini, tapi dia juga tidak enak menolaknya. Maka dia pun pergi dengan Lu Jiaqi.     

Di perjalanan ke toilet, Lu Jiaqi berbisik, "Huahua, apakah kamu... menyukai Zuo Ning? Yang kumaksud adalah jenis suka yang itu, bukan rasa suka penggemar terhadap idolanya."     

Yun Hua tampak tidak dapat berkata-kata, "Mana mungkin?"     

"Apa yang tidak mungkin? Yang menyukai Zuo Ning banyak," kata Lu Jiaqi.     

Yun Hua melirik Fan Zitong yang sedang berjalan ke arahnya, dalam hati dia diam-diam mengumpat, 'Yang ini baru benar-benar menyukai Zuo Ning.'     

Namun dia tetap menggeleng kepada Lu Jiaqi, "Aku dan Zuo Ning hanya teman biasa. Apalagi, aku sudah mempunyai orang yang kusuka."     

Lu Jiaqi mengiyakan singkat, tapi selanjutnya dia berbisik lagi, "Huahua, kalau kamu tidak mau mengejar Zuo Ning, jangan terlalu dekat dengannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.