Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Yang Paling Lezat di Dunia adalah Dia!



Yang Paling Lezat di Dunia adalah Dia!

0Tapi dipikir-pikir, dia tetap merasa agak sedih.     

Kak Mei berada di tahun-tahun terindah seorang wanita, tetapi suaminya telah meninggal.     

Pasti ada cinta yang dalam antara Kak Mei dan Direktur Ji itu, 'kan? Kalau tidak, mereka tidak mungkin menerobos kesenjangan usia belasan tahun untuk dapat bersama. Tetapi siapa yang mengira... akan berakhir seperti ini.     

Terlalu kejam.     

Aih!     

Tetapi di saat yang sama, Yun Hua tiba-tiba teringat dengan satu hal lain!     

Kak Mei berkata bahwa dia akan memasak sendiri di dapur sebagai permintaan maaf kepadanya...     

Seketika Yun Hua tidak bisa duduk dengan tenang!     

Masih bagus kalau dia tidak mengetahui identitas Kak Mei. Tetapi setelah mengetahui identitasnya dan masih bisa dengan tenang membiarkan Kak Mei memasak sendiri di dapur, ini benar-benar...     

Yun Hua bergegas berdiri. Setelah keluar dan bertanya kepada pelayan di mana dapurnya, dia pun bergegas berlari ke sana.     

Dapurnya sangat bersih.     

Ketika Yun Hua tiba di sana, Kak Mei sedang mengiris buah labu. Mendengar suara langkah kaki, dia mendongak dan tersenyum, "Tidak sabar menunggu? Sebentar lagi selesai."     

Sembari berbicara dengan Yun Hua, gerakan tangan Kak Mei sama sekali tidak berhenti. Pisaunya sangat cepat, dan potongan-potongan yang diiris berjatuhan di atas meja seperti kepingan salju.     

Yun Hua benar-benar takut dia akan melukai tangannya!     

"Tidak terburu-buru... hanya..." Yun Hua berlari menghampirinya, tetapi dia juga agak tidak tahu harus berkata apa, "Biar orang lain yang mengerjakannya, Kak Mei, Anda tidak perlu..."     

Mendengarnya, Kak Mei mengangkat alisnya, "Siapa yang sudah mengatakan sesuatu kepadamu? Bocah dari keluarga Qi itu?"     

Yun Hua mengerutkan bibirnya dan menganggukkan kepala dengan kesulitan, "Ya."     

Kak Mei tersenyum, "Tidak apa-apa, aku suka memasak. Hanya saja sudah lama sekali tidak ada orang yang bisa membuatku tertarik untuk memasak."     

Yun Hua tidak tahu apakah dia harus mempercayainya.     

"Status hanyalah kepalsuan, makanan di dalam perut barulah hal yang paling nyata." Suara Kak Mei sangat ringan, "Aku kenal dengannya karena makan. Tolong ambilkan keranjang itu untukku."     

Yun Hua bergegas mengambilkan keranjang yang diminta Kak Mei, isinya adalah daging perut babi yang sudah dicuci bersih.     

Kak Mei memilih sepotong perut babi yang gemuk dan tipis lalu meletakkannya di atas meja untuk mulai diproses.     

Saat ini barulah Yun Hua menyadari, tangan Kak Mei yang sangat cantik itu tidak dicat dengan kuteks.     

Semula pakaian dan riasan retro Kak Mei ini tampaknya sangat sempurna, tetapi tidak memakai kuteks adalah sebuah kecacatan!     

Sekarang sepertinya... Kak Mei tidak memakai kuteks ternyata untuk memasak.     

Yun Hua memiliki sebuah pemikiran berani dalam benaknya, pekerjaan Kak Mei semula... bukan... koki, 'kan?     

"Aku kenal dengannya karena sepotong daging perut babi." Kak Mei berkata sambil tersenyum, "Waktu mengenalnya, aku berumur 6 tahun, dia 23. Saat itu aku sangat kelaparan, melihatnya sedang makan sampai membaca sesuatu di restoran, aku pun diam-diam menyelinap masuk dan mencuri sepotong daging perut babi dari mangkuknya. Di jaman itu, persediaan bahan sangat terbatas, tidak semua orang bisa makan daging perut babi."     

Kak Mei tertawa, "Sampai sekarang aku masih ingat rasanya daging perut babi itu. Aku selalu mengira bahwa itu mungkin adalah sesuatu yang paling lezat di dunia!"     

Yun Hua menahan napas.      

Kak Mei lalu tertawa ringan lagi, "Kemudian barulah aku tahu, bagiku, yang paling lezat di dunia bukanlah daging perut babi, melainkan dia."     

"Sayangnya aku terlambat memahaminya..."     

Yun Hua melihat sendiri Kak Mei memasak dua hidangan di dapur.     

Yang satu adalah daging perut babi, yang satu lagi adalah sup labu.     

Kemudian Kak Mei menepuk-nepuk bahunya, memberikan kartu nama kepadanya, lalu pergi.     

Porsi hidangan yang dibuat Kak Mei tidak besar, daging perut babi hanya satu potong untuk satu orang, dan sup labu satu orang satu porsi.     

Hidangan lainnya dimasak oleh koki lainnya.     

Selain daging perut babi yang dimasak Kak Mei itu, hidangan lainnya hanya memakai sedikit garam dan sedikit minyak. Bahan-bahannya juga dipilih dengan cermat, menghindari apa yang tidak boleh dimakan oleh atlet.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.