Kembali Hidup Untuk Balas Dendam

Aku Menginginkan Seorang Penerus



Aku Menginginkan Seorang Penerus

0Sudah lama sekali dia tidak pernah marah!     

Setelah berteriak, Kong Muqing menyalakan shower sampai maksimal…     

Namun detik berikutnya, pintu kamar mandi didobrak terbuka.     

Kong Muqing seketika membelalakkan matanya dan menunjuk Gu Xun, "Kau… Kau…"     

Gu Xun mengulurkan tangan dan mematikan shower.     

Rambut dan pakaian Kong Muqing basah kuyup dan menempel di tubuhnya.     

Dia langsung melingkarkan kedua tangannya di dadanya, ingin melindungi diri, tapi posturnya itu…     

"Keluar!" Wajah Kong Muqing penuh kemarahan.     

Gu Xun menyapukan matanya ke tubuhnya. Kong Muqing ingin bersembunyi, namun tidak ada tempat untuk sembunyi.     

Tepat ketika dia merasa sangat malu sampai ingin mati, mata Gu Xun kembali bertemu dengan matanya, "Sepuluh menit, keluar setelah selesai mandi."     

"…"     

Sesaat Kong Muqing tidak mengerti, namun ketika sadar, dia langsung berteriak pada Gu Xun, "Apa kau hanya perlu sepuluh menit untuk mandi?!"     

"Aku cukup lima menit." Gu Xun menjawab dengan wajah serius.     

Kong Muqing menggertakkan giginya, "Kau bisa, tapi aku tidak bisa!"     

Gu Xun mengangkat alisnya, "Kalau begitu aku akan mendemonstrasikannya untukmu sekali."     

Mendemonstrasikan?     

Kong Muqing sama sekali tidak paham apa maksud perkataannya itu. Tapi Gu Xun langsung mengulurkan tangan, dan membuka tali pakaian tidurnya…     

"Apa yang kau lakukan?!" Mata Kong Muqing dipenuhi ketakutan, dia mengibaskan kedua tangannya dan memukul Gu Xun.     

Tapi bagi Gu Xun, dia terlalu mungil.     

Hanya dengan satu tangan dia sudah dapat menahan kedua pergelangan tangan Kong Muqing,     

"Gu Xun!" Mata Kong Muqing memerah karena marah.     

Gu Xun menatapnya dengan datar, "Berdirilah dengan patuh dan jangan bergerak, aku akan membantumu mandi."     

"Aku tidak butuh!"     

"Kamu tidak bisa selesai mandi dalam sepuluh menit."     

"Kalau tidak selesai ya tidak selesai, kau… apa kau sinting? Jangan sentuh aku…"     

Kemarahan Kong Muqing sudah mencapai titik ekstrim, dia meraung pada Gu Xun, "Apa yang sebenarnya kau inginkan?! Bisa tidak kalau kau jangan mengurusiku?!"     

"… Tidak bisa." Suara Gu Xun masih tetap datar, tanpa riak, seakan-akan tidak ada hal apa pun yang dapat memengaruhi emosinya.     

"Aku benci padamu!"     

Kong Muqing tidak bisa bergerak karena geraknya dikunci olehnya, dia hanya bisa berteriak kepadanya dengan mata penuh amarah.     

Gu Xun yang lebih tinggi 20 cm darinya menunduk dan menatap Kong Muqing, sorot matanya masih datar.     

Dia seakan sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Kong Muqing, dan hanya memandikannya dengan serius…     

"Delapan menit."     

Dia melepaskan Kong Muqing, mematikan shower, lalu mengambil handuk dan membungkusnya.     

"Gu Xun, aku benci padamu."     

Kong Muqing mengatakannya sekali lagi.     

Gu Xun meliriknya dengan datar, sama sekali tidak tampak marah, "Tidak apa, tidak penting."     

Kong Muqing menggigit bibirnya, "Sebenarnya mengapa kau mau menikahiku? Apakah karena menikmati hasrat untuk mengontrol semacam ini? Orang yang bersedia kau kontrol ada banyak, mengapa aku?"     

Gu Xun masih tidak bicara. Dia membantunya merapikan handuk, lalu hendak membawanya keluar.     

"Aku berterima kasih padamu untuk masalah perusahaan, kamu menyelamatkan perusahaan di saat kondisi terburukku. Kamu boleh meminta apa pun, selama aku memilikinya, selama aku bisa memberikannya, semuanya boleh."     

Kong Muqing mengerutkan bibirnya, "Gu Xun, bisakah kamu memberitahuku, apa sebenarnya yang kamu inginkan? Tahukah kamu, aku seperti kayu yang mengapung, mengambang di tengah lautan, tidak dapat melihat dari mana aku datang, bahkan tidak dapat melihat ujungnya, aku… tidak peduli apa yang kamu inginkan, hidup atau mati, katakan padaku, bisakah?"     

Sorot mata Gu Xun yang selalu tenang itu akhirnya menunjukkan gelombang.     

"Ingin tahu?"     

"Ya."     

"Tidak peduli apa pun yang kuinginkan, semuanya boleh?"     

"Ya."     

Sorot mata Gu Xun memadat, jarinya yang ramping menekan bibir Kong Muqing, lalu bibir tipisnya terbuka, "Aku menginginkan seorang penerus, seorang penerus yang memiliki keturunan darahmu. Apa kamu bisa memberikannya padaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.