Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Pelajaran



Pelajaran

0"Dia bersikeras mengatakan apa?" Tanya Yun Hua.     

Kong Muqing malu-malu dalam waktu yang lama sebelum mulai berkata, "Dia bersikeras berkata bahwa ada banyak acara di sini yang harus dihadiri dengan membawa pendamping wanita. Yang terbaik adalah hadir dengan membawa istri, itu akan tampak lebih terhormat…"     

"Oh… Itu benar." Yun Hua tidak bisa menahan tawanya, "Kalau begitu tolong tanya, Nyonya Gu, bagaimana rasanya menghadiri pesta kalangan atas Amerika?"      

"Memangnya bisa bagaimana rasanya?! Lelah. Menghadiri satu pesta saja terkadang tidak bisa menentukan satu gaun! Berdiri di sana seperti boneka, dulu kupikir bahasa Inggrisku masih lumayan, tapi sejak datang ke sini… ternyata mereka kadang-kadang akan berbicara dengan bahasa gaul! Ada banyak bahasa gaul yang tercampur, aku tidak mengerti!"     

"Selain itu juga makanan di sini, benar-benar tidak enak."     

Kong Muqing tidak tahan dan berkeluh kesah, "Aku benci makanan barat, lebih benci lagi makanan China buatan sini…"     

"Apa kamu sudah mengatakannya pada Tuan Gu?"     

"Dia sibuk setengah mati! Setiap hari setelah selesai bersosialisasi bisnis dan pulang, sudah ada setumpuk pekerjaan yang menunggu! Aku tidak akan melihat bayangannya sampai waktunya tidur, sepanjang hari dia di ruang kerja…"     

"Dia terlalu sibuk, aku bilang kalau aku akan kembali ke China dulu, dia menolaknya. Dan dua hari lagi juga masih harus pergi ke Prancis…" Nada bicara Kong Muqing agak tidak senang, "Aku sungguh tidak ingin pergi. Aku tidak menyukai satu pun acara-acara yang diikutinya, juga tidak bisa beradaptasi… Setiap kali memakai sepatu hak tinggi dan gaun malam, setelah satu pesta kakiku mau patah, bajunya sangat ketat sampai tubuhku akan berubah menjadi zombie…"     

"Lalu mengapa kamu tidak bilang pada Tuan Gu?"     

"Bilang apa? Aku juga hanya sedang menjalankan kewajiban sebagai istri saja. Kalau tidak bisa melaksanakannya di tempat tidur, maka di luar tempat tidur juga tidak enak kalau mencari alasan lagi."     

"Ah, begini juga bagus, agar aku tidak selalu merasa berhutang kepadanya."     

Yun Hua juga tidak bisa berkata-kata terhadap metode kalkulasi Kong Muqing ini.     

"Sudahlah, aku tidak akan bicara lagi, nanti kita bicara lagi setelah aku kembali ke China."     

Kong Muqing menutup telepon dengan tergesa-gesa. Yun Hua di sini merasa agak bingung, mengapa begitu terburu-buru menutup telepon? Ini bukan gaya Kong Muqing! Sepertinya ada situasi tidak terduga yang mendadak muncul.     

Kong Muqing memegang ponselnya, mengerutkan bibirnya, dan dengan sedikit rasa bersalah menatap Gu Xun yang membuka pintu dan berjalan masuk.     

Gu Xun melihatnya sejenak dengan dahi agak berkerut, lalu dia langsung berjalan mendekat dan mengambil sepasang sandal, dan meletakkannya di samping kaki Kong Muqing, "Sudah berapa kali kubilang tidak boleh berjalan di lantai dengan bertelanjang kaki?"     

"… Tidak banyak kali."     

"Ini yang keempat kalinya." Gu Xun menatap Kong Muqing tanpa ekspresi di wajahnya.     

Tapi Kong Muqing mau tidak mau mundur selangkah, "Aku… sesaat tadi terburu-buru… aku berjanji, aku berjanji tidak akan begitu lagi! Sungguh!"     

Gu Xun masih menatapnya tanpa ekspresi, "Terakhir kali kamu juga berkata seperti itu."     

"Eh…" Kong Muqing ingin menangis tanpa air mata, "Lalu menurutmu harus bagaimana…"     

…..     

Beberapa menit kemudian, Kong Muqing bersembunyi di bawah selimut dan menolak untuk keluar.     

Aaahhh!     

Gu Xun si cabul busuk ini, bajingan busuk!     

Gu Xin, dia… dia memukul pantatnya seperti sedang memberi pelajaran pada anak kecil!     

Sakit sih tidak terlalu, tapi… tapi ini sangat hancur!     

Dia bukan anak kecil!     

Bagaimana bisa memukul pantatnya dengan postur semacam itu!     

Kong Muqing meringkuk di bawah selimut, sampai mati pun tidak mau keluar. Dia tidak punya muka untuk bertemu siapa pun.     

Gu Xun yang menyebalkan.     

Menyebalkan setengah mati!     

Semuanya mau diurus.     

"Keluar." Gu Xun berkata dengan suara dingin.     

"Tidak, aku tidak mau!" Kong Muqing berteriak dengan kesal dari balik selimut, "Siapa suruh kau memukulku!"     

Gu Xun melirik telapak tangannya, sedikit pun tidak merah, apa ini juga bisa disebut memukul?     

"Aku hitung sampai tiga, kalau tidak keluar juga…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.